kehidupan Jisoo dan Mingyu berjalan harmonis seperti pasangan pada umumnya, terhitung sudah satu tahun mereka bersama, belum ada tanda-tanda kehamilan untuk Jisoo, Mingyu tentu tidak masalah, ia ingin menghabiskan masa-masa indahnya bersama Jisoo
"hari ini Mamah sama papah berada di Jakarta, mereka akan terbang ke Newyork" ucap Jisoo dalam dekapan Mingyu, mereka baru selesai melakukan hal indah bersama
"ohya? tapi cuaca diluar sangat tidak bagus sayang, apakah berbeda Malang dan Jakarta?" ucap Mingyu
"entahlah, semoga baik-baik saja" Jisoo sebenarnya gusar, dari kemarin dia ingin ke Bandung menemui orangtuanya tapi orangtua Jisoo bilang nanti saja setelah kepulangan mereka dari NY
"hey tidak usah sedih, merekakan hanya sebentar nanti kita akan menjemput mereka di bandara yah" Mingyu menenangkan Jisoo dalam dekapannya
Jisoo hanya mengangguk
Mingyu bergerak, dia ingin ke kamar mandi, Jisoo hanya diam saja, dia melamun dia teringat saat pertemuannya bulan lalu yang tidak sengaja bertemu dengan masalalunya, dengan Joshua, mantan kekasihnya
Flashback On
awalnya Jisoo sedang berada di sebuah pusat berbelanjaan bersama mbok Lim membeli beberapa kebutuhan bulanan yang habis, saat akan mengambil jus yang sangat Jisoo inginkan sayangnya letak jus tersebut terlalu tinggi, ia tidak sampai, seorang pria mengambilkannya jus tersebut, betapa kagetnya Jisoo melihat presensi Joshua yang setahun belakang tidak terlihat radarnya
"lain kali mintalah bantuan oranglain jika kau tidak mampu nyonya Kim" ucap Joshua, menekan kata diakhir kalimatnya, hendak berlalu suara Jisoo lebih dulu mengintrupsi
"tunggu" ucap Jisoo, Joshua berbalik menatap lekat mata Jisoo, mata kecintaannya sampai detik ini
"t-terimakasih banyak" ucap Jisoo gugup, bahunya di sentuh seseorang
"nyonya sudah selesai?" Jisoo menoleh, ternyata mbok Lim, keranjang mereka sudah penuh
"sudah mbok" balas Jisoo
"anda siapa tuan?" tanya mbok Lim lembut
"saya Joshua mbok?" ucap Joshua menggantung
"mbok Lim" sahut mbok Lim
"ah, saya Joshua mbok Lim, sahabat Jisoo" Joshua menyalami mbok Lim dengan sopan
"astaga kau tidak perlu mencium tanganku tuan" mbok Lim tidak enak
"mbok lebih tua dariku, dan lagi aku selalu memperlakukan wanita dengan baik, itu pegangan hidupku mbok" ucap Joshua lembut
"kau sangat manis tuan" puji mbok Lim
"kalian sudah selesai belanja? ingin menemani aku makan?" tanya Joshua hati-hati, dia masih merindukan tambatan hatinya itu
"ka--" ucapan Jisoo terpotong
"kebetulan sekali tuan, nyonya biasanya akan mampir ke restoran di depan sana untuk makan, nyonya bisakah tuan ini ikut?" tanya mbok Lim, Jisoo hanya mengangguk
"baiklah tuan, tunggu sebentar, kami akan ke kasir dulu" mbok Lim berjalan di depan sambil mendorong troli, Jisoo hanya mengikuti saja
mereka kini tengah berada di sebuah restoran cepat saji kesukaan Jisoo, tidak Jisoo menyukai ini karna Joshua, Joshua selalu mengajaknya ketempat seperti ini saat di Semarang
"makanan dataang" ucap Joshua membawa nampan dibantu oleh salah satu pelayan disana
"wah tuan Joshua benar-benar sahabat yang baik, tuan bahkan tahu makanan kesukaan nyonya" sahut mbok Lim
"silahkan dimakan mbok" ucap Joshua
Jisoo hanya diam, bingung harus apa
"apa kau sudah tidak suka ini Soyaa?" tanya Joshua, Jisoo mendongak menatap manik Joshua
"a-aku akan makan" Jisoo berkata, saat akan menyuapkan makanan tiba-tiba Jisoo merasa mual, dia berlari ke toilet, mbok Lim sampai kaget karna pergerakan Jisoo yang tiba-tiba
"biar saya saja mbok" cegah Joshua saat melihat mbok Lim yang akan mengikuti Jisoo
Joshua menunggu di depan toilet, Jisoo keluar dari toilet sambil memegangi kepalanya, ia merasa sangat pusing dan mual
Jisoo hampir saja terjatuh kalau saja Joshua tidak buru-buru menangkapnya
"Sooyaa kau tak apa?" Joshua terlihat sedikit panik, Jisoo hanya menggeleng tidak kuat untuk menjawab pertanyaan Joshua
"mau ku gendong saja?" Lagi, Joshua bertanya, Jisoo menggeleng, baru satu langkah Jisoo sudah limbung, dia pingsan
Joshua buru-buru menggendong Jisoo di depan, dan berlari keluar menuju mobilnya, mbok Lim yang melihat itu langsung ikut berlari dan panik melihat Jisoo di gendong Joshua
mereka sampai dirumah sakit namun Joshua hanya bisa mengantar dia harus segera kembali, ada panggilan mendadak dari kantornya, dia menitipkan kartu nama pada mbok Lim dan sudah diberikan pada Jisoo
Flashback Off
"sayang" Mingyu mengguncang sedikit tubuh Jisoo karna dia sudah memanggil berkali-kali namun istrinya itu hanya diam
KAMU SEDANG MEMBACA
BUNGA TERAKHIR🥀
Fanfictioncerita ini terinspirasi dari novel yang pernah aku baca dulu banget 10tahun lalu kayaknya, tolong banget yang mungkin pernah baca bisa kasih tau aku judulnya, karna aku mau baca lagi😩😩