chapter 28

16.8K 247 3
                                    

“ kamu… kamu harus tau ! aku sudah berteman baik dengan bram selama bertahun-tahun, kamu adalah keponakannya! bagaimana bisa aku melakukan hal itu" dokter berpura-pura kaget dan malu, lalu dia memasang ekspresi  bingung,
“ bagaimana bram bisa memiliki keponakan sepertimu! Ai! tak tahu malu, aku ini sudah tua.”

ketika yudha mendengar kata-kata itu, dia menggigit bibir bawahnya berpikir bahwa dia pasti terlihat sangat tidak tahu malu, bagaimana dia bisa begitu berani melakukan ini di depan dokter yang bekerja serius demi pasien nya dan juga ayah mertuanya ada di luar.

dokter sudah cukup melihat dan ingin mencabut alat itu di vagina yudha, meskipun lubang yudha secara tidak sadar masih menjepit probe, benda itu masih ditarik dengan kasar olehnya.

yudha hanya merasa bahwa lubang nya semakin panas dan gatal seperti dipenuhi semut yang tak terhitung jumlahnya, tanpa benda keras itu lubang nya terasa sangat kosong, setelah mendengar kata-kata dokter tadi yudha merasa terlalu malu untuk terus memohon agar lubang nya bisa diisi oleh sesuatu, saat kedua kakinya tertahan dia tidak punya pilihan selain memutar pinggulnya menggesekan lubang nya agar terasa tidak gatal.

dokter tua itu tidak punya rencana untuk membiarkannya pergi, dia mengangkat instrumen transparan yang tampak seperti moncong bebek, " sekarang, saya akan memeriksa kondisi jalan lahir dan rahimmu."

Sebenarnya, dilator vagina tidak digunakan untuk pemeriksaan jalan lahir dan seharusnya digunakan untuk pemeriksaan saat kehamilan berusia 38 minggu, sebelum pemeriksaan tadi dokter mendengar bahwa ini adalah kehamilan pertama yudha karena ini adalah pertama kalinya dia tidak akan curiga dengan niat buruk dokter tua itu.

Setelah v*ginanya terbuka, yudha merasakan wajahnya menghangat ke dan hembusan udara dingin membuat dinding bagian dalam lubang nya seperti mati rasa.

dokter tua itu bahkan menyorotkan senter ke lubang sl*tnya, dia melihat dinding daging p*ssy menggeliat di bawah tatapannya, dia bahkan bisa melihat leher rahim yang berbentuk seperti donat, karena kehamilannya pembuluh darahnya lebih banyak dan teksturnya berbeda, leher rahim berwarna biru keunguan dan masih tertutup rapat.

“ leher rahim belum terbuka jalan lahir tidak bisa diperluas, sekarang saya akan memeriksa sensitivitas v*ginamu, kamu mungkin merasa sedikit tidak nyaman, mohon bersabar.” Meskipun yudha gemetaran karena perasaan hampa di lubang nya dan wajahnya berlinang air mata, dokter tua itu sepertinya menolak untuk melepaskannya, dia ingin melihat berapa banyak yang bisa dia ambil  dari lubang sl * t ini.

apa yang dia gunakan untuk menguji sensitivitas v*gina adalah sikat lembut, dia menggunakan handuk sekali pakai untuk menyeka precum yang keluar sebelum menggunakan sikat untuk membelai lubangnya dengan lembut.

" Ah! Ah! berhenti! kumohon ahh hentikan! lubangku sangat gatal dok~~ emm.. Ah~ sangat gatal~  kumohon berikan padaku… dokter~ berikan penis besarmu… aku mohon… siapapun tolong masuki aku ”

yudha tidak bisa menahan siksaan itu dia hancur berantakan, bulu sikat itu menyapu lubang nya memberikan rasa gatal yang mematikan, dia seperti orang kesetanan yang memutar-mutar tubuhnya yang karna gelisah.

" kamu sangat sensitif." melihat dia mencapai batasnya, dokter tua itu mengambil kuasnya dan mengeluarkan dilator vagina, setelah menyimpan alat-alat itu, dia tidak punya rencana untuk menggunakan penisnya untuk menidurinya, sebaliknya dia berkata dengan nada profesional,

“ karena kondisi fisikmu, v*ginamu sedikit ketat dan sulit untuk membuka, aku telah membantumu mengembangkannya sekali, ketika kamu kembali ke rumah nanti, mohon minta pada suamimu untuk mengikuti metode ini lagi, melakukan hal itu akan membuatmu lebih mudah waktu melahirkan. ”

tanpa benda-benda itu lubang kecilnya dengan cepat mengencang sebelum membuka dan menutup berulang kali, dokter menjulurkan jarinya mengusap-usap klitoris vagina yudha yang ereksi, kelegaan yang cepat ini membuat seluruh tubuhnya gemetar, dokter menggunakan tangannya yang lain untuk meremas labianya yang gemuk dan perlahan-lahan jarinya ia masukkan kedalam lubang vagina nya, dia sesekali menggosok penis yudha juga.

“Ngh~ Ah ah~”

Jari-jari yang telah bermain dengan banyak wanita hamil yang tak terhitung jumlahnya sangat fleksibel dan cekatan, tempat-tempat yang disentuhnya meninggalkan jejak kenikmatan.

bram berdiri di luar jendela dan menggamati menantunya yang mesum, dia melihat dokter itu menggendong yudha dan membaringkan nya di atas matras dengan kaki terbuka lebar sehingga dokter itu bisa mengamati lubang cintanya, bram bahkan bisa sedikit mendengar yudha yang memohon kepada dokter itu untuk meniduri lubang nya.

“ lubangmu mengisap dan menjepit jariku begitu keras, suamimu pasti bahagia, kan ?” kata dokter itu dengan santai .

Pikiran yudha dipenuhi dengan begitu banyak nafsu, tentu saja dia tidak mendengar kan kata-kata dokter itu, jumlah jari dalam dirinya bertambah dan dia merasa semakin penuh, setiap inci dinding vaginanya telah dimainkan dengan lihai, klitoris nya juga dicubit dan diremas.

karena dia baru saja diregangkan oleh dilator vagina, jari-jari dokter itu meluncur dengan mudah, tidak butuh waktu lama baginya untuk diisi oleh 4 jari.

tapi ini tidak cukup, bayi kecil itu pasti lebih lebar dari 4 jari.

" ah! masuklah… jarimu lebih dalam… Ngh ha~ penuh sekali~ tolong buat lubang pantatku penuh juga dokter… mainkan pantatku ahh… gatal~ mau dipeluk dokter. ”

“ lubang bawahmu itu juga gatal? aku tidak bisa berbuat apa-apa, aku hanya bisa membantumu memperluas jalan lahir bagi bayi mu nanti, jadi jangan salah paham. ”

“ ma.. maaf… Ngh~ aku tidak tahan~ aku butuh paman ahh agar bisa menyentuh rahimku~ Ah! aku mau muncrat lagi~ Ah ah~”

setelah beberapa saat jari dokter itu bermain didalam vagina yudha, pada akhirnya yudha mencapai klimax nya, vagina nya menyemburkan cairan kenikmatan dan air seni dengan deras.

suami binal 🔞 ( hiatus )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang