06

201 44 14
                                    


Antara Hinata, Atsumu dan Rooftop

****

Suasana sekolah semakin ricuh dan tidak kondusif pasca penemuan mayat Sakusa dengan keadaan yang jauh dari kata baik, bagaimana mungkin bisa dikatakan baik jika kepala terpisah oleh badannya. Untuk kesekian kalinya polisi dan mobil para team forensik kembali mendatangi sekolah. Sejak awal kejadian ini terjadi pihak sekolah masih saja diam tanpa mengeluarkan statment tentang semua kejadian yang terjadi. Mereka semua terdiam seakan-akan sedang menutupi sebuah rahasia besar.

Osamu masih disana menemani Komori yang terisak tanpa melepaskan pelukannya pada kepala Sakusa, seakan tidak perduli jika sekarang hampir seluruh tubuhnya sudah dipenuhi oleh darah Sakusa. Osamu hanya diam mengelus punggung Komori bermaksud untuk menenangkan pria tersebut meskipun usahanya sedari tadi berujung sia-sia karena Komori masih saja tetap menangis.

"Kom udah relain Sakusa, ikhlasin dia yah?" ujar Osamu yang masih berusaha keras menenangkan Komori dan membuat Komori berhenti untuk menangis

Komori mengusap kedua matanya secara berganti dengan tangannya yang berlumuran darah sehingga membuat hampir seluruh wajah Komori dipenuhi oleh darah, Komori memandang sengit Osamu. "Jadi maksud lo gue harus ngebiarin Sakusa mati?" ketusnya

Mendengar hal tersebut pun membuat Osamu sedikit terlonjak kaget, ia menatap lekat kedua mata Komori yang terlihat kosong seakan-akan tidak ada lagi kehidupan didalam matanya.

Osamu menghela nafas, "gue gak minta lo buat ngebiarin Sakusa mati. Tapi Sakusa emang udah mati lo harus sadar, mau gak mau lo harus terima kenyataan ini" cetus Osamu kemudian berdiri dari posisinya dan berjalan menjauhi Komori

Osamu mendekati Kageyama, dan Suna yang sedari tadi memang masih berada disana sedangkan Akaashi menyusul Atsumu yang entah pergi kemana bersama dengan Bokuto hal itu karena Osamu yang memintanya karena pria dengan surai abu-abu tersebut merasakan ada sesuatu yang besar mungkin akan terjadi kepada Atsumu, ikatan saudara kembar memang tidak bisa dianggap remeh.

"Komori gak mau ngelepasin pelukannya dari kepala Sakusa" seru Osamu yang kini sudah berada di tengah-tengah antara Suna dan Kageyama

Kageyama dan Suna memandangi Osamu secara bersamaan. Ketiga pria tersebut menghela nafas panjang mereka, bahkan polisi saja tidak berhasil membujuk Komori apalagi mereka mau tidak mau mereka harus turun tangan sampai Komori mau melepaskan pelukannya.

"Lo berdua ngerasa aneh gak sama semua kejadian ini?" sahut Suna memecahkan keheningan yang sebelumnya terjadi

"Dalam waktu sesingkat ini udah berapa temen kita yang mati? Dan gaada yang tahu siapa pelakunya" Kageyama kembali terdiam ia menelisik setiap sudut koridor sekolahnya itu mencoba untuk mencari siapa tahu ada sesuatu yang bisa mengarahkannya kepada siapa pelaku atas semua perbuatan tidak manusiawi yang terjadi disini

"Curiga sama seseorang gak?" tanya Osamu

"Kepala sekolah" jawab Suna dan Kageyama secara bersamaan

Osamu mengangguk setuju, entah mengapa sejak semua kejadian ini terjadi Osamu, Suna ataupun Kageyama berpikir jika semua ini ada kaitannya dengan kepala sekolah yang selama ini bungkam tanpa bicara sedikitpun atau sekedar menampilkan wajahnya didepan murid-murid yang lain.

EYES [HAIKYUU]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang