Hari telah tiba. Kelulusan sudah Taehyung lewati. Usianya masih 17 tahun sedikit lebih awal untuk lulus SMA.
"Jeong makasih buat semuanya. Sorry kita pisah disini."
"Gue harap kita bisa ketemu lagi. Sukses buat lo Tae."
"See you on top."
Taehyung berpelukan ala pria dengan Jeonghan. Rasa haru tak terlewatkan namun sebisa mungkin Taehyung tak meneteskan air mata. Baginya air mata pria adalah hujan diantara kemarau panjang, langka.
"Ayo Kak."
"Keren banget adek kakak."
"Iyalah! Kemana aja lo," ucapnta sambil mengibas jas yang ia sewa khusus untuk kelulusannya.
Ketika mereka berjalan hendak pulang dari area aula sekolah. Sosok yang Taehyung kenal melambaikan tangan padanya.
"Siapa dek?"
"Yang mau adopsi adek, kak."
"Samperin gih. Kakak tunggu disini."
"Bentar ya kak."
Taehyung langsung menghampiri kedua orang itu, memberi mereka salam dengan senyuman hangat.
"Selamat ya kamu jadi lulusan terbaik."
"Makasih oma."
"Ini ada hadiah dari opa."
Taehyung mengambil paperbag besar yang Opa sodorkan padanya. Isinya berat. Membuatnya penasaran.
"Buka aja."
"Wah!! Laptop!" Ucapnya seraya mengintip isi didalam paperbag dimana terdapat logo merk laptop terkenal di atas box.
"Semoga bermanfaat. Besok kami jemput kamu."
"Makasih banyak Oma, Opa," Ucap Taehyung bahagia. Baru kali ini ia mendapat hadiah begitu besar dari orang lain. Selama ini ia hanya hidup sederhana tanpa meminta.
Semenjak mereka menyatakan untuk mengadopsi Taehyung, mereka lebih sering datang ke sekolah sekedar mengajaknya makan siang ataupun berkeliling kota. Hal itu membuat Taehyung merasa lebih dekat dan memiliki keluarga baru.
"Oiya dia kakak kamu?" Tanya Oma menunjuk Seokjin yang tengah duduk dikursi tunggu.
"Iya Oma."
"Kamu disini dulu sama Opa, Oma mau nemuin kakakmu."
🌻
Seokjin berdiri kala seorang wanita tua datang menghampiti. Sontak ia langsung menunduk hormat setelah menatap wajah wanita itu.
"Terimakasih sudah banyak membantu Taehyung, Oma."
"Panggil aku Nyonya."
"B-baik Nyonya."
"Langsung ke intinya saja. Saya memang mengijinkan kamu untuk ikut dengan Taehyung, tapi sebagai orang asing yang mendapat belas kasih dari adikmu. Kamu tidak bisa tinggal dengan gratis bersama kami. Minimal kamu harus menuruti perintah dan apapun yang kami inginkan."
"Tentu Nyonya. Saya akan melalukan apapun untuk anda. Anda bisa mengandalkan saya."
"Bagus kalau kamu sadar diri. Pantas saja Taehyung ingin mengajakmu. Penampilan seperti kamu lebih cocok jadi pengemis."
Wanita itu lantas pergi setelah mengatakan hal yang membuat hati Seokjin teriris. Seokjin mengelus dada. Ada benarnya apa kata mereka, ia tidak memiliki pakaian yang bagus, tubuhnya juga kurus, apalagi soal pendidikan yang jauh dari kata layak. Seharusnya ia tak usah menuruti Taehyung, namun ia juga tak mau jauh dari sang adik.
KAMU SEDANG MEMBACA
Suncold
Fanfictionhanya sebuah kisah sederhana dari kakak beradik Seokjin dan Taehyung