Tidak terasa kini Jisoo dan Joshua telah selesai dengan pendidikan S1 mereka
kini Joshua sedang berada di halaman kost Jisoo, dia tengah menunggu kekasihnya bersiap, orangtua Jisoo tidak dapat hadir ke acara wisuda karna ada masalah dengan perusahaan keluarganya
"ayok sayang" ucap Jisoo, Joshua berdiri tidak bisa berkata-kata melihat kekasihnya yang sangat cantik
Jisoo hanya tersenyum lembut, dia mendekat kearah kekasihnya mengelus lembut pipi Joshua
"hey ayok nanti terlambat, jalanan akan sangat macet" ucap Jisoo menyadarkan Joshua
"apa kau bidadari?" tanyanya, Jisoo hanya tertawa kekasihnya selalu begitu
perjalanan menuju gedung Prof. Soedarto yang biasanya bisa ditempuh dalam waktu 10 menit kini hampir 30 menit karna macet, kebetulan Fakultas Teknik dan Ekonomi berbarengan wisuda membuat nya sangat ramai, Jisoo menyesal menggunakan mobilnya harusnya ia minta untuk menggunakan motor Joshua saja
"ibuuu" panggil Jisoo, saat melihat orangtua Joshua tengah menunggu mereka
"sayang" sahut ibu Tiffany, ibu Joshua
Jisoo berhambur kedalam pelukan wanita paruh baya yang masih sangat cantik itu
"sudah dulu pelukannya, kita harus masuk Sooya" ucap Joshua, yang dibalas anggukan oleh Jisoo
"nak tunggu" cegah Donghae, ayah Joshua
dia mendekati anaknya, membereskan selempang Cumlaude warna emas milik anaknya, dan membereskan selempang biru milik Jisoo
"kalian yang terbaik, anak-anak ayah yang hebat" ucap Donghae, memeluk kedua anaknya itu
"terimakasih ayah" ucap Jisoo dengan mata berkaca-kaca
"sudah-sudah kalian masuklah, kami akan menunggu disini" orangtua Joshua duduk dibawah pohon dekat stan makanan dan bunga mereka tidak punya kendaraan pribadi, mereka menggunakan kereta untuk ke Semarang
selesai upacara wisuda, Jisoo dan Joshua tengah mengikuti acara fakultas masing-masing, apa lagi teknik yang memiliki agenda seru setelah wisuda
Jisoo pulang lebih dulu dengan Donghae dan Tiffany, Jisoo membawa mereka ke kost nya, kost an Jisoo lumayan besar untuk menampung beberapa orangpun masih bisa, kost nya seperti apartement kalau kata Nayeon
"sayang, ini ada titipan dari mamahmu" ucap Tiffany, memberikan kotak yang terlihat mewah yang Jisoo tebak isinya adalah perhiasan
"terimakasih ibu" Jisoo mengambil kotak itu, dan membukanya, benar dugaannya sebuah gelang indah bertabur permata, Jisoo kembali menutupnya dan hendak menyimpannya
"sayang tunggu, sini ibu pakaikan, gelangnya sangat indah" cegah Tiffany, Yoona berpesan padanya untuk menggantikannya memakaikan gelang itu pada Jisoo
Jisoo hanya mengangguk, dia tidak bisa menolak permintaan Tiffany, yang sudah ia anggap sebagai ibunya sendiri
"sepertinya ayah sangat lelah bu" ucap Jisoo, saat melihat Donghae sudah tertidur pulas
"kau tau nak, dari semalam ayahmu itu tidak tidur di kereta" ucap Tiffany
Jisoo mendekat, memeluk tubuh Tiffany, ia bersyukur dipertemukan dengan keluarga kekasihnya, keluarga yang dapat memberikannya kasih sayang yang sangat teramat
"ibu terimakasih" hanya itu yang terus Jisoo ucapkan, dia sedikit bergetar menahan tangis, dia rindu Yoona, dia rindu ibunya itu
"sudah anak cantiknya ibu tidak boleh menangis, kita berkemas bagaimana? kita besok akan pulangkan?" tanya Tiffany
"Jisoo sudah berkemas bu, Shua sudah membantu Jisoo" jawab Jisoo sambil menunjuk beberapa kardus dan koper diujung ruangan
"ibu baru melihatnya sayang" ucap Tiffany
"ibu tidur saja dulu, Jisoo ingin menjemput Shua" tutur Jisoo, dia akan pergi sebentar bersama kekasihnya itu
"hati-hati dijalan sayang, jangan terlalu malam pulangnya" ucap Tiffany, yang dibalas anggukan dan pelukan oleh Jisoo
Jisoo sudah sampai di cafe Joshua, anak teknik merayakannya disana, Joshua sudah sedikit merenovasi sehingga terlihat lebih luas
"sayang, sudah sampai" ucap Joshua kala melihat Jisoo keluar dari mobil
"JISOOOO" teriak Nayeon dan Bona, mereka sudah disana bersama kekasih masing-masing, hanya tersisa sahabat-sahabatnya dan Joshua saja, anak-anak yang lain sudah pulang
mereka berpelukan
"apakah mereka selalu cosplay menjadi teletubbies" gumam Seungcheol
"mari masuk, aku ingin mengatakan sesuatu pada kekasihku ini" ucap Joshua, melerai pelukan para gadis
kini mereka tengah duduk di pojok ruangan yang agak jauh dari keributan sahabat-sahabatnya
"sayang dengarkan aku baik-baik" ucap Joshua lembut sambil menggenggam tangan Jisoo
"katakanlah" ucap Jisoo tak kalah lembut
"aku mendapat tawaran kerja di Dubai sayang, ada projek besar disana, dosenku telah merekomendasikan aku dan Jeonghan kami lolos tahap seleksi dan langsung disuruh bekerja" penjelasan Joshua sehati-hati mungkin, tidak ingin kekasihnya salah paham dan sedih
"kapan?" cukup lama hening, hanya itu yang Jisoo tanyakan
"minggu depan?" Joshua mencoba menjawab tapi terdengar seperti sebuah pertanyaan
Jisoo kembali diam, dia menunduk dalam, Joshua panik, takut kekasihnya tidak setuju tapi ini adalah impiannya
"YEAAAAY KEKASIHKU YANG TERBAIK" Jisoo berteriak dan langsung berdiri di atas meja sambil bernyanyi dan berjoged mwmbuat yang lain menatap heran
"sa-sayang, kamu gamarah?" tanya Joshua takut
"ya enggak dong, Shua kamu aneh, ini impian kamu dan kamu berhasil aku bener-bener seneng banget sayang" ucap Jisoo hendak turun namun sudah lebih dulu digendong Joshua
"kamu godain aku yah?hm" ucap Joshua sambil mencubit gemas pipi Jisoo, Jisoo hanya menyengir lucu
"AREA DILARANG BERPACARAN" teriak Jeonghan
"dasar Jomblo berisik" ledek Jisoo
"sayang, tapi beneran kamu ga marah?" tanay Joshua sekali lagi
"na na na, Shua ini impian kamu, kamu udah nyiapin semuanya dari awal kita kuliah mana mungkin aku marah, kamu harus berhasil disana, ayok kita belanja kebutuhan kamu" ajak Jisoo
"ga di Bandung aja sayang?" tanya Joshua
"enak disini, kalau di Bandung kita ga akan sebebas ini" Jisoo menunduk, Joshua mengerti bagaimana keluarga Jisoo
KAMU SEDANG MEMBACA
BUNGA TERAKHIR🥀
Fanfictioncerita ini terinspirasi dari novel yang pernah aku baca dulu banget 10tahun lalu kayaknya, tolong banget yang mungkin pernah baca bisa kasih tau aku judulnya, karna aku mau baca lagi😩😩