7

47 9 0
                                    

Senin pagi upacara berjalan dengan lancar, langit sedikit mendung membuat peserta upacara tak begitu merasakan teriknya matahari. Kate dapat melihat Naoka di barisan depan kelas lain. Kate akan mencoba menghindari ke 4 laki laki itu untuk beberapa hari ini sampai sekiranya mereka lupa dengan kejadian waktu itu.

Upacara usai, para peserta upacara pun bubar untuk melaksanakan KBM. Tak terasa Bel Istirahat pertama berbunyi, para siswa pun keluar berhamburan keluar kelas untuk makan ke kantin atau kelapangan untuk bercengkrama dengan yang lain dan masih banyak lagi, lain lagi dengan Kate yang berjalan tenang menuju ruang guru, lebih tepatnya ke ruang Kesiswaan, ditangannya sudah ada map yang berisi beberapa berkas untuk olimpiade. Di tengah perjalanan Kate bertemu dengan Grisel dan Niera.

"Sel Ni mau kemana?"

"Ruang Guru Kate, kita mau kasih berkas soal pindah kelas kemarin, mau melengkapi aja sih, kalo kamu mau kemana?"

"Kesiswaan, mau ketemu Bu Sintya" ucapa Kate sambil menunjukkan map yang Ia bawa, Grisel dan Niera paham apa tujuan Kate menemui Bu Sintya

"Good luck Kate"

"Huum, semoga tembus ya sogokannya"

"Thanks Sel Ni"

"Dah yuk cus Kate Ni"

"Oyiiii legoooo"

Mereka pun berjalan menuju ruang guru bersama, setelah sampai mereka menemui Guru pengampu masing masing untuk menuntas kan urusan mereka, Griselda dan Niera hanya perlu melengkapi berkas saja, sedangkan Kate perlu sedikit ber'Negosiasi' dengan Bu Sintya, yup mari kita doakan saja hasil yang terbaik untuk Kate.

Tok tok tok

"Permisi Ibu Sintya"

"Oh Kate, silahkan masuk, duduk nak, ada apa ya?"

Kate pun duduk dan memangku map yang dia bawa sedari tadi, Kate sedikit mengambil nafas panjang dan bersiap untuk menjelaskan kepada Bu Sintya.

"Jadi begini Ibu, mohon maaf sebelumnya karena saya belum bisa ikut berpartisipasi dalam acara Class meeting yang diadakan oleh Sekolah sebagai panitia, suatu kehormatan bagi saya karena Sekolah sudah mempercayai saya untuk menjadi salah satu anggota rekomendasi pada acara tersebut, namun dengan berat hati saya harus mengundurkan diri untuk tawaran tersebut Ibu, dikarenakan saya yang belum pernah memiliki pengalaman dalam menjadi panitia dan ikut serta dalam acara sejenis Class Meeting, dimana acara ini merupakan salah satu acara yang besar di Sekolah ini, saya takut tidak dapat berkooperatif dan malah menghambat kerjasama panitia dalam pelaksanaan acara tersebut, ditambah lagi saya yang ingin mendaftar lomba olimpiade Sains di universitas GY yang Ibu rekomandasikan tempo hari, saya rasa dengan mengikuti lomba tersebut pengalamam saya dalam olimpiade akan bertambah dan semakin mengasah kemampuan saya dibidang sains, jadi saya memutuskan untuk mengikuti lomba tersebut dan jika saya menjadi panitia Class Meeting saya takut tidak mampu maksimal dalam mempersiapkan diri untuk lomba dan berakhir tidak dapat memberikan yang terbaik untuk Sekolah, sekali lagi mohon maaf Ibu atas tawarannya untuk menjadi panitia"

Bu Sintya menyimak penjelasan Kate dengan tenang dan setelah Kate usai menjelaskan Bu Sintya sedikit berfikir dan mejawab dengan ragu.

"Sebelumnya terimakasih Nak sudah mempertimbangkan kembali sara lomba yang Ibu berikan tempo hari, namun sekolah sudah memiliki perwakilan untuk lomba tersebut, ditambah sudah sedikit terlambat untuk mempersiapkan lomba itu karena para perwakilan sudah mulai intensif sejak 2 hari yang lalu, ditambah lomba ini lomba tim ber isi 2 orang yang berarti masih harus mencari seorang lagi untuk mengikuti lomba tersebut, dan sepertinya dengan sisa waktu yang ada, persiapan kalian tetap tidak cukup nak, Ibu tau kamu pintar nak, Ibu yakin mungkin kamu juga bisa, tapi untuk pasangan lombamu itu tida yakin, jadi sepertinya sekolah sudah cukup dengan perwakilan saat ini. Dan untuk kamu yang takut menghambat kerja panitia tenang saja, ketua Osis mu telah berjanji akan membimbing mu"

'Lah Anjir si Jejep ngomong apa ke Bu Sintya' batin Kate

"Untuk kamu yang takut tidak mampu berkooperatif dengan panitia lain tenang saja, Ibu dengar di kepanitian itu juga akan ada teman yang kamu kenal"

'Siapa lagi ini? Ray? Kenal iya deket enggak astagaaa'

"Dan Kate kamu ga bisa untuk berkerja sendiri, Ibu tau kamu bisa melakukan semua hal sendiri, mengerjakan dan menuntaskan tugas dan PR yang diberikan Guru sendiri, tapi kita juga perlu berkerjasama dengan yang lain Kate, manusia tetap perlu manusia lain, mulai belajar berkerja sama ya Kate, untuk pengalaman, salah tidak apa apa semua disini belajar"

Kate hanya diam tadak tau harus menjawab apa, dia bingung, pikirannya penuh dan tidak bisa digunakan untuk berfikir jernih. Bu Sintya yang melihat Kate hanya diam saja puh akhirnya membuka suara

"Apa ada yang mau ditanyakan lagi Kate?"

Kate tersadar dari kebingungannya

"Emm tidak Ibu, kalau begitu saya permisi Ibu, Terimaksih atas Waktunya"

"Iya sama sama"

Kate pamit undur diri dan pergi dari ruangan Bu Sintya, di sana dia dapat melihat Grisel yang bersandar pada salah satu tiang sambil menerawang langit sedangkan Niera duduk di bangku yang tersedia di sebelah Grisel sambil menunduk, Kate bingung karena Aura mereka sedikit tidak bersahabat.

'Bukannya mereka cuma menaruh berkas?'

Kate pun berjalan menghampiri Grisel dan Niera yang terlihat suasana hatinya 11 12 dengannya.

"Hei, kok kusut, kenapa?"

"Huft jadi waktu aku sama Grisel ngumpulin berkas kita ditanyin bakal berubah lagi apa enggak, karena perubahan kelas cuma bisa ditukar 1x dan max hari minggu kemarin dan kita jawab enggak dong, waktu kita kasih berkas ternyata..."

Ding ding ding
"Pengumuman panggilan untuk Katerina Anatasia XI IPA 1, Winona Valeria XI IPS 1, Griselda Graciela XI IBB 1, Niera Aqilla XI SENI 1 diharapkan untuk ke Ruang Kesiswaan sekali lagi kepada Katerina Anatasia XI IPA 1, Winona Valeria XI IPS 1, Griselda Graciela XI IBB 1, Niera Aqilla XI SENI 1 diharapkan untuk ke Ruang Kesiswaan Terimakasih"

"Lah? apa lagi anjiiiiir"

Grisel langsung jongkok sambil mengacak acak rambutnya

"Eh Winona telpon"

"Angkat aja Kate bilang kita udah di depan ruang guru, kita masuk bareng aja, Sel berdiri ngapain jongkok disitu sih"

Grisel pun berdiri dan merapikan rambutnya, Kate memberitahu Winona posisi ketiganya berada, selang beberapa menit Winona sampai dan mereka pun masuk ke ruang Kesiswaan, mereka masuk dan menuju meja pengumuman untuk bertanya harus menghadap siapa

"Permisi Bapak, untuk panggilan empat siswi tadi kalau boleh tau kami harus kemana ya bapak?"

"Oh kalian siswi yang dipanggil ya?, langsung keruangan Bapak Budi ya"

"Baik pak, Terimakasih"

Mereka ber 4 pun berjalan menuju ruangan bapak Budi

Tok tok tok

"Masuk'

"Permisi Bapak...."

"Kate maju jangan berhenti depan pintu"

Ucap Winona yang hampir menabrak punggu Kate yang tiba tiba berhenti. Kate pun bergerak masuk, memberi jalan Winona, Grisel dan Niera untuk masuk juga.

Aah, kini mereka tau mengapa Kate sampai berhenti tadi, adanya eksistensi selain Bapak Budi dan mereka ber 4 diruangan ini. Kalau kata Niera 'oh.. Shit'
TBC

Maaf baru Up lagi, jujur aku mau lanjutin cerita ini entah ada yang nunggu atau enggak karena aku mau menyelesaikan sesuatu yang telah aku mulai, tapi rl aku udah hidup sendiri dan sibuk banget sama pekerjaan aku yang sekarang, tiap libur aku pulkam dan habisin waktu sama keluarga jadi susah banget buat lanjut cerita ini, dan aku makasij banget buat kalian yang baca cerita aku

Terimakasih🙏

SEKERTARISTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang