permulaan

239 17 1
                                    

Jangan lupa vote
_____________________

"Andai aku bisa seperti dirinya yang selalu diperhatikan."

Sinar cahaya yang menerangi malam kini berganti dengan sinar mentari pagi yang membuat seseorang merasa terganggu,perlahan namun pasti kelopak mata yang tertutup kini terbuka membuat bulu mata nan lentik itu mengerjab beberapa kali untuk mengumpulkan kesadaran.

Setelah dirasa sudah sadar ia bangun dan mengambil air putih yang berada di botol berukuran sedang dan segera meminumnya tiga teguk,setelah itu ia memutuskan untuk mandi.
....

Setelah selesai dengan ritual mandi nya ia memutuskan menyiapkan pelajaran apa yang harus ia bawa dan sekalian membereskan kekacauan di meja belajar nya.

Ceklek

Ia berjalan menuruni tangga dan memutuskan untuk keruang makan setelah sampai ia segera duduk di kursi yang biasa ia gunakan dan menunggu beberapa menit untuk keluarga nya melakukan makan bersama.

Tak selang lama ketiga keluarga nya sudah rapi dengan jas yang memberikan kesan rapi dan berwibawa untuk sang ayah lalu seragam rapi yang memberikan kesan taat aturan dan ibu nya yang hanya memakai celana kulot berwarna putih dengan dipadukan atasan yang bewarna kuning yang sedikit pudar memberikan kesan semangat.

Beberapa menit sudah dilalui dengan acara makan dengan keheningan sampai....

"Kamu berangkat bareng kembaran mu."ucap Satya.

"Tidak aku mengunakan supir."ucapku lalu segera berdiri untuk menuju halaman depan tempat mobil keluarga nya berada.

....
"Hai dika."ucap haikal

"Hai."

"Kenapa ni kok murung?."ucap haikal.

"Nggak apa."ucap Dika.

"Bay the way udah ngerjain tugas matematika?."ucap haikal setelah duduk di kursi kosong sebelah Dika.

"Udah."ucap Dika singkat.

Mendengar itu Haikal tersenyum yang membuat Dika memutar bola matanya malas.

"Pinjem lagi."ucap Dika.

"Iya boleh kan?."ucap haikal

"Seperti biasa."ucap Dika lalu menyerahkan buku tugas matematika nya untuk Haikal.

Haikal yang melihat mengambil buku itu dengan senyum yang mengembang lalu segera mencatat nya dibuku dan tak selang beberapa menit ia mengembalikan buku itu kepada pemilik nya.

"MINGGIR ADA PASANGAN COUPLE MAU LEWAT."

"DUH MEREKA KOK COCOK BANGET YA?."

"TERUS BERLAYAR KAPAL KU,AKU AKAN TERUS MENJADI PENUMPANG KALIAN."

"PLEASE KAPAL INI JANGAN SAMPAI TENGGELAM."

Memang rada alay tapi gimana lagi setiap Bayu sama langit lewat pasti begitu reaksinya.

Haikal sama Dika aja eneg mendengar anak-anak sekolah ngomongin mereka.

Bay the way Bayu dan langit dulunya adalah sahabat mereka bertemu di sekolah dasar dari situ ia berteman baik sampai tidak sadar Bayu ternyata adalah tetangga nya dirumahnya namun jarak rumah Bayu dan langit terbilang cukup jauh tapi itu tidak membuat pertemanan mereka luntur,rintangan demi rintangan mereka hadapi sampai mereka tidak sadar seseorang telah mencintai nya lebih dari kata teman maupun sahabat,pernah suatu saat Bayu meminta orang tuanya untuk menjodohkan nya dengan langit dan kini mereka terikat cincin pertunangan.

Tak berselang lama bel pulang telah berbunyi dan siswa maupun siswi berbondong bondong untuk menuju parkiran untuk mengambil kendaraan dan segera pulang.

Disini Dika sekarang parkiran itu kata yang tepat,ia menunggu jemputan datang.

"Eh maaf nggak bisa nganterin,biasa urusan."ucap haikal.

"Hm gpp gua ada firasat si kalau lo nggak bisa nganterin."ucap dika.

"Lo dukun ye?."ucap haikal dengan nada menyelidiki.

"Nggak lah gua orang,dah Sono lu katanya ada urusan."ucap Dika dengan tangan yang dikibaskan kibaskan.

"Dih ya udah bay."ucap Haikal dengan nada tinggi,lantas memutar balik dan perlahan lahan semakin hilang dari penglihatan Dika.

"Huft,untung masih ada dia."

"mengapa tuhan,hidupku tidak seperti kembaran ku,aku juga ingin diperhatikan andai aku bisa hidup seperti kembaran ku kalau perlu sehari saja."ucap Dika lalu mendongak melihat langit.

"Awannya cantik."ucap Dika lalu mengeluarkan benda tipis dari kantong nya dan segera membuka kamera.

Cekrek

Setelah melihat hasil jepretan Dika tersenyum, bay the way Dika suka apapun tentang awan,buktinya seluruh isi galerinya adalah gambar awan,foto klasik Yunani,gambar alam,bunga ia tidak tau kenapa ia sangat menyukai itu tapi yang paling ia suka adalah AWAN karena jika ia melihat awan beban yang ia hadapi seolah hilang ia terasa damai saat melihat nya apa lagi dibarengi pesawat yang melintas yang memberikan kesan aestetic dalam gambar yang ia dapat tempo hari lalu.

"Waktunya pulang."ucapnya yang melihat mobil yang biasa mengantar jemput nya berada di hadapannya.

Tampa pikir panjang ia segera masuk meninggalkan pekarangan sekolah milik ayahnya

Betul,sekolah itu adalah sekolah milik ayahnya nama sekolah yang ia tempati adalah NEO ALIANDRA nama aliandra sendiri diambil dari marga ayahnya yang berarti milik ayahnya.

Tak menutup kemungkinan juga Bayu dan langit sering bolos atau terlambat saat pelajaran berlangsung dan guru juga tidak berani menegur karena jika itu terjadi makan siap-siap saja ia akan dipecat pada detik itu juga karena alasan langit adalah anak kesayangan Satya dan dewi

Tapi Dika masa bodoh dengan itu, yang ia perlu pikirkan adalah bagaimana cara menarik perhatian orang-orang pada dirinya.





Jangan lupa vote

Next

transmigrasi kembaran✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang