'Kak, aku tunggu jawaban kakak besok ya. Kita ketemu di cafe dekat kampus. See you kak Asta''
Gawat!
Satu kata di pikiran Asta. Setelah pengumuman nilai oleh dosen, seorang perempuan tiba-tiba confess kepada Asta.
Saat itu Asta tengah memilih buku untuk dipinjam di perpustakaan. Namun, seseorang datang dan mengakui perasaannya. Jelas saja itu membuat Asta syok sekaligus bingung.
Dia tidak tahu harus menjawab apa. Sebenarnya Asta tidak nyaman dan sudah menolak saat itu juga. Tapi perempuan itu tetap saja bersikukuh agar Asta menjawab di esok hari.
Maka dari itu Asta mencari Nao ke sekolah. Hanya Nao yang bisa membantunya.
Dia hanya punya waktu sampai besok.
Asta mengendarai mobilnya berkeliling. Berusaha tidak memikirkan tapi malah semakin terpikir.
Pandangan Asta langsung terarah pada dua insan yang berdiri di bawah lampu jalanan. Asta mengenal kedua orang disana. Diarahkannya seri mobil ke pinggiran jalan.
"Nao, gue udah telepon lo berkali-kali. Kenapa lo ga terima panggilan gue?!"
"Asta"
Benar, Asta hampir lupa ada satu orang lagi disana. Saking bingungnya dia malah melupakan kehadiran Ren disana.
"Loh, Ren. Lo ngapain disini? Rumah lo kan ga lewat sini" ujar Asta pada Ren.
"Gue cuma jalan-jalan" sahut Ren santai.
Manik mata Asta beralih menatap gadis yang seharian ini dia cari.
"Lo dari mana aja??!" Asta sedikit meninggikan nada bicaranya.Sudah pasti Asta selalu berisik.
"Berisik!" Cibir Nao."Gue udah telpon lo berkali-kali. Gue juga udah ngirim chat tapi sama sekali ga lo bales. Bahkan gue cari ke rumah tapi lo berkeliaran di jalanan"
Ketika Asta mulai mode berisik. Disitulah Nao yang hanya bisa diam sampai Asta selesai berbicara.
"Baterai hp gue habis, berisik sekali manusia satu ini"
"Gue nunggu berjam-jam di depan rumah, tapi ga ada respon. Kemana aja lo seharian?!"
Wait! Asta bertemu Anne?
"Lo ketemu Anne dimana?"
"Di sekolah. Gue niatnya mau jemput lo. Tapi lo ga ada. Ya udah jadinya gue anter Anne pulang"
Nao tersenyum. Dia yakin Anne pasti akan meributkan hal ini. Sudah terbayang bagaimana reaksi gila Anne saat ini. Nao yakin Anne sudah membuat perayaan besar dirumahnya.
"Kenapa lo senyum gitu? Aneh"
"Terserah gue, ngatur mulu"
Tanpa mereka sadari, Ren sedari tadi hanya menjadi pendengar setia percakapan antara Asta dan Nao.
Satu hal yang diketahui hari ini. Asta ternyata lebih berisik ketika bertemu dengan gadis itu. Tapi apa hubungan Nao dan Asta ?
"Lo berdua saling kenal?" Tanya Asta pada kedua orang tersebut.
Ren dan Nao mengangguk bersamaan.
"Dia pernah bantu gue pas Ara hampir hilang" ucap Ren menjelaskan.
Asta mengangguk, "Oh, ternyata sepupu gue berguna juga"
"Apaan sih!!"
Wait a minute..
Sepupu? Ren tidak salah dengar kan?