5. Dream Catcher

216 14 5
                                    

Akhirnya pesawat yang ditumpangi oleh Aga pun mendarat dengan mulus. Aga langsung menaiki taxi yang sudah siap mengantar penumpang. Ia memberikan alamat rumahnya dan supir taxi pun langsung membawa nya ke alamat yang dituju. Ega tidak bisa menjemput nya Karena ia sibuk pergi men-survey kampus yang ia tuju.


Bukan Jakarta namanya kalau tidak terserang wabah macet. Ia menghabiskan waktu yang terbuang Karena macet untuk memandangi wajah Zel di handphone nya, ia mengambil foto-foto Zel secara candid, banyak foto wajah lucu Dan aneh milik Zel Membuat Aga senyum-senyum sendiri melihat itu. Zel kenapa kau hilang begitu saja, kau ingin mempermainkan aku ya, kau pergi setelah hati ku benar-benar hanya ingin dimiliki oleh mu, kau membuat ku gila Zel! Gadis hutan, Gadis aneh, Gadis cantik aku rindu pada mu. Aga mencoba memejamkan mata untuk menenangkan hati nya yang kacau.


"Tempat yang indah" kata yang pertama kali terucap dari bibir merah Aga untuk mewakilkan perasaan nya saat melihat tempat di sekeliling nya.


Tempat yang memancarkan aura yang menyejukkan hati, banyak pohon rindang yang menjulang tinggi serta bunga-bunga yang berwarna warni menyebar di mana-mana layaknya negeri dongeng. Aga memetik mawar yang baru mekar di sebelah kanannya lalu ia hirup kesegaran dari bunga mawar itu, tiba-tiba bunga mawar itu seperti hidup, Aga kaget dan mencoba membuang mawar yang berada ditangan nya itu tetapi mawar itu seperti diberikan lem yang sangat melekat ditangannya lalu seolah mawar itu menarik nya untuk berjalan mengikuti intruksi nya, Aga terpaksa berjalan mengikuti mawar itu karena tangan nya ditarik oleh mawar yang melekat di telapak tangan nya itu. Sampai ia berhenti di depan pohon yang berbatang sangat besar tapi batang pohon itu berlubang di tengah nya berbentuk seperti pintu yang terbuka, mawar itu menarik Aga untuk terus berjalan melewati pohon itu dan Aga melihat seorang gadis mengenakan gaun berwarna putih yang sangat indah layaknya dewi kahyangan, gadis itu tersenyum hingga membuat hati Aga meleleh dibuat nya, jantung berdebar sangat kencang saat melihat wajah gadis di depan nya, gadis ini sudah sangat ia kenal di otaknya, gadis yang ia rindukan.


"Zelia" Aga memandang gadis di depan nya, ingin rasanya ia memeluk gadis itu


Gadis di depan Aga pun hanya tersenyum dan melangkahkan kaki nya ke arah Aga. Aga melihat bunga mawar ditangan nya, ia merasa heran karena kali ini bunga mawar itu tidak bergerak seperti tadi, bunga ini diam sama seperti saat pertama ia petik dari tangkai nya.


Aga memberikan bunga mawar yang ia pegang ke arah gadis yang kali ini sudah tepat di depan nya.


"Aku tidak suka bunga, karena kau hanya memisahkan bunga ini dari keluarga nya dan membuat bunga ini menjadi layu dan lama kelamaan mati, kau merusaknya Agara" gadis ini mengambil bunga mawar yang diberikan Aga, lalu ia tanamkan lagi di tanah, dan ajaibnya bunga mawar itu langsung tumbuh lagi seperti baru dan kali ini bunga mawar itu tidak sendiri karena banyak bunga mawar lain yang tumbuh bersama dengan nya.


"Tapi bukannya wanita suka jika diberikan bunga mawar?" Aga bertanya


"Aku berbeda" gadis itu menatap Aga dengan senyum indahnya


"Zel, jangan jauhi aku, aku..."


Jari telunjuk Zel langsung berada didepan bibir Aga memberikan tanda agar Aga tak banyak bicara lagi. Aga membawa kedua tangan zel dan menggenggam nya erat, lalu kedua tangan zel, ia letakkan menempel di depan dada nya


"Rasakan ini Zel, hati kU butuh kamu.." Aga menatap wajah zel yang cantik, tapi zel hanya tersenyum, dan sedikit demi sedikit ia mengambil langkah mundur kebelakang


"Zel? Mau Kemana, jangan jauhin aku lagi" tatapan Aga sendu. Angin sejuk menerpa wajah nya, seiring berlalu nya angin, Lama kelamaan pegangan tangan Aga dan Zel pun mulai merenggang, zel pergi terhempas menjadi butiran kristal kecil dan terbang dibawa angin tanpa meninggalkan jejak.


I WANT YOU (Second)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang