MIN SACHAN RIGHT HERE !!!!
Selamat membaca 💜
________________________
Nao melangkahkan kakinya menuju gudang yang ada di belakang sekolah. Dia harus menyelesaikan urusannya dengan seseorang yang mengirimkan pesan pagi tadi.
'Gue tunggu di gudang belakang sekolah. Urusan gue dan lo belum selesai. Kalo lo ga dateng, jangan harap temen-temen lo bakal selamat'-Lia
Nao sempat mengetik pesan untuk Jun dan Anne di grup dengan alasan hari ini dia bolos. Nao tidak peduli jika Jun akan murka ketika membaca pesan yang dia kirim.
'Gue bolos, gue minta tolong bawa nanti tas gue kalo pelajaran udah selesai' - Nao
"Akhirnya lo dateng juga, Naoka"
Nao bisa melihat wajah remeh Lia. Di dalam gudang Lia datang dengan membawa beberapa orang lainnya.
Lia memang licik.
"Apa mau lo?" Ucap Nao to the point. Dia tidak ingin berlama-lama di gudang kotor ini.
"Mau gue ? Tentu saja lo harus jauh-jauh dari Leon" jawab Lia.
"Leon?"
Nao akhirnya mengerti kenapa Lia sangat membencinya. Gadis itu menyukai Leon. Tapi kenapa dia bisa semarah ini padanya ?
"Leon itu punya gue. Gue ngelarang lo buat deket sama Leon, dasar cewek gatal!"
Leon, wakil ketua klub fotografi. Nao juga salah satu anggota klub.Terakhir kali bertemu, Leon hanya meminta tolong padanya untuk membawakan laporan tahunan klub ke ruang osis. Nao membantunya karena perut Leon sedang bermasalah.
Klub fotografi biasa berkumpul di hari minggu, namun Nao tidak pernah hadir. Gadis itu lebih memilih untuk hibernasi di rumah.
Namun Lia menganggap Nao lah yang mencari muka dengan Leon. Sehingga dia melakukan hal seperti sekarang ini.
"Sejak lo kelas 10 gue selalu ngawasin lo. Berkali-kali lo selalu nyari muka di depan Leon--"
"Nyari muka? Itu bukannya lo ya?!" Nao langsung memotong pembicaraan Lia. "Kalaupun gue nyari muka. Apa hak lo ? Lo pacarnya? Lo keluarganya? Atau---"
"Gue cinta sama Leon! Dia gebetan gue! Jadi gue berhak ngelarang lo deket dengan Leon!!!" Lia memotong pembicaraan. Emosinya mulai tidak terkendali.
Nao tertawa, dia bertepuk tangan. "Lo bukan cinta. Tapi lo terlalu terobsesi!" Nao menekan setiap kata yang keluar dari mulutnya.
"Cinta dan obsesi itu berbeda, tuan putri"
Rasa cinta Lia terlalu berlebihan pada laki-laki bernama Leon itu. Hingga timbul rasa obsesi dalam dirinya."DIAM!!! GUE BILANG LO NGEJAUHIN LEON!!!" bantah Lia.
Plakk!!!!
Lia menampar Nao dengan keras. Membuat pipi kirinya memerah.
Teriakan Lia menggema dalam gudang. Dia membantah setiap kata yang Nao ucapkan tentang Lia yang terlalu terobsesi dengan Leon. Lia yang tidak terima, langsung menarik kerah Nao dan mendorongnya hingga terjatuh. Orang yang datang bersama Lia pun tak berdiam diri. Mereka menampar Nao secara bergantian.
"Lo jadi adik kelas seharusnya bersikap sopan dengan kakak kelas!"
Nao kembali dibuat tertawa dengan kalimat yang dilontarkan salah satu teman Lia.
"Sopan? Gimana adik kelas bisa sopan kalau kakak kelasnya saja tidak bisa sopan!""Senioritas sudah tidak ada gunanya" jawab Nao. "Lo harus menghargai orang kalau lo ingin di hargai" wajah Nao tampak lebih serius dari sebelumnya.
Lia dan teman-temannya menampar, memukul dan menendang Nao terus tanpa henti. Melampiaskan kekesalan mereka.
