Entah harus bagaimana, Seokjin bingung dengan perasaannya. Apalah ia harus senang ataupun sedih melihat kedekatan Oma dan Opa dengan sang adik. Disisi lain ia bahagia melihatnya senang, disisi lain ia juga merasa terluka karena ia tak bisa merasakannya.
Dari atas sana Seokjin bisa melihat tawa Taehyung diantara dua orang itu. Ia tersenyum simpul lalu berbalik kembali ke kamarnya.
Diraihlah selembar foto yang selalu ia simpan dibawah bantal menjadi dream catcher pribadinya.
"Mah.. Adek udah ketemu Oma sama Opa. Apa Jin udah boleh nyusul? Seokjin takut Mah.."
Memorinya kembali dimasa ia umur 5 tahun. Disaat sang Mama mengemis dihadapan Oma dan Opa dengan perut membesar karena hamil Taehyung. Mamahnya memohon agar orang tuanya mau menerima Mereka kembali.
"Yuuna mohon Mah. Yuuna minta maaf tapi Yuuna gapunya apa-apa sekarang. Seokhan udah meninggal dan anak-anak butuh tempat buat tinggal."
"Kamu lupa? Inikan pilihan kamu sendiri. Mamah udah minta kamu gugurin anak itu tapi dengan bodohnya kamu malah mertahanin dia. Liat kan! Dia sekarang bikin kamu tambah susah!"
Seokjin kecil bersembunyi dibalik tubuh sang Mama takut kala jari wanita itu menunjuk kearahnya.
"Mamah.. apa Yuuna gabisa dapat maaf?"
"Percuma kamu minta maaf. Mamah udah terlanjur malu punya anak kaya kamu!"
Yuuna hanya bisa menangis. Ia menyesali kekhilafannya yang menimbulkan bencana untuknya sendiri. Lebih parahnya, Seokjin juga ikut merasakan penderitaan yang ia buat.
Sekeras apapun usahanya untuk mendapat maaf dari orang tua, Yuuna tak pernah mendapatkan itu. Justru ia malah dibuat sakit hati oleh keluarganya sendiri.
Yuuna menunduk.
"Jiin.. maafin mama ya sayang?"
Seokjin menggeleng ia yang tak mengerti apapun hanya bisa ikut menangis melihat Yuuna.
Ia hanya anak tan berdosa yang lahir karena kecelakaan. Yuuna yang tak tahu bahwa sosok yang ia cintai ternyata hanyalah bajingan pemabuknyang gila wanita, ia juga yang memohon agar menikahi Yuuna dan merawat anak mereka sama-sama. sampai lelaki itu mati karena overdosisi minuman keras setelah melakukan hubungan yang menjadikan Taehyung terlahir.
"Harusnya kamu ga ikut disalahin, semuanya karena Mama."
Seokjin menggeleng memeluknya dengan tangan mungil tersebut. Ia mengusap air mata sang Mama.
"Mama... jangan nangis."
"Seokjin mau nurutin Mama kan?"
Ia mengangguk merasakan usapan lembut diwajahnya.
"Seokjin harus bisa maafin semua orang, apapun kesalahan mereka. Kamu juga jagain adek kamu ya.. suatu saat kalau Mama pergi, Taehyung dirawat baik-baik."
"Mama mau kemana?"
Yuuna hanya tersenyum.
Selang 5 tahun setelah kelahiran Taehyung, Yuuna meninggalkan Seokjin. Ia pergi untuk selamanya dengan cara mengenaskan.
Seokjin melihat dengan mata kepalanya bagaimana sang Mama meminum pembersih lantai sampai habis dan tubuh Mama yang perlahan mati dihadapannya.
Seokjin selamanya tak akan pernah melupakan peristiwa itu apalagi ketika membaca surat yang berisi curahan hati Yuuna yang tak sanggup untuk menjalani hidup penuh cobaan, buman hanya masalah ekonomi tapi juga sosial yang menyekiknya. Menyalahkan dan menghina Yuuna seenak hati.
KAMU SEDANG MEMBACA
Suncold
Fanfictionhanya sebuah kisah sederhana dari kakak beradik Seokjin dan Taehyung