Pukulan tanpa raga----
Suara sirine mobil ambulance dan polisi bergema diseluruh penjuru sekolah, polisi dan beberapa orang dari rumah sakit berlarian dengan tergesa-gesa. Bisikan-bisikan para murid sudah tidak bisa diredam lagi setelah pihak sekolah menerima laporan dari Sugawara Koushi yang telah menemukan Azumane Asahi tewas membuat satu sekolah gempar bercampur takut.
Bercak darah memenuhi koridor dimana tubuh Azumane ditemukan dengan luka tusukan dileher dan perut secara berulang-ulang kali, sehingga membuat beberapa organ dalam pria itu keluar dan berserakan disekitar tubuhnya.
"Huwek, apa-apaan itu sialan gimana bisa kayak gitu huwek" seru Atsumu yang merasa mual saat melihat tubuh kakak kelasnya yang terbilang sudah terkoyak
Osamu yang melihat kakaknya seperti itupun hanya diam, sembari mengelus pundak Atsumu pelan untuk meredakan rasa mual Atsumu.
"Jangan bilang gitu, gak baik ngomongin orang yang udah meninggal tahu Tsum" ujar Osamu memperingati Atsumu agar tidak berbicara sembarangan
Atsumu menoleh.
"Tapi gue gak ngomongin apa-apa Sam, gue cuma bingung ajah kenapa bisa kak Azumane matinya begitu" cetus Atsumu membela diri
"Kalian tadi liat juga kan gimana mayatnya kak Azumane?" tanya Osamu pada ketiga temannya yang lain disana
Kageyama, Akaashi dan Suna mengangguk secara serempak kejadian pagi ini cukup membuat seluruh murid ataupun guru di sekolah seketika menjadi takut.
"Gue gak ngerti gimana bisa kak Azumane bisa mati secara mengenaskan kayak gitu" sahut Suna yang diangguki oleh Kageyama
"Kak Sugawara pasti shock banget deh, gimana pun juga dia orang pertama yang nemuin kak Azumane" cetus Akaashi pria minim ekspresi itu mengadah keatas
"Gue penasaran deh siapa yang udah tega ngelakuin hal itu sama kak Azumane, padahal dia orangnya baik loh masa iyah dia punya musuh?" Atsumu memandangi setiap sudut dengan tatapan penasaran
"Gak mungkin kan ada pembunuh disekolah ini?"
"Ngarang ajah, gak mungkin lah" sahut Kageyama tidak percaya jika ada murid dari sekolah ini yang bisa melakukan hal sekeji itu
"Kayaknya sekolah bakal dikosongin nih, rooftop kuy?" teriak Atsumu mengompori teman-temannya yang lain untuk pergi keatas rooftop karena dipastikan hari ini tidak akan ada jam pelajaran
Akaashi, Osamu, Kageyama dan Suna mengangguk setuju, pada akhirnya mereka memilih untuk mengistirahatkan badan mereka di rooftop.
****
"Daichi hiks Daichi, Azumane hiks Azumane siapa yang tega ngebunuh dia!!" teriak Sugawara histeris sembari memeluk tubuh Daichi yang kini berada dihadapannya begitu erat
Daichi membalas pelukan Sugawara, mengelus punggung pria tersebut lembut untuk menenangkannya.
"Sudah, sudah polisi pasti akan menangkap pelakunya Suga sabar lo sabar, do'ain ajah kalo Azumane beristirahat tenang disana yaa" bisik Daichi berusaha menenangkan Sugawara
Sugawara semakin histeris, bagaimanapun juga dirinyalah orang pertama yang menemukan tubuh Azumane yang sudah bersimpah darah, kaget dan shock semuanya bercampur menjadi satu saat itu. Sugawara bahkan masih tidak menyangka jika teman dekatnya justru tewas secara mengerikan.
"Tenangkan dirimu yah, tenang Suga jangan menangis lagi"
"Tapi Daichi, Azumane hiks"
"Hush, sudah aku tahu itu. Aku juga merasa sedih atas kematiannya tapi kita tidak bisa berbuat apa-apa Suga semuanya sudah terjadi yang bisa kita lakukan hanyalah berdoa untuk Azumane sekarang" Daichi tersenyum, sekedar untuk menenangkan Sugawara yang masih dilanda rasa takut
KAMU SEDANG MEMBACA
EYES [HAIKYUU]
Fanfiction"Sepasang mata itu selalu mengawasi kita, pastikan kalian bersembunyi di tempat yang aman atau nyawa kalian akan melayang" Teror demi teror terus terjadi disekolah Haikyuu High School, banyak siswa ataupun guru yang tewas akibat teror tanpa rupa. ko...