8. Night

28 5 0
                                    

Happy Reading!

Warning! Typo Bertebaran!!

Enjoyyy;)

Enjoyyy;)

Ups! Ten obraz nie jest zgodny z naszymi wytycznymi. Aby kontynuować, spróbuj go usunąć lub użyć innego.

.

.

.

.

.

Sudah 2 bulan sejak Athena dan Leo dinyatakan berpacaran. Dan selama itu pula, beberapa siswa penggosip menyadari sesuatu. Athena dan Leo seperti tidak sedang berpacaran. Banyak yang ragu bahwa keduanya berpacaran.

Sedangkan di sisi lain yaitu Gibran yang merupakan biang dari pembuat rencana tersebut sudah tak pernah lagi ikut campur sejak temannya itu dinyatakan telah berpacaran. Biarkan Athena dan Leo yang mengatasi hal tersebut, toh mereka juga menyetujui rencana darinya. Jadi, biarkan saja mereka yg menyelesaikannya, begitu katanya.

Athena selalu berusaha untuk menghindari bertemu dengan banyak orang disekolah. Ia selalu memiliki firasat tak enak sejak 2 bulan ini. Tak hanya itu, setiap kali ia membuka isi lokernya, maka ia akan menemukan banyak sekali sampah dan surat kebencian untuk dirinya. Bahkan, setiap hari ia selalu menemukan mejanya yang penuh bekas coretan yang berisi kata umpatan dan bangkunya terlihat kotor dengan sampah yang berserakan. Begitupun saat ia memasuki kantin, ia akan menjadi pusat perhatian dan mendapatkan tatapan kebencian seakan-akan kehadirannya tak di inginkan.

"Kenapa gak bilang ke eyang aja kak? Biar nanti eyang yang cari tau siapa pelakunya dan keluarin dia dari sekolah, sekalian bikin nama keluarganya jadi jelek" usul Noa, adiknya. Perlu diketahui bahwa SMA mereka adalah SMA milik kakek mereka.

Noa dan Athena satu sekolah. Hanya saja, tak ada yang tau bahwa keduanya saudara, bahkan baik itu teman-teman Noa maupun teman-teman Athena tak ada yang tau kecuali kepala sekolah. Hal itu karena Athena dan Noa tak menggunakan nama keluarga mereka yaitu Xavia.

"Gak usah, biarin aja. Lagian ini juga salah gue karena dekat dan malah pacaran sama Leo yang emang lagi dekat sama Amber" ucap Athena lembut. Noa menghela nafasnya, lagi-lagi kakaknya seperti ini. Kakaknya sangat menye menye, dan Noa tidak suka itu.

Sedangkan Leo, ia tengah menghela nafas berat. Didalam benaknya, ia merasa bersalah kepada Athena. Karena dirinya, Athena mendapatkan banyak sekali ucapan kebencian. Bahkan gadis itu selalu dicari untuk dijadikan bahan bully-an oleh para siswa-siswi di sana. Semua itu karena salahnya yang melibatkan Athena dalam urusannya.

Ia termenung, memikirkan sesuatu. Setelah berfikir cukup lama, Leo akhirnya memilih untuk menelfon Athena setelah ia mendapatkan sebuah ide.

"Halo" ucap Athena disebrang sana.

Leo & AthenaOpowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz