Offender's•

Bagian kecil itu kepunyaan dia.

Ada satu tempat yang isinya hanya bagian tentang satu nama itu.
Disetiap sudut kota, disebuah taman yang dipenuhi pepohonan, dijalan yang luas, di sebuah monumen bersejarah, dikursi bioskop, juga dilorong kecil yang membawa rangkaian bunga terakhir dari satu nama itu.

Ternyata masih ada nama itu di tiap aktivitas yang ku lakukan, masih ada tentangnya.

Meski kini yang ku lakukan hanyalah terus-menerus melawan hati. Ku putuskan untuk mengunjunginya beberapa kali, membiarkan emosi serta fikirannku kembali dimana semua itu terjadi.

Ada rasa yang tak nampak lagi,
Ada rasa yang tak seharusnya dibiarkan hidup,
Juga ada rasa yang seharusnya hanya bisa ku simpan di tempat kecil dalam bagian diriku.

Ada rasa yang tak bisa ku buat kembali meski aku menginginkannya. Sebab, hidup terus berjalan. Kini ku lihat seseorang itu sudah mampu sembuh dan berjalan dengan amat sangat baik, kini seseorang itu juga sudah bisa melupa tentang betapa dulu denganku yang ia dapat hanyalah kesakitan saja.

Tak apa, dia lebih berhak bahagia ketimbang aku yang brengsek dan pengecut ulung ini.

Satu yang selalu ku ingat, senyum manis yang ia beri di tempat bernama kenangan tepat beberapa tahun yang lalu. Setidaknya foto-foto dan tiap barang yang dahulu pernah begitu senang ia berikan padaku. Tak pernah hilang daripadaku. Ku simpan didalam kotak yang ku namai dengan " 3 tahun perjalananku "

Masih akan terus ada,
Masih akan selalu ku simpan,
Dan akan ku jelaskan kepada yang akan menemaniku nanti,

Bahwa dahulu ada seseorang yang sangat mencintaiku, bahwa dia tetap hidup. Namun, kau harus merima kenyataan ini mau bagaimanapun, karena dia bagian dari perjalanan terlamaku.

Jangan cemaskan mengapa ia mempunyai tempat kecil disana. Karena bagian tentangmu tetap pada tempatnya. Biarkan aku memiliki rahasia ini, maka akan ku birkan kau menghuni semua yang ada padaku selama sisa perjalanan kita.

Semua yang ada padaku,
Boleh kamu ambil dan jadikan itu kepunyaanmu. tapi jangan pernah menyentuh bagian kecil itu. Dan akupun akan menghormati tiap bagian kecil yang kau jadikan rahasia termanismu.

Mari kita hidup untuk saling berbahagia,
Mari kita cipta sebuah pelajaran baru,
Mari kita tetap hidup untuk menjadi yang terbaik bagi satu sama lain.

Maafkan aku yang tidak sempurna ini,
Maafkan aku yang membawa ia untuk tetap hidup dengan kita.

Ku harap kau mengerti, bawa tentangnya adalah sebuah pelajaran yang menuntun aku betemu denganmu.

Kini aku denganmu, kini kita berdua.
Kini mari kita hidup dengan semestinya.

Tertanda
-wanitamu.