12. Be Your Shield

195 12 5
                                    

"Kenapa wajah mu pucat sekali, Zel?" Aga menangkup wajah Zel dengan kedua tangan nya

Zel hanya memberikan senyum sebagai respon dari pertanyaan Aga

"Suhu tubuh mu juga dingin sekali, seperti orang yang terserang hipotermia" Aga mengusap bagian dahi dan leher Zel tapi tetap saja zel tidak membuka suara membuat Aga semakin penasaran

"Ada apa Zel? jangan membuat ku khawatir seperti ini" Aga memeluk Zel dengan erat untuk menyalurkan kehangatan kepada gadis yang ia sayangi

"Jangan pergi Zel, aku sangat mencintai mu, maafkan kebodohan ku"

"Aku me----" Zel tak bisa melanjutkan kalimatnya

PRANGGG!!!!!!!!!

Lengan nya tak sengaja menyibak cangkir yang berisi kopi favorit nya hingga membuat noda hitam yang membanjiri lantai dan membuat serpihan-serpihan keramik dari cangkir itu pun ikut membuat suara yang bising bagi telinga dan suara itu mampu menarik Aga dari alam mimpi nya. Banyak kasus yang ia tangani sampai membuat nya lupa bagaimana tidur secara teratur.

Ia mengusap wajahnya dengan telapak tangan nya. Memeluk mu dalam mimpi tapi tapi semua itu terasa nyata Zel. Ia membuka laci meja nya dan mengambil dream cathcer milik Zel, ia selalu menyimpan itu dan membawanya Kemana pun karena menurutnya dengan membawa benda itu ia merasa dekat dengan Zel.

"Mohon izin komandan, target yang kita incar berhasil di lacak, berikut ini data nya" anak buah Aga memberikan iPad nya untuk memberikan informasi.

Sudah setahun ini Aga mengincar seorang pria yang memiliki darah campuran Brazil, pria ini sangat licin karena memiliki banyak koneksi untuk melindungi nya, pria ini mempunyai otak yang licik dan keji, ia sudah menjalankan bisnis Human Trafficking ke berbagai negara dan penyelundupan barang-barang ilegal kedalam/keluar negeri selama dua tahun terakhir ini, usaha nya tidak berjalan begitu mulus karena setiap transaksi nya selalu tercium oleh pihak kepolisian tetapi ia banyak memiliki koneksi orang-orang penting yang bisa menjadi tameng untuk bersembunyi dan melarikan diri dari kejaran polisi.

"Siapkan personel dan kita akan menuju lokasi sekarang!" Perintah Aga kepada bawahan nya

"Siap komandan!"

-------------------------------------------------------------------------------


"Kami tidak melihat tanda-tanda keberadaan Zelia, bos" Tori baru memasuki bagian dalam rumah Chris dan segera memberi kabar kepada Ega lewat earphone nya.

"Kalian harus mencari gadis itu sampai ketemu!" Perintah Ega geram dan panik karena sampai detik ini pun ia belum tahu bagaimana keadaan Zel

"Baik bos"

Tiba-tiba ada yang menyerang Tori dan Role dari belakang secara tiba-tiba, mereka berdua kalah tanding karena musuh yang mereka hadapi ada enam orang dan mengepung mereka dari setiap sisi.

Ega mendengar suara keras seperti orang yang berkelahi dari earphone nya, ia sudah berpikir pasti didalam keadaan sudah tidak beres dan ia memutuskan untuk masuk kedalam rumah Chris. Keadaan rumah ini sangat menipu karena terlihat dari luar rumah ini seperti tidak terjadi apa-apa dan menawarkan kedamaian bagi orang-orang yang melihat nya tetapi dibagian dalam rumah ini seperti neraka.

Ega berdiri di samping body mobil nya. "Mark kau tunggu disini, aku akan masuk kedalam!" Ega memerintahkan Mark untuk tetap tinggal didalam mobil

"Tapi bos, lebih baik aku saja yang masuk, aku sudah bersumpah untuk melindungi dan menjaga keselamatan mu" Mark membantah dan membuka pintu mobil

"Kau ikuti perintah ku Mark!" Ega menahan pintu yang akan di buka oleh Mark dan membiarkan Mark tetap didalam mobil

Mark tidak bisa membantah perintah bos nya yang sangat keras kepala itu, tapi ia akan tetap menyusul dan menjaga bos nya dari belakang tanpa sepengetahuan bos nya.

"Kau tetap disini!" Suara lantang dan tepukan tangan di bahu nya sedikit membuatnya Ega terkejut, ia pun langsung membalikkan tubuhnya

"Agara? Kenapa kau disini?" Ega terkejut melihat saudara kembarnya tepat berada Dihadapannya sekarang

"Aku mencari Christian Dale Ancentino, kau harus pergi dari lokasi ini sekarang!" Aga memperingatkan adik nya. Ia sudah tiba di kediaman Chris dan personelnya sudah berpencar mengelilingi rumah untuk menyergap para pelaku.

"Tidak bisa, aku harus masuk dan menghajar Chris!"

"Serahkan itu pada ku! Kau pergi dari sini, cepat!"

"Kalau aku pergi, aku juga harus membawa pergi Zel dari rumah itu!"

"Apa maksud mu?"

"Cerita nya sangat panjang dan aku menempatkan Zel dalam misi ini.."

"Kau bodoh! Jika sesuatu terjadi pada Zel kau harus mempertanggungjawabkan nya! Sekarang pergi lah!"

"Ya, aku akan pergi! Setelah membawa Zel keluar dari rumah itu!" Ega langsung berlari menabrak bahu Aga dan segera masuk kedalam rumah Chris. Aga pun langsung menyusul langkah adiknya

Aku tidak akan memaafkan diriku sendiri jika kau sampai terluka Zel, ayo lah dimana dirimu Zel. Ega khawatir dengan keadaan Zel yang sejak tadi tidak diketahui kabarnya

"Aku akan melindungi mu, tetap jalan tapi sebelum nya kau harus memakai rompi ini!" Aga memberikan rompi anti peluru kepada Ega dan ia mulai meng-cover Ega dari belakang
penerangan rumah ini semakin lama semakin redup dan berakhir gelap gulita, Aga dan Ega tak bisa melihat apa-apa lalu Ega menyalakan cricket nya sebagai penerangan untuk terus berjalan. Tiba-tiba langkah Ega terhenti karena ada sesuatu yang menghalangi kaki nya untuk terus berjalan, lalu ia membukukan badannya untuk melihat benda apa yang menghalangi kaki nya, ia memberikan penerangan ke arah kaki nya, lalu ia melihat tubuh yang tak asing bagi nya tergeletak di lantai lebih tepatnya didepan nya, tubuh itu milik Tori dan disamping Tori dengan jarak yang agak jauh ada tubuh Role yang juga tergeletak dilantai dengan luka dan darah yang mengalir disekujur tubuhnya, Aga memeriksa detak jantung Tori sedangkan Ega memeriksa detak jantung Role dan sayang sekali mereka berdua sudah tak bernyawa, Ega sangat marah dan sedih, Tori dan Role sudah menemani nya selama ini, mereka adalah Bodyguard yang patuh dan jujur, Ega juga sudah mengganggap mereka berdua layaknya saudara nya sendiri karena mereka setia mengabdi kepadanya.

"Chris harus membayar semua ini! Dasar bajingan, berani nya dia!" Ega tidak bisa menerima semua ini

"Tenanglah, jangan gegabah!" Aga meredakan emosi Ega

Lalu mereka berdua melanjutkan langkahnya untuk mencari Zel

"Berhenti, aku mendengar langkah kaki yang menuju ke arah sini, matikan cricket mu!" Aga memperingati Ega untuk waspada

Pria itu bersiul dan di ikuti suara linggis yang diseret di lantai, emosi Ega masih tinggi semua akan ia lakukan untuk membalaskan dendam kematian dua Bodyguard nya dan ia tak memperdulikan keselamatannya lagi. Ega meninju pria pembawa linggis itu, walaupun dalam keadaan nya sangat gelap tetapi Ega masih bisa menerka-neraka musuh nya. Pria itu ingin membalas Ega dengan menghantam kan linggis nya tetapi niatnya gagal karena linggis itu berhasil dilempar jauh dari nya oleh Aga, ia tidak mau melihat adiknya mati konyol karena penyerangan yang tiba-tiba.

"Real Man, use your hand!" Teriak Ega kepada pria itu

Dan sepertinya kebisingan yang dibuat ega dan Aga memancing musuh untuk keluar dari persembunyiannya, kali ini ada satu musuh lagi dan Aga yang mengambil alih bagian ini.

Suara tulang patah terdengar dari masing-masing musuh dan jeritan minta ampun juga menjadi bendera penyerahan diri mereka kepada Aga dan Ega.

"Dimana gadis itu!" Ega berteriak sambil terus menginjak kaki musuh nya, tapi musuhnya pun enggan berbicara dan itu membuat ega semakin kesal, ia pun terus menginjak kaki musuhnya sampai tulang-tulang mereka tergeser dan tidak kembali pada tempat nya, baru lah musuh itu mau memberitahu dimana Zel disembunyikan

Aga membuka sebuah ruangan yang tidak terlalu besar, ruangan ini adalah ruangan es untuk penyimpan daging, untuk apa Chris memiliki ruangan es penyimpanan daging seperti ini dia kan bukan tukang daging, psychopath macam apa dia.

Aga dan Ega masuk kedalam ruangan itu, suhu nya sangat dingin, lampu diruangan ini hidup dan mereka bisa melihat apa saja yang digantung diruangan ini, ada beberapa daging yang digantung di sini tapi entah itu daging apa karena sudah menjadi potongan-potongan yang tidak beraturan. Aga melihat sesosok manusia yang tangannya diikat keatas diantara tiang-tiang diruangan ini, lalu ia mendekati sosok itu dan mendapati Zel yang dalam keadaan pingsan, ia sangat miris melihat keadaan Zel yang hanya memakai jubah tidur dan mendapat beberapa luka yang mengeluarkan darah, tapi sekarang darah itu mulai membeku, ia bertanya-tanya sudah berapa lama Zel disimpan diruangan yang sangat dingin seperti ini. Ega pun langsung membantu Aga untuk membawa Zel dari ruangan es ini.

Setelah keluar dan Zel mulai sadar, Ega dan Aga sangat bersyukur karena gadis yang sama-sama mereka cintai ini masih selamat, Aga pun melepas rompi anti peluru nya dan memakaikan itu kepada Zel.

"Kau pakai punya ku saja" Ega membuka rompi nya untuk Aga

"Tidak, kau lebih membutuhkan itu dari pada aku! Pakai itu dengan benar Ega!"

"Kenapa Zel bisa berpakaian seperti ini? Sebenarnya misi apa yang kau jalankan hingga membuat Zel seperti ini!" Aga menahan emosi nya karena melihat Zel berpakaian layaknya model pakaian dalam walaupun sudah ditutupi dengan jubah tidur tetap saja itu tidak bisa menghalangi karya Tuhan yang indah di balik jubah tidur ini dan Aga tidak suka jika tubuh wanita yang ia sayangi menjadi bahan tontonan pria mesum.

Ega hanya menghembuskan nafasnya dengan kasar, ia tahu ia salah sudah membuat nyawa Zel terancam dan menimbulkan situasi yang sangat kacau ini dan ia lebih memilih diam.

Suara tepuk tangan yang menggema di ruangan terdengar dan lampu dirumah ini pun menyala seiring suara tersebut semakin mendekati mereka bertiga.

"Perfectus!!" Chris datang bagaikan iblis dari kegelapan

"Bajingan! Masih berani kau menampakkan diri didepan ku!" Amarah Ega memuncak melihat wajah Chris, ia mulai melangkah untuk menghajar chris tapi tangannya ditahan oleh Aga untuk tetap diam ditempat

"Gadis itu sungguh luar biasa, mampu melayani ku sampai ke titik kepuasan" Chris menyunggingkan senyum nya, ia hanya ingin memancing amarah Ega tapi sebenarnya ia belum sempat bersenang-senang dengan Zel karena ia lebih senang menyiksa gadis itu.

"Terkutuk kau, brengsek!" Ega sudah tidak tahan ingin merusak bentuk wajah Chris dengan tangan nya, ia maju ke arah Chris dengan emosi yang berapi-api

"Habisi mereka!!" Chris memberi kode kepada kedua anak buah nya untuk menghabisi Ega dan Aga

Ega dan Aga pun melawan anak buah Chris, sedangkan Chris lari entah kemana. Dan lampu dirumah ini pun kembali redup semakin sulit untuk mengalahkan anak buah Chris tapi Aga dan Ega sudah terlatih dan menguasai dengan sangat mahir berbagai ilmu bela diri, dengan kerja sama yang bagus mereka bisa melumpuhkan anak buah Chris yang berbadan kekar itu terbujur di lantai.

Ega merangkul Zel untuk membantu nya berjalan, tapi mereka tidak tahu ada di ruangan apa karena rumah ini sangat besar dan banyak memiliki ruangan dan lorong yang bercabang, Aga sudah mengirim sinyal kepada anak buahnya untuk menggeledah rumah ini dan menolong nya untuk segera keluar, rumah ini seperti labirin yang sulit sekali menemukan jalan keluar.

"Tunggu sebentar ini seperti meja makan, ya aku memegang piring, pasti disini ada lilin yang bisa membantu kita melihat" Ega meraba meja makan yang panjang untuk menemukan lilin, dan ia menyerahkan Zel kepada Aga untuk memapahnya berdiri.

Aga seperti mendengar sesuatu dan merasakan ada kehadiran orang lain selain mereka bertiga diruangan ini, insting nya berbicara dan merasakan ada pergerakan dari sebuah benda yang dipegang oleh manusia

I wanna shoot you first, Zelia.

Aga mendengar bisikan dari balik tirai, dengan refleks secepat kilat tubuhnya pun tergerak untuk melindungi Zel, memeluknya dengan erat. Ia merasakan ada sesuatu yang akan melayang ke arah nya, tapi ia sudah siap dengan segala sesuatu apapun itu.

DOORRRRRR!!!!!!!

DOORRRRRR!!!!!!!

Suara dentuman keras dan percikan api dari peluru yang melesat cepat dari pistolnya memperlihatkan sekilas siapa penembak itu. Ega melihat Chris dibalik tirai yang bergoyang-goyang karena gerakannya.

Aga menahan sakit ia tidak membuka suara, ia hanya menahan itu dan tidak ingin membuat orang lain cemas dengan keadaannya, ketika peluru itu menghantam dan menembus masuk kedalam daging nya. Tubuhnya terpental ke depan dan membuat Zel terkejut, pelukan Aga pun terasa terlepas, entah kenapa Zel merasa tubuhnya tidak selemas tadi, apa pelukan Aga berpengaruh sangat besar kepada nya, tangan Aga terlepas dari tubuh nya dan Zel dengan cepat memeluk tubuh Aga agar tidak jatuh dan kepala nya tidak membentur lantai, tapi kekuatan Zel belum kembali seperti semula, ia tidak kuat menahan Aga lalu dengan perlahan ia duduk dilantai dan memangku Aga diatas paha nya.

I WANT YOU (Second)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang