16.Sekutu Baru

1K 144 1
                                    

"Author POV"

Saat ini (Name) sedang berada di dapur sendirian, memikirkan masakan apa yang akan dia buat dari kepiting dan juga walking potato miliknya.

"Walking potato, jadian seperti baked salmon biasa saja. Kepitingnya mungkin akan ku panggang, dan sake sebagai minumannya."

Setelah memutuskan menu masakannya, (Name) langsung memasak semuanya dengan cepat. Sementara itu di tempat lain.

"Orc menyerang para Ogre?! Tidak mungkin!" Kaget Kaijin.

"Itulah kenyataannya." Ucap Ogre merah.

"Apakah hal seperti itu mungkin terjadi?" Bingung Kaijin.

"Aku tidak tahu." Jawab Rigurd.

"Memangnya itu hal yang aneh?" Tanya Gobta dari belakang sambil mengunyah makanan.

"Gobta." Kaget Rigur.

"Tentu saja. Orge dan Orc memiliki perbedaan kemampuan yang jauh. Orc yang lemah tidak mungkin menyerang Ogre." Ucap Kaijin menjelaskan.

"Namun mereka datang menyerang. Mereka menyerang desa kami secara tiba-tiba dengan membawa senjata dan memakai baju zirah, dan jumlah pasukan yang sangat banyak hingga memenuhi hutan." Jelas Ogre merah.

"Orc memakai baju zirah?" Heran Kaijin.

"Ya, baju zirah seperti yang dipakai oleh manusia." Ucap Ogre merah.

"Kalau begitu, berarti..." Kaijin tidak menyelesaikan ucapannya.

"Sepertinya para Orc tidak mungkin bergerak sendiri, ya." Ucap Rigurd mengira-ngira.

"Tidak mungkin para Orc punya baju zirah yang mahal itu." Lanjut Kaijin.

"Benar sekali. Diantara mereka..." Ucap Ogre merah.

"Iblis bertopeng?"

"Dia adalah Iblis kelas atas. Tidak salah lagi." Ucap Ogre merah.

"Lalu kamu mengira itu Rimuru-sama dan mengajaknya berkelahi?" Tanya Rigurd.

"Ya." Jawab Ogre merah.

"Jadi, maksudnya bagaimana?" Tanya Gobta menggigit makanannya.

"Para Orc itu mungkin telah bersekongkol dengan salah satu Raja Iblis, ya?" Balas Rigur.

"Begitu, ya?" Ucap Gobta memiringkan kepalanya.

"Hmm.... Raja Iblis, ya?" Ucap Kaijin berpikir.

"Tetapi, kenapa Raja Iblis?" Tanya Rigurd.

"Aku tidak tahu. Yang kutahu hanyalah... Dari 300 Ogre hanya kami berenam yang tersisa." Ucap Ogre merah menunduk.

"Begitu, ya. Pantas kau begitu marah." Ucap Rimuru yang baru datang.

"Makan dagingnya sudah, Rimuru?" Ucap Ogre merah.

"Aku sedang istirahat sebentar."

"Adikmu sangat hebat, ya. Tahu banyak bumbu dan obat herbal seperti (Name), dan cepat akrab dengan para Goblin." Ucap Rimuru.

"Dia tidak banyak keluar rumah. Dia pasti senang bisa diandalkan." Jawab Ogre merah.

"Jadi, apa yang akan kalian lakukan selanjutnya?" Tanya Rimuru.

"Maksudmu?" Tanya Ogre merah.

"Rencana kalian untuk masa depan. Entah membangun kembali desa kembali atau berpindah tempat, nasib teman-temanmu ada di tanganmu kan?" Ucap Rimuru.

"Sudah jelas. Mengumpulkan kekuatan dan melawan mereka." Ucap Ogre merah.

"Kau tahu mereka dimana?" Tanya Rimuru. Ogre merah yang mendengar itu terkejut dan baru menyadari itu, mengalihkannya dengan minum.

isekai tensura Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang