25

689 109 1
                                    



"Aku ga mau pulang kak" kata jihane saat gilang memohon padanya untuk pulang setelah 2 harian dia menginap di tempat Aghni.

"Ji,mama nyariin kamu,kamu ga boleh egois gituh,kasian mama khawatir sama keadaan kamu ji" kata gilang bicara dengan terbata bata,apa lagi kepergian jihane kemarin itu adalah tanggung jawab gilang,jadi wajar kalau mama mencecarnya terus menenurus.

Aghni merasa tak enak apalagi jihane sampai sebegitu keras kepala tidak mau pulang dan meninggalkan orang tua maupun pekerjaan nya.

"Sayang...kita temuin mama dulu gimana?" Ajak Aghni memberinya saran.

"Gak! Kamu tahu kan sekolot apa keluarga aku, yang ada nanti kita bakal di pisahin lagi kaya kemarin" jawab jihane keras kepala.

Gilang melempar pandangan meminta bantuan pada Aghni.

" kita bisa bicarakan baik baik ke orang tua kamu Ji,ga gini...yang ada nanti mama dan keluarga kamu ga pernah bisa terima hubungan kita" kata Aghni sambil mengelus bahu jihane merayu nya.

Jihane merebahkan diri dengan kasar diatas sofa di ruang tengah apartemen Aghni,ibu Farida memandangi mereka,lalu menoleh kepada anaknya.

"Kalau ibu boleh kasih saran,sebaiknya kalian temuin orang tua jihane bersama,mungkin kalian bisa membicarakan nya dengan baik baik nanti" saran sang ibu.

Jihane dengan mata berkaca kaca menatap sang kekasih,jujur saja dia sangat takut,dia takut kehilangan Aghni? Takut sekali,tapi kalau di pikir pikir semua itu ada benarnya,setelah sepuluh menit berpikir keras dia menghadapi gilang di tepi pintu apartemen.

"Ini udah malam, kak gilang pulang dulu kasih kabar ke mama,besok jiji dan Aghni akan pulang untuk bicara,dan bilang pada mama apapun larangan nya pada hubungan kami,Adek akan tetap pada pilihan yang adek buat untuk hidup Adek" kata jihane.

Gilang mengangguk,dia memeluk jihane dan lalu pamit pada Aghni dan mama nya.


****




Aghni merebahkan diri di sebelah jihane yang menatap langit langit kamar Aghni.

" kamu ga ngantuk sayang?" Tanya Aghni berputar untuk menghadapnya.

"Aku lagi mikir sayang,kira kira apa mama mau menerima kita ya"

" aku ga bisa ngasih jawaban nya sayang, tapi aku yakin mama itu sayang banget sama kamu,orang tua mana yang ga sayang sama anaknya dan ga ingin anaknya bahagia"

"Walau aku memilih jalan yang salah Nin?" Jihane menatapnya.

"Menurut kamu hubungan kita salah Ji?" Tanya Aghni menatapnya tajam.

Jihane tak mau salah menjawab,biar pun ini salah tapi bersama Aghni buat jihane adalah yang benar,dia mencintai Aghni tulus dan dia tidak tahu bagaimana menjalan kan hidup tanpa nya.

"Maafin aku sayang,bukan begitu maksud aku...tentu aja aku mau sama kamu selamanya,aku ga tahu Nin,aku bisa apa tanpa kamu" tubuh nya bergetar air matanya mengalir.

"Ji....udah sayang....jangan nangis aku ga bisa lihat kamu begini,kalau lihat kamu seperti ini aku seperti nyakitin diri aku sendiri" Aghni memeluk jihane erat.

" aku akan selalu disini,aku janji,kita tidur ya sayang,udah cup cup... jangan nangis sayang,sini peluk,kita temuin mama besok ya,kita perjuangkan cinta kita"

*****

Pagi itu ibu Farida memasak makanan favorit jihane dan aghni,menurutnya mereka perlu makan sebelum mereka berangkat untuk menemui orang tua jihane.

Sunshine. (Aghni-Jihane) end Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang