8

831 78 8
                                    

Brakkk...

Suara banting pintu mengagetkan orang yang berada didalam ruangan itu.

"Shit apa lagi sekarang Mile."

"Siapkan minuman tay aku ingin minum."

Tawan mengernyit heran bukannya laki² yang berada di depannya ini seharusnya sedang berada di dalam kamar dengan wanita yang ia pilihkan saling mendesah dan berbagi keringat tapi kenapa malah ada di sini.

"Apa lagi yang kau tunggu tay." Tanya Mile menatap Tawan tajam merasa di abaikan oleh satu²nya makhluk yang ada didepannya saat ini.

'Glupp'

'Aku tau sekarang moodnya sedang tidak bagus.'

"Tenang dude,."

Tawan menyuruh anak buahnya mengantarkan minuman dengan harga selangit menuju ruangannya.

"Ada masalah apa Mile? Tidak biasanya mood mu buruk seperti ini? Lalu perempuan tadi apa tidak memuaskan mu?" Tanya Tawan setelah mereka duduk berhadapan dipisahkan oleh meja yang kini terdapat banyak botol wine.

"Aku tidak bernafsu dengan wanita itu." Ucap Mile sambil menggoyang gelasnya yang telah dituangi dengan wine ia meneguknya sedikit tergesa dan mengisi lagi gelasnya yang telah kosong.

"Lalu ada masalah apa?"

"Ahh, apa makan malamnya tidak sesuai rencana mu?" Tanya Tawan mengingat agenda sahabatnya itu.

Mile menatap tajam Tawan. Tatapan tajam Mile menjawab pertanyaanan Tawan benar dugaannya melihat respon Mile

"Ceritakan bung? Ada apa dengan makan malam itu, apa Apo tidak jadi datang atau malah dia mengacau?."

"Dia membawa pacarnya saat makan malam tadi." Jawab Mile

"Aw, baguskan, siapa namanya apakah pacarnya cantik, kau harus mengenalkan padaku juga." Tanya Tawan antusias mengundang delikan tidak suka dari Mile

"Dia pria."

"Ha? Sepertinya aku salah dengar."

"Dia membawa pacarnya dan dia pria dengan gilanya apo mengenalkan laki² itu dan meminta restu padaku. Cihh sampai mati pun aku tidak akan merestui mereka." Ucap Mile agaknya ia mulai mabuk

"Apa salahnya memiliki kekasih pria Mile."

"Kau bilang apa salahnya, aku tidak akan mengizinkan Apo memiliki kekasih baik laki² mau pun perempuan aku tidak mau Apo terjerumus ke pergaulan bebas." Jawab Mile

"Hay dude, Apo sudah dewasa dia tau mana yang baik dan buruk, apa hak mu melarang Apo memiliki kekasih sekarang"

"Aku daddynya dan aku tidak mengizinkan dia memiliki kekasih."

"Kau hanya daddynya Mile kau pun akan segera menikah, kau akan punya keluarga sendiri dan Apo? Biarkan Apo mencari bahagianya Mile suatu hari dia akan membangun keluarganya sendiri juga." Ucap Tawan mencoba memberi pengertian pada Mile.

"Kau tidak tau Tay betapa marahnya aku melihat Apo dan laki² itu berciuman rasanya aku ingin menghajar laki² yang sudah menyentuh Apo." Ucap Mile, ia menyenderkan kepalanya di sofa agak²nya ia sudah mabuk berat

Hahhh....

'Lelah memiliki sahabat bodoh seperti mu Mile' batin Tawan melihat keadaan sahabatnya saat ini

"Aku akan pulang." Mile tiba² berdiri ia mencoba berjalan kearah pintu dengan sempoyongan.

"Kau ingin bunuh diri atau apa, aku akan mengantar mu." Ucap Tawan memapah Mile menuju mobilnya.

Di saat perjalanan Tawan selalu mendengar umpatan² keluar dari bibir Mile, umpatan yang ditujukan untuk lelaki yang ia tahu dari cerita Sabahatnya itu sebagai kekasih dari anaknya.

"Aku ingin menghantamkan kepala orang yang berada di samping ku saat ini ke tembok agar sedikit pintar." Ucap tawan

.

Setelah menempuh perjalanan kurang lebih 1 jam kini mobil Tay sudah berada di depan gerbang mansion Mile.

Ia melajukan mobilnya dengan pelan menuju pintu masuk masion Mile
Dengan susah payah ia harus membopong badan Mile sendiri menuju depan pintu.

Ia memencet bel beberapa kali hingga ada laki² berperawakan sedikit tegap yang membukakan pintu.

"Aku mengantar Mile dia sedang mabuk dimana kamarnya." Tanya tay pada laki²itu

"Kamar tuan Mile berada dilantai dua tuan, tepat disamping kamar tuan Apo, dilantai dua hanya ada kamar tuan Mile dan Tuan Apo."

"Baiklah."

Tawan memapah Mile menuju lantai dua dengan susah payah bahkan telinganya sudah panas karena mendengar segala umpatan Mile yang belum berhenti sejak tadi.

"Aow, kamarnya yang mana yang kanan apa kiri, bodoh kau Tay kenapa tidak bertanya tadi, akhh masa bodohlah."

Setelah memilih acak akhirnya Tawan berhasil membaringkan Mile di ranjang yang berukuran besar itu. Setelah melepas sepatu dan kaos kaki yang digunakan Mile ia melangkah pergi untuk pulang.

"Haisshh sekarang sudah jam 3 pagi seharusnya aku sudah berbaring di ranjang ku yang nyaman." saat melangkah menuju mobilnya ia melihat jam yang melingkar apik di pergelangan tangannya.

"I'm coming home sweet home"
.
.
.
.
Tbc

Kenapa ya dibantu mapah Mile keatas ..
Lha suka² Author 😂😂 aku sendiri juga bingung apalagi yang baca
Udah cerita makin ngawur makin ga nyambung masih aja dipaksa 😂
Chapter depan ena² sama Apo ga nih?? Wkwkw cari referensi dulu buat nulis yang ena² ... Author masih amatir 😂
Hope you like it
Typo itu manusiawi...😋😋

My Baddas Boo~ MileApoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang