BAB 30. TITIK TEMU

36.1K 6.6K 1.7K
                                    

17 SEPTEMBER 2022

ASSALAMU’ALAIKUM

HAIHAIHAI 🙌

BII DATAAAAANG 🦋

KALIAN GAK BOSEN KAN BII MUNCUL LAGI?

KALIAN GAK LAGI MALMINGAN KAN?

BII SEDIH KARENA BII JOMBLO SENDIRIAN, KALIAN JUGA JOMBLO KAN? NGAKU!

JAM BERAPA KALIAN BACA PART INI?

RATE HARI KAMU HARI INI 1-10?

JANGAN LUPA KASIH VOTE DAN KOMENTAR YANG BANYAK👊👊

UDAH SIAP KAN?

LET’S GO!

-HAPPY READING-

Black

Tuan muda, ada yang ingin saya sampaikan.

Mendapat pesan dari Black beberapa menit lalu, membuat Utara langsung kembali.

Cowok itu mendaratkan mobilnya lagi tepat di depan rumah sakit. Lalu berjalan untuk menemui Black di rooftop rumah sakit ini.

Pembahasan yang akan dibahas oleh Black kemungkinan tentang kejadian yang menimpa kakaknya. Jadi Utara tidak bisa membahasnya di dekat Lili. Takut perempuan itu akan kembali bersedih.

Setelah Utara sampai di hadapan Black. Cowok itu langsung bertanya ke intinya, tanpa basa-basi. Khas dari seorang Utara.

“Ada apa?” tanya Utara dengan suara rendahnya.

Black yang sudah menunggu Utara, langsung menyerahkan I-pad-nya ke hadapan Utara.

“Ini laporan perkembangan dari pencarian kita tuan muda.” Black melaporkan.

“Akhirnya, setelah sekian lama kita bisa menemukan sedikit harapan,” kata Black. “Semoga setelah ini kita bisa langsung eksekusi pelakunya biar kasusnya segera selesai,” lanjut laki-laki itu.

Utara menatap Black penuh arti. Kemudian beralih pada I-pad yang ada di tangannya.

Cowok itu melihat setiap laporan yang tertulis dengan teliti dengan perasaan yang juga sama dengan Black. Dia berharap semuanya cepat terungkap. Cowok itu ingin segera menyeret orang yang berani menyentuh kakaknya tanpa seizinnya.

Kalimat demi kalimat Utara baca.

Hingga saat cowok itu selesai membacanya. Dia langsung  bertanya.

“Mana  buktinya?” Utara mendingin.

Mendengar itu Black langsung menyerahkan bukti lainnya yang menunjukkan isi dari laporan tertulis itu memang benar. Laki-laki itu juga menampilkan bukti rekaman cctv yang terlihat buram namun masih bisa dilihat dengan jelas.

Utara sangat fokus.

Benar-benar fokus memperhatikan semuanya.

Hingga saat bukti itu sudah di putar dan Utara melihat dengan kedua matanya sendiri, tubuh Utara seketika menegang.

Udara di paru-parunya terasa menipis sehingga dia kesulitan untuk mengambil napasnya.

Grep!

Tubuh Utara yang langsung bertopang pada pagar pembatas.

“Tuan muda!” seru Black khawatir.

Sementara Utara menunduk. Cowok itu mengambil napasnya dalam-dalam dengan tangan yang sudah mengepal dengan kuat.

UTARA: ES DAN BUNGA TERATAI [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang