8

988 136 6
                                    


" aku tidur di kamar lain aja" kata Aghni sambil mengambil baju dari tas nya,hendak mandi.

"Nanti gilang curiga" jawab Jihane.

Aghni terdiam lalu menoleh kearah Jihane.

"Terus tidur dimana?" Tanya Aghni bingung.

"Di kamar aku, tapi kamu jangan macam macam" kata Jihane lagi.

"Aku tidur di sofa,aku bukan orang gila Ji" kata Aghni.

Jihane menggigit bibir berpikir kenapa dia jadi se benci itu pada Aghni setelah tahu tentang nya, dia takut itu yang sebenarnya tapi tuduhan yg terus di lontarkan sama tidak ada yg benar.

"Maaf" kata Jihane pelan.

" untuk apa?"

"Nin ...aku ini takut, kamu masa ga ngerti sih"kata Jihane padanya.

Aghni bangkit mendekatinya.

" aku ngerti kamu takut,tapi apa aku pernah kurang ajar sama kamu ,apa pernah aku selancang itu sama kamu?" Perkataan nya penuh amarah, jihane kelihatan ketakutan, pandangan Aghni terlihat gelap seperti bukan sosok yang dia kenal selama ini.

" aku ga bisa kaya gini, kamu kalau mau buat perasaan aku ilang pada kamu, ga gini caranya Ji" Aghni bangkit mengambil barang barang nya tapi jihane menahan nya.

"Aku minta maaf" katanya memegang tangan Aghni.

Aghni buru buru melepaskan pegangan jihane dengan kasar.

"Kamu cari aja orang lain, aku mengundurkan diri" kata Aghni lagi dia berjalan menuju pintu,tapi jihane mengikutinya mengekori nya dari belakang.

"Nin...pikirin lagi, aku minta maaf Nin" kata jihane berusaha menahan nya.

Terjadi pergulatan tangan saat aghni ini keluar dan meraih gagang pintu dan jihane yang berusaha menutup pintu nya,berusaha menangkap tangan nya.

" kamu tenang dikit kenapa sih, kita bicara in baik baik kan bisa, ga gini Nin, diem dulu...sebentar Nin...AGHNI DIAM!" Jihane berteriak di ujung tangisnya.

Aghni berhenti memandang Jihane bersandar di pintu keluar kamar nya menahan pintu nya.

Aghni berbalik dan duduk di bangku dengan kasar,memijat kepala nya.

Jihane mengatur nafas nya mengelap airmatanya dengan tisu dan duduk di samping nya.

"Kamu ga tahu rasanya sesakit apa kamu giniin, aku sakit Ji kamu ga akan pernah ngerti sesakit apa aku"

Jihane memegang tangan Aghni.

"Aku minta maaf, aku janji ga akan begitu sama kamu,kita baikan ya...you still My bestfriend Nin" kata jihane dan kata kata itu benar benar tulus dari lubuk hatinya.

***

Jihane kini menyalakan tv di kamar nya sambil mencari program acara tv yang bagus di saat Aghni pergi untuk mandi,setelah 15 menit kemudian Aghni keluar dari kamar mandi, dengan rambut basah dan handuk yang melilitkan tubuh telanjang nya, dia berhasil menarik perhatian jihane yang diam diam menatapi nya.

Dia memilih milah pakaian tidur yang akan dia kenakan malam itu,setelah menemukannya dia kembali ke kamar mandi untuk berpakaian, setelah nya dia pergi mengeringkan rambut nya setelah semua siap dia langsung ke tempat tidur.

"Aku tidur duluan ya Ji" katanya lagi menarik selimut masuk kedalam nya dan tidur menunggungi jihane.

Jihane hanya mengangguk lalu memandangi punggung Aghni yg membelakanginya. 'Gw memang keterlaluan, kenapa gw bisa mikir sejahat itu ke Aghni padahal dia anaknya baik dan ga pernah macam macam,tapi gw malah takut karena dia punya perasaan ke gw....semoga Julian bisa merubahkan segalanya ya.'

Setelah setengah jam memandangi langit langit atap kamarnya dia memejam kan matanya dan ikut tertidur dengan Aghni.

***

"Ji bangun, kata gilang kamu ada pemotretan pagi ini" Aghni memanggil manggil nya.

Jihane membuka matanya dan tersenyum.

"Hi..." sapa Jihane padanya.

"Hi pagi" jawab Aghni singkat lalu dia kembali pada pekerjaan nya.

Jihane langsung manyun melihat sikap cuek Aghni, dia berguling dan kembali menyelimutkan dirinya.

"Ji...kok tidur lagi sih" seru Aghni.

"Bawel deh... ntar juga aku bgn" jawab nya cemberut, Aghni menggelengkan kepalanya.

Jihane sudah siap untuk bekerja, dia baru saja melangkah keluar, terusik karena suara tawa seseorang yg dia tidak kenal.

'Siapa sih pagi pagi berisik banget, gilang sampai ketawa kek gitu lagi ah berisik' pikir nya dalam hati.

Dia mengintip melihat Aghni yang tengah sarapan diapit oleh sang pacar.

"Gw udah bilang sama dia kalau itu asin,eh dia tetep di makan lang" kata Julian tertawa bersama gilang.

Jihane mendadak kehilangan mood nya,sambil berjalan bergabung dia berdeham keras keras,dan semua mata menatap nya.

" berisik deh kak gilang ktw nya bisa pelamin dikit ga sih" kata Jihane menatap gilang.

"Tapi ini beneran lucu banget si Julian cerita in si ninin makan mie ayam asin Ji "kata gilang kembali terpingkal.

Jihane diam saja, dia menuju refrigerator dan mengambil roti tawar dan mengambil bahan lain nya pura pura menyibukkan diri.

"Iya nih pacar aku emang gemesh in banget emmmuaaach" kata Julian sambil mengecup pipi Aghni dengan bunyi yg memekakkan.

Jihane memotong rotinya dengan tidak sabaran"awww" kikis nya, semua mata menatap nya, Jihane hampir saja memotong tangan nya sendiri entah kenapa dia emosi mendengar bunyi ciuman dari Julian di pipi Aghni.

"Ji gak papa?" Tanya Aghni bangkit menghampirinya.

" sakit" kata Jihane matanya memerah menahan sakit sambil mengemut jarinya yg terkena pisau.

Aghni mengambil plester dan betadin nya.

"Coba lihat, sini aku obatin" katanya lembut,Jihane memberikan jarinya pada Aghni, Aghni memegangnya dan meniup niup nya,sebelum mengoles betadine nya,jantung Jihane berdetak kak karuan bunyi bagai drum,wajah nya memerah dengan perlakuan Aghni yg kini mengoleskan jarinya dengan lembut dan sayang.

"Aku aja deh yg pasang plesternya sendiri" dia menarik tangan nya secara tiba tiba lalu mengambil plasternya dari tangan Aghni dan langsung melarikan diri.

Dia mengunci diri di dalam toilet.

'Ya Tuhan kenapa sih kalau deket dia gw jantungan begini? Bikin salah tingkah aja' pikirnya dalam hati


TBC

Sunshine. (Aghni-Jihane) end Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang