6

871 138 4
                                    


"Nin makan siang yuk" ajak Jihane bersemangat.

Aghni menoleh kearah nya memberikan senyuman aneh.

"Aku udah makan siang Ji" jawab nya

Jihane memandangnya.

"Oh udah makan? Tumben biasa nya kamu belum makan jam segini" kata Jihane

"Iya, tadi Julian kirim gofood buat aku kebetulan aku lagi laper tadi langsung ku makan"

'Julian juliaaan lagii...' pikir Jihane sambil memutar bola matanya sebagai gantinya dia hanya berdeham kesal.

" kalian deket ya belakangan ini, bahkan kamu sampai ga ada waktu buat nemenin aku makan, pulang bareng aku..." sindir Jihane.

"Iya lumayan sih ada yg antar jemput gituh sama traktir makan, biar dikit bisa irit gituh Ji" katanya tertawa tapi sayang nya itu tidak lucu buat Jihane.

" kaya aku ga kasih kamu ongkos sama traktir kamu aja Nin ngomong nya,emang gajih kamu kurang? Ngomong lah kalau kurang"

Sungguh Aghni bingung dengan kelakuan Jihane semingguan ini, dia jadi gampang tersinggung gampang menyindirnya,Aghni sampai terus memutar otak nya kenapa dia begitu semaian belakangan ini.

" nanti malam kamu bisa kan antar aku pulang? Agak malam memang kamu bisa nginep juga di rumah kalau kamu kemalaman"

" Duh Ji aku udah janji pulang sama Julian katanya dia mau ajak aku malam ini ke suatu tempat gitu buat beli sesuatu"

Jihane menghempaskan diri bangkit dari duduk nya menatap aghni tajam dan dalam.

" Ya udah ga usah aja deh, ga butuh bantuan kamu juga,sekalian ga usah ke tempat aku lagi selamanya,urusan aja pacar kamu itu" katanya sambil lalu dia berjalan pergi keluar dengan emosi meluap.

"Ji...Jihane sebentar Ji" aghni mengejarnya.

" apa lagi? Mau sekalian resigne aja mau? Aku bayar semua gajih mu setahun sesuai kontrak kerja mu"

Mata aghni berair detik itu air matanya menetes di hadapan Jihane, dan demi Tuhan Jihane merasakan sakit di dada nya melihat nya saat itu, dia sepertinya ingin mencabut kata katanya barusan.

" aku..aku minta maaf Ji, iya aku akan kerja lebih giat lagi aku janji"

" janji apa? Aku cuman ga mau kerjaan kamu ke ganggu sama laki laki, kalau kalian pacaran bilang lah, omongin ke aku jadi bisa atur waktu nya biar kita enak" kata Jihane.

" Jihane aku ga pacaran sama dia,mungkin dia suka sama aku tapi ya aku ga punya perasaan yang sama ke dia, hati ku ini udah ke kunci buat seseorang Ji,aku bukan tipe yang gampang jatuh hati sama seseorang dengan mudahnya"

" dari aku kenal kamu,kamu mana pernah begini Nin, kemana kamu yg kemarin aku kenal,kamu sejak deket sama dia kamu berubah tau ga, mungkin hati kamu di kunci untuk seseorang itu,tapi apa kamu yakin Julian ga akan membukanya suatu saat nanti dengan segala upaya dan perhatian nya buat kamu, dan aku ini cuman kangen sahabat ku aja kok"

"Kamu break dulu deh sebulan ini, biar kerjaan kamu di kerjain orang lain dulu, kalau kamu masih mau kerja buat aku, aku tunggu kamu bulan depan, kamu selesaikan urusan kamu sama Julian, kalau kalian pacaran,mendingan kamu resigne aja, aku ga suka kamu kerja kurang maksimal tau ga? Sadar ga kamu?"


Sebulan? Sehari bahkan sedetik pun masih bisa membuat aghni begitu merindukan Jihane bila dia tidak ada di sisinya.

****

Jihane memejam kan matanya mencoba untuk tidur tapi sudah 30 menit lebih dia mencobanya.

Pikirannya galau mengingat kejadian hari tadi saat dia marah pada Aghni, dia sendiri bingung kenapa,padahal selama ini Jihane merasa biasa saja dan penasaran dengan siapa Aghni sedang dekat,siapa orang yang sudah mengunci hatinya itu.

Sunshine. (Aghni-Jihane) end Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang