02

162 26 2
                                    

sekarang mereka sudah memasuki semester lima, Joshua tengah sibuk magang, dia juga sedang merintis usaha cofee shop kecil-kecilan

daerah Tembalang yang banyak anak muda dan pusat kuliner membuat Joshua membaca peluang usaha

Jisoo tengah membantu Joshua membereskan cofeeshop, besok adalah grand openingnya

"sayang kamu sudah mengundang teman-temanmu?" tanya Joshua

"sudah sayang, Nayeon Bona dan Seulgi bisa datang, mereka bilang akan datang lebih awal untuk bantu persiapan grand openingnya" jawab Jisoo

"terimakasih sayang" Joshua mendekat memeluk kekasihnya

"ohiya temanmu datang?" tanya Jisoo

"kau tau anak teknik sesolid apa sayang, mereka bahkan sudah mempersiapkan live band" sahut Joshua

"ketuanya pasti Seungcheol, pacar Nayeon memang yang terbaik" ucap Jisoo

"loh, aku yang terbaik" gerutu Joshua

"kau benar" sahut Jisoo

####

Joshua masih bersiap ia membawa beberapa barang keperluan cafenya, ada yang mengetuk kamar

"ada Jisoo dibawah, kau lama sekali" ucap Jeonghan

"dia dibawah? dia membawa mobil?" tanya Joshua

"tentu saja, dia naik apa kemari, kau kan tidak memperbolehkannya naik kendaraan umum dasar posesif" sindir Jeonghan

Joshua tidak peduli, dia masuk membawa barang-baranya dan langsung kedepan menemui kekasihnya

"sayang kenapa bawa mobil?hm" ucap Joshua saat sudah di dekat Jisoo dan mengelus surainya

"gapapa sih pengen aja, soalnya barang bawaan kitakan banyak" tutur Jisoo pelan, dia tau kekasihnya tidak ingin merepotkannya

Joshua hendak protes tapi Jisoo lebih dulu menyela

"kamu gausah ngomel-ngomel kita harus buru-buru bentar lagi grandopening"

"ck, iya iya ayok" Joshua membawa semua kantung tadi, tidak ingin kekasihnya kelelahan

"aku nyetir yah?" tanya Jisoo, Joshua melotot

"pliss aku mau nyetirin kamu hari ini" ucap Jisoo dengan manja

"bagaimana aku bisa menolakmu jika tingkahmu begini sayang" gerutu Joshua

saat sampai cafe beberapa teman Jisoo dan Joshua sudah berada disana sedang memberskan beberapa kursi, Joshua memberi kunci pada Seungcheol kemarin

"akhirnya bapak dan ibu negara datang" seru Nayeon, ia memang memberikan sebutan itu untuk Joshua dan Jisoo

"ada-ada saja kekasih bapak Cheol" sahut Jisoo

grand opening cafe Joshua berjalan dengan lancar, banyak yang datang dan mengatakan bahwa tempat dan menu disini sesuai dengan bayangan mereka, pelayanan yang memuaskan dan harga yang pas paket komplit kalo kata Bona

"terimakasih semuanya, lain kali aku traktir kalian disini" seru Jisoo, mendapat sorakan gembira dari teman-temannya

"dan terimakasih sudah membantu grand opening cafe ini, kalau tidak ada kalian aku gatau harus mulai semuanya gimana" ucap Joshua tulus, sungguh teman-temannya dan juga teman kekasihnya sangat membantu untuk cafenya

setelah semua orang meninggalkan cafe, Jisoo dan Joshua juga sudah membereskan semuanya, Joshua memperkerjakan Seungcheol dan Hoshi, mereka mahasiswa kaya yang gabut

"sayang ingin langsung pulang?" tanya Joshua, melirik jam masih pukul delapan malam

"apa kau lelah?" tanya Jisoo

"tidak sayang" jawab Joshua, dia memang tidak lelah sama sekali dia terlalu bahagia

saat hendak bicara, ponsel Joshua berbunyi mendapati sang ibu yang memanggil

Jo  /selamat malam ratuku
I /selamat malam pangerannya ibu
Jo /apakah ibu merindukanku?
I /tentu saja, putra sematawayangku sangat jauh saat ini bagaimana bisa aku tidak rindu
Jo /baiklah baiklah aku juga sangat rindu pada ibu
I /selalu saja menggoda, ohya Shua, bagaimana hari ini nak? semuanya lancar?
Jo /tentu saja ibu, putramu ini yang terbaik
I /kau bersama Sooya?
Jo /tentu ibu, ingin mengobrol?
I /berikan telfonnya nak, ibu rindu anak perempuan ibu

Joshua memberi ponselnya pada Jisoo, ibunya sangat dekat dengan Jisoonya

Ji /ibu selamat malam
I /malam sayang, bagaimana hari ini? apa kau lelah nak?
Ji /Jisoo senang ibu bisa membantu disini bertemu banyak orang dan bisa bergurau dengan banyak orang
I /syukurlah nak, jangan merasa sendiri, ada ibu dan ayah dan juga Shua, kamu bagian dari kami kamu anak perempuan kami nak
Ji /ibu terimakasih dan maaf Sooya menangis hiks
I /hey berhenti menangis anak cantik, bagiamana kabar mamah?
Ji /terakhir Sooya tau dua minggu yang lalu baik ibu
I /nak, sering tanyakan kabar mereka yah, tidak apa tidak dibalas yang penting kamu harus mengetahui kabar mereka
Ji /akan Sooya usahakan bu
I /baiklah cantik sudah malam ibu tutup telfonnya, kalian hati-hati dijalan salamkan untuk Shua
Ji /baik bu, selamat istirahat ratuku

Jisoo lebih dekat dengan keluarga Joshua karna dia merupakan anak tunggal sama seperti Joshua, namun orangtuanya hanya sibuk dengan dunia mereka dan perusahaan saja

Joshua menggenggam tangan mungil kekasihnya dan mengajaknya pulang, mereka memutuskan untuk istirahat besok mereka akan kuliah dan kembali membuka cafe

BUNGA TERAKHIR🥀Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang