Part. 5

9 1 0
                                    

Hai semuaaa 👋

MIN SACHAN RIGHT HERE!!!


.................................

"Hai, apa kabar?"

Mata Nao membulat besar. Kepalanya mendadak pusing ketika melihat siapa yang duduk di samping.

Jantungnya berdetak sangat kencang. Lebih dari biasanya. Bahkan melebihi ketika ketahuan Asta membolos.

Pria itu tersenyum padanya. Sangat merepotkan. Nao harus bisa menahan dirinya supaya tidak salah tingkah.

"Hai, Nao"

"Oh, hai…" Nao menjawab kikuk. Dia tidak tau harus mengatakan apa sekarang.

"Lo mau kemana?" 

"Gue mau ke --" Nao menjeda, bingung harus menjawab apa. Dia tidak melanjutkan jawabannya.

Ren merasa Nao tidak nyaman dengan pertanyaan yang dia tanyakan. "Kalo ga mau dijawab juga ga apa-apa" ucapnya tidak memaksa.

"Gue mau ke rumah sakit" Nao menjawab.

"Lo sakit?"

"Gue mau ketemu seseorang disana"

//////

Ren menarik nafas panjang sebelum membuka pintu. Menyiapkan mental untuk menghadapi sesuatu yang akan terjadi.

"Pa, ma…"

"NILAI UJIAN KAMU KENAPA BISA TURUN??!! JAWAB MAMA KAREN"

Baru saja Ren masuk, dia sudah disambut oleh amarah Riana. Wajah Riana tampak tegang. Seolah siap memangsa Ren.

Nilai ujian selalu menjadi topik sensitif bagi keluarga Ren. Orang tua Ren sangat memperhatikan keras nilai anaknya. Terutama Riana Nirmala, mama Ren.

Sejak kecil, Ren dituntut untuk mendapat nilai yang sempurna. Karena bagi mereka nilai sempurna akan membuat masa depan yang sempurna pula.

"98, Kenapa nilai bisa turun banyak?"

Nilai Ren adalah yang tertinggi di angkatan. Bahkan hanya Ren yang mendapat A dengan nilai tertinggi. Tapi hal itu tidak berlaku bagi orang tuanya. 

"Tapi Ren udah dapet nilai A, ma"

"Percuma kamu mendapat A tapi nilai kamu tidak sempurna seperti sekarang. Seharusnya huruf A  kamu mendapat 100. Bukan 98"

"Ren sudah berusaha,ma" ucap Ren halus.

"Sudah cukup!" Seorang pria dengan jas putih berbicara, "Lain kali kami ingin nilai ujianmu sempurna. Tidak boleh ada angka yang kurang" 

Giovan Arsanika, Papa Ren. Dia termasuk orang yang ambisius. Sama seperti Riana. Yang membedakan hanya Giovan memiliki sikap yang tenang disaat menghadapi hal seperti sekarang, tidak seperti Riana.

Setelah selesai dengan urusannya, Ren pun meninggalkan ruang direktur dengan wajah datar. Bahkan tidak lebih dari 10 menit Ren bertemu orang tuanya. Mereka selalu sibuk.

Ren memilih berjalan-jalan berkeliling rumah sakit. Semua tenaga medis di sana mengenali sosok Karen Arsanika. Sebab dia adalah anak Giovan Arsanika dan Riana Nirmala.

Di sisi lain, wajah Nao berubah murung setelah keluar dari salah satu ruangan. Sepasang kaki melangkah pelan untuk pulang. Beberapa kali dia menghela nafas. Mencoba melupakan apa yang dikatakan dokter padanya.

"Gue yakin gue bisa" Nao berusaha menyemangati diri sendiri. Mencoba tersenyum dan bersikap seolah tidak terjadi apa-apa. 

///////

Bel pulang sudah berbunyi beberapa menit lalu. Para siswa SMA Skyline juga sudah meninggalkan sekolah. Tapi Asta tidak melihat kehadiran Nao yang melewati gerbang sekolah.

Pandangan matanya terus mencari-cari sosok Nao.

Tak lama kemudian Asta menemukan seseorang yang dia kenal. 

"Anne.."

Anne sangat terkejut bertemu Asta di depan sekolah. Dia mulai panik. Asta pasti menanyakan keberadaan Nao padanya.

"Iya kak, ada apa ya?"

"Nao dimana?"

Anne terdiam sejenak. Nao sudah bolos sejak pelajaran jam ke 3 pelajaran. Dia sendiri juga tidak tau dimana Nao. Bahkan gadis itu juga tidak mengirim pesan di grup seperti biasa.

"Kayaknya Nao lagi sama Jun deh kak. Soalnya gue tadi ada kegiatan klub" Anne berbohong. 

Sebenarnya dia tidak mau berbohong. Apalagi di depan crush. 

"Terus Jun dimana?" Tanya Asta kembali.

"Jun udah pulang duluan kak. Nao mungkin lagi sama Jun" Ya, memang lelaki itu pulang lebih dulu. Karena mama Jun  mengalami kecelakaan siang tadi dan Jun harus pergi ke rumah sakit menemui mamanya.

Asta mengangguk percaya. Mungkin saja Nao memang sedang bersama Jun. Sudah beberapa kali Asta menelepon gadis itu tapi tetap tidak ada respon.

"Kak Asta kenapa nyari Nao?" Kini giliran Anne yang bertanya.

"Nggak, gue cuma mau mastiin aja dia ada di sekolah apa nggak. Gue capek denger dia bolos terus"

Anne mengangguk sebagai respon.

"Lo pulang dijemput?"

"Biasanya iya. Tapi sekarang gue naik taksi karena ga ada yang jemput gue" 

"Gue anter pulang aja. Sekalian beli makan"

Untuk pertama kalinya Anne sangat berterima kasih pada mobilnya yang rusak. Sebelum jam pulang, ayah Anne mengirim pesan padanya kalau mobilnya rusak dan tidak bisa menjemput. Jadi karena itu Anne berencana pulang naik taksi.

Tapi hari ini Anne mendapat pelangi setelah hujan. Asta Baskara, menawarkan diri untuk mengantar pulang.

"Hei, kok diem. Yuk naik"

Anne langsung tersadar dan mengangguk dengan semangat.

Kesempatan langka seperti sekarang tidak boleh disia-siakan.

/////////

Ren hendak pulang dengan menggunakan bus. Tapi jam sudah menunjukkan pukul 10 malam. Sudah terlambat baginya untuk naik bus terakhir.

Sejak dari rumah sakit dan bertemu orang tuanya. Ren sama sekali tidak berniat untuk pulang cepat. Ara juga sudah dijemput dari sekolah oleh pengasuh rumah. Jadi Ren memilih untuk berjalan-jalan sampai dia bosan.

Pria itu tampak beberapa kali menghela nafas panjang. Sudah sekian kalinya merasa seakan hidupnya tidak berharga.

Memang orang tua selalu berekspektasi besar dengan anaknya. Dan itu membuat Ren lelah dengan hidup.

Ditendangnya kaleng bekas saat dia berjalan. Melepas semua kekesalannya pada kaleng tersebut.

"Aduhhhh"

Ren terkejut, kaleng yang ditendang mengenai seseorang.

"Maaf, gue ga sengaja"

"Jangan sembarangan nendang kal--eng" Nao cukup terkejut melihat si pelaku. Malam ini, dia melihat pria itu kembali.

"Nao"

"Ren"

///////////

Asta kembali menelepon Nao. Berharap gadis itu menerima panggilannya. Setelah mengantar Anne pulang, Asta pun bergegas menuju rumah Nao. Tapi si pemilik rumah tidak ada.

Seharian tidak ada tanda-tanda Nao membalas pesannya atau sekedar menjawab telepon Asta.

Dia harus menemukan Nao malam ini juga.
"Lama-lama bisa gila gue gara-gara makhluk hidup satu ini"

....................


Terimakasih sudah membaca 💜

See yaaa ~

MAGNOLIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang