00 : Aku Mencintainya

7.6K 863 248
                                    

• disclaimer •
Cerita ini tidak akan sesuai dengan ekspektasi dari kebanyakan pembaca. Segala yang terjadi dalam cerita tidak dimaksudkan untuk menyinggung dan memihak keyakinan mana pun.

Diharapkan pembaca lebih bijak dalam menanggapi karya fiksi ini.

[spin off Behind Her Lingerie]

[]

Note: (optional/tidak wajib)
Secuil prolog dari Chance For Us bisa dibaca di Karyakarsa pada karya Secret Part Behind Her Lingerie.

Note (2): Cerita ini tidak hanya membahas soal Nando-Tasya, tapi beberapa tokoh yang juga mempunyai masalah yang sama.

Q: Apa harus baca Behind Her Lingerie dulu?
A: Kalau ada waktu, bisa baca dulu karena ada beberapa hal di bab awal yang masih berhubungan dengan konflik di BHL.

[]

happy reading!

Nando Ardiansyah tidak pernah suka terjebak dalam realita yang tidak sesuai harapan. Itu mengapa dia selalu berusaha untuk mengukur ekspektasi agar tidak mudah kecewa dengan angan sendiri. Nando selalu tahu kapan harus memulai dan mengakhiri, seperti halnya dia yang telah membuat batasan untuk berhenti hidup bebas, tapi ada satu hal yang selalu bergerak diluar kendali Nando, sesuatu yang sempat ia sangkal mati-matian selama bertahun-tahun, sesuatu yang membuat Nando terjebak dalam harapan tak berujung.

"Gue sayang sama lo, Mei. Lebih dari temen, dari sahabat, dari apa pun hubungan kita selama ini."

Sesuatu bernama cinta, perasaan yang tumbuh dan tidak pernah ingin Nando sadari. Ini bukan perihal Nando yang anti-cinta, melainkan karena dia tahu bahwa dirinya telah jatuh cinta pada Limeida Anastasya, sahabatnya sejak kecil.

Nando tidak tahu kapan tepatnya dia mulai menganggap Tasya sebagai wanita seutuhnya. Barangkali lima tahun lalu, ketika dia hampir memutuskan mengundurkan diri dari KiraDara.

"Kayaknya gue mau lanjut di sini, deh," kata Tasya, setelah Nando mengembalikan buku laporan magang yang baru saja ditandatangani pria itu.

"Bapak lo kaya raya, Mei. Ngapain lo kerja di perusahaan tante lo sendiri?" sahut Nando, sambil menyimpan pulpen di saku. Berbekal koneksi yang mereka miliki, Nando berhasil menjadi pembimbing dan penanggungjawab Tasya selama magang di KiraDara.

"Ya, bapak lo juga kaya raya, tapi lo masih kerja di sini," balas Tasya, lalu menghisap susu kemasan hasil produksi perusahaan keluarga Nando.

"Gue musti cari pengalaman biar nggak bias," ujar Nando.

"Gue juga harus memanfaatkan gelar yang gue punya dong. Ngapain capek-capek kuliah ekonomi sampai kayak zombie kalau kerjaan gue cuma bandingin harga produk A dengan produk B di supermarket?" Tasya mendengus, keputusan sudah tidak bisa diganggu gugat.

Nando hanya menghela napas, tapi usai obrolan itu berakhir, dia langsung membatalkan niatnya untuk mengirim surat pengunduran diri kepada Kirana Andrea, CEO KiraDara yang tak lain dan tak bukan adalah ibu dari sahabatnya sendiri, Januari Pratama.

Hanya karena Tasya, Nando rela mengubah rencananya. Namun, jika Nando ingin kembali pada ingatan-ingatan dulu, bukan hanya sekali Tasya berhasil mempengaruhi dirinya tanpa sadar. Padahal Tasya tidak pernah meminta, tapi dia sendirilah yang bergerak secara otomatis untuk berada di dekat gadis itu.

Chance For UsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang