6

58 5 1
                                    

"Ini kalian kapan mau turun terus ambil motornya?" Tanya Grisel pada ketiga temannya yg kini sedang mengamati keadaan cafe dengan melihat kearah jendela mobil

Griselda sudah tidak tahan dengan tingkah ke tiga temannya yang hanya memandang kearah luar jendela Mobil, Griselda sampai menelungkupkan kepalanya di stir mobil. 45 menit, sudah 45 menit mereka ber tiga hanya bengong sambil menatap ke arah luar, ayolah cafe itu akan tutup pukul 11 dan sekarang sudah hampir jam 10, mereka memang berangkat sekitar jam 8 lebih, karena mereka pikir ke 4 laki laki tadi bisa saja masih di Cafe, tapi siapa yang akan bertahan selama 4 jam di cafe setelah pulang sekolah, mereka perlu ganti baju kan? Pasti tak akan lama di Cafe itu dan ini malam minggu mereka harusnya malam minggu dengan pacar masing-masing bukan?

"Haaah, 5 menit kalian ga keluar ambil motor kalian, aku bakal nyalain mobil terus kita balik ke rumahku" putus Griselda

"EEEEEE JANGAN DULU SEL, KALO MEREKA MASIH DI DALEM GIMANAAAA?"

"Niera, ini udah 5 bahkan 6 jam dari kejadian di Cafe tadi, ga mungkin mereka stay selama itu, lagian setelah di liat-liat parkiran cafe cuma di depan situ aja kan, dan aku perhatiin motor Haestingas ga ada, jadi bisa disimpulin dia ga disana kan?, berarti mereka ber 4 udah ga disana dong, udah lah, udah amaaaaaan"

"Kalo mereka boncengan gimana Sel?" Tanya Winona masih ragu untuk keluar mobil dan mengambil motornya

"Kalian tau motor 3 anak yang lain gak?"

Ketiga temannya menggeleng, mereka semua tidak tau, ayolah mereka bahkan tidak teralalu akrab dengan ke 4 pria itu, tapi sudah sial saja saat pertama kali membicarakan mereka.

"Ibu ratu bakal ngamuk kalo aku pulang malem guys, udah deh pasti aman, mereka ga mungkin senganggur itu stay di cafe dan masih pakek seragam sekolah"

"Huft, oke, kita keluar dalam hitungan ke 3"

"Tapi Kate..."

"Kita ga mungkin selamanya diem disini Ni, masalah tiba tiba ketemu kalau misal mereka masih di Cafe kita langsung tancap gas ngebut keluar Cafe, gimana?"

"Oke Kate, Niera siapin kunci, btw ini kita nginep rumah Grisel ga?"

"Jadi lah masa ga jadi, Mami aku udah masak banyak nih"

"Oke oke, sekarang, Sel tolong bantu itung nanti setelah kit udah naik motor masing masing langsung cus aja ke rumah mu oke"

"Oke, ready?
Satu
Dua
Tiga"

Mereka bergegas membuka pintu mobil dan langsung pergi keluar mobil menuju parkiran Cafe. Aman, mereka aman dan tidak bertemu ke 4 laki laki tadi, seperti yang telah di rencanakan, mereka langsung pergi ke rumah Griselda.
.
.
.
.

"Lah kok gak ada?"

Ucap Haestingas tiba-tiba membuat perhatian ke tiga temannya berpusat kepadanya. Sekarang hari minggu, dan mereka ber 4 Jephtah, Renzo, Haestingas dan Naoka berkumpul di rumah Naoka, lebih tepatnya di kamar Naoka, mungkin jika anak muda lain akan menghabiskan waktu nya untuk pergi nongkrong di luar, mereka lebih suka nongkrong di rumah Naoka, karena apa? Ya, sifat Naoka yg magernya luar biasa sudah tertular pada ke 3 temannya, mereka lebih suka main PS atau main musik di Rumah Naoka, disini juga makanan tersedia, Wifi juga lancar, apa lagi yang kurang jika Wifi, makanan / cemilan serta PS/alat musik tersedia?, mereka juga tidak perlu di usir dr Cafe karena terlalu lama disana sampai mendekati waktu cafe tutup, jika lelah kasur Naoka juga cukup luas dan nyaman untuk mereka tidur. Namun kadang mereka juga keluar atas rengekan Haestingas seperti kejadian tempo hari.

Kembali ke Haestingas yang membuat atensi ke 3 temannya tertuju padanya, ternyata Haestingas sedang melihat web sekolah bagian kelas tambahan, Haestingas tengah mengecek kelas tambahannya karena ingin melihat apa ada tugas atau jadwal materi kuis yang diberikan oleh guru mata pelajaran tersebut, selain mengecek hal tersebut Haetingas juga suka mengecek daftar murid di mata pelajaran tambahan yang diambil, salah satu nya mata pelajaran Skill perdebatan, namanya berada tepat di bawah nama Griselda, entah mengapa Haestingas selalu tersenyum saat melihat hal itu, dia selalu membayangkan, apa yang bisa dia lakukan untuk menjahili gadis itu di pertemuan berikutnya, ingat dia hanya suka bagaimana reaksi Grisel saat dia usil yakni lucu, Grisel lucu saat marah atau jengkel, dan entah berapa kali kita akan membahasa betapa Haestingas menyukai respon Gadis itu. Kembali kepada Web sekolah, Nama Griselds yang selalu berada tepat di atasnya kini menghilang, jumlah siswa juga burkurang 1. Grisel pindah, gadis itu telah merubah jadwalnya, begitulah kesimpulan yang dapat Haetingas ambil. Diapun mulai menghubungi beberapa temannya yang mengambil mata pelajaran tambahan yang tidak dia ikuti dan meminta mereka mengirimkan daftar nama siswa yang berada di kelas tersebut. Dan benar saja, nama Grisel ada di salah satu daftar nama yang dikirim kan teman Haestingas, gadis itu memindahkan jadwalnya.

"Apanya yang ga ada Haes?"

"Grisel Ren"

"Grisel siapa Je?"

"Dih, pikun? Salah satu cewek yang di cafe kemaren Na"

"Grisel ga ada gimana?"

"Harusnya kita se kelas di Mata pelajaran tambahan skill perdebatan indo, tapi sekarang dia pindah ke skill perdebatan Bing Ren"

"Kayaknya mereka takut kita apa apain"

"Ya kan emang mau di apa apain Na"

"Anjir! Si Jejep kurang ajar main timpuk" umpat Haestingas yang menjadi korban lemparan Bantal Jephtah

"Ya itu mulut ambigu bener kalo ngomong"

"Ya kan kita emang ada rencana Jejep"

"Hadooh udaaaaah, terus itu kalo si Grisel pindah kenapa?"

"Gini ya ren, aku sekalas sama Grisel cuma di satu mapel dan sekarang dia pindah, rencana kita balas dendam ke mereka bisa gagal dong, gimana mau balas dendam kalau ga ketemu?"

"Tapi apa harus kita kayak gitu?, mereka cuma sial aja gosip in orang dibelakangnya langsung"

"Gapapa lah Jep, sesekali usilin mereka, apa lagi si Grisel, kalo marah lucu banget mukanya mana merah lagi kalo lagi nahan marah hahahaha"

"Suka?"

"Ha?"

"Kamu suka sama Grisel?"

"Na kalo ngomong baca doa dulu jangan asal jeplak aja itu mulut"

"Lagian ya kita paling ngusilin mereka 1 mingguan aja, buat mereka takut beberapa hari lumayan kan"

"Bener nih gapapa?"

"Iya Reeeen, sesekali yekan"

"Kalo mau usil sekalian Haes"

"Maksudnya Na?"

"Ya sekalian, ini terserah sih mau ikut in apa enggak, tapi kalo mau ya, jadi gini....."

TBC

kalau ada Kritik dan Saran bisa bantu di komen ya, maaf juga baru bisa Up, aku ga tau ada yang nunggu cerita aku apa engggak, tapi aku bakal coba buat tamatin cerita ini.

Terimakasih🙏

SEKERTARISTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang