06 - sweetheart

3.4K 425 98
                                    


"Mau jalan gak, nih?"

"Mau, dong! Hali akhir-akhir ini kan sibuk, jadi, pas lagi luang, kenapa engga?"

_________________

"Halii, aku mau naik gajah!"

Saat ini, keduanya sedang berada di kebun binatang, itu permintaan [Name] karena dirinya ingin naik gajah, memberi makan singa, harimau, naik kuda dan lainnya.

Bahkan, sekarang saja perempuan kesayangan Halilintar ini sangat antusias, membuat Halilintar merasa gemas dan ingin memeluknya erat sekarang juga.

Tapi, apa daya ... Gengsi berat :(


"Yasudah, naik berdua, ya?"

Halilintar ini, termasuk suami yang protektif terhadap istrinya, pokoknya kalau mau ke mana-mana atau gimana harus ditemani Halilintar! Kalau Halilintar lagi gak bisa, sama saudaranya saja, atau sama temannya.

"Yah, aku kan maunya naik gajah sendiri, Haliii."

"Jangan, nanti gajahnya naksir gimana? Ga ada yang halangin."

Aduh, Halilintar takut banget istrinya direbut.

"Yasudah, berdua! Tapi nanti pas naik kuda aku mau sendiri."

"Iya, bawel."

Dia mencubit pipi sang istri pelan, lalu menggandengnya menuju ke kandang gajah dimana disitu sudah ada penjaganya dan 3 gajah dewasa bertubuh besar.

"Haliiii, suara gajah! Suara gajah!"

[Name] heboh sendiri ketika si gajah mengeluarkan suaranya, membuat beberapa pengunjung terkekeh geli merasa tingkah [Name] sangat lucu seperti anak kecil yang pertama kali ke kebun binatang.

"Lucu, ya dia."

"Iya, manis juga mukanya."

"Tingkahnya gemesin banget, pantes cowonya keliatan sayang banget sama dia."

Halilintar tersenyum tipis-bangga. Dalam hati ia membalas beberapa ucapan orang-orang tadi,

'Iyalah gemesin, Istri siapa dulu!'

Tak lama, giliran mereka menaiki gajah tiba. Halilintar membantu sang istri naik terlebih dahulu, lalu setelahnya ia ikut naik dan duduk di belakang sang istri.

Tangan kanannya memeluk pinggang istrinya agar tidak jatuh, lalu tangan satunya memegang tali yang berada di kepala si gajah bersama [Name].

"Hali, Hali! Habis ini aku mau kasih makan singaa, ya."

Halilintar hanya mengangguki kemauan sang istri, pokoknya apa aja diiyain deh, asal istrinya ini senang.

"Habis kasih makan singa, kita liat monyet! Oh terus aku mau foto sama ular, teruss naik kuda, habis itu kita liat buaya, ya, Hali?"

[Name] sudah banyak rencana saat ini, habisnya, dari dulu ia selalu ingin ke kebun binatang namun—ya, begitulah.

"Aku tau kamu gak sabar dan banyak yang pengen dilakukan, tapi seenggaknya makan siang dulu dong, sayang."

"... Hali?"

"Apa?"

"Tadi kamu bilang apa?"

Halilintar mengerutkan keningnya tak paham, "aku bilang kita makan siang dulu." Ujarnya.

"Enggak! Tadi, kata terakhir sebelum itu."

"Hah, apaa—"

Halilintar memutuskan perkataannya, setelah ia ingat apa yang dia ucapkan di akhir kalimat.

"[Name]- maksudku bukan gitu! Maksudku, maksudku itu...." Halilintar menutup wajahnya dengan tangan kirinya, sedangkan tangan kanannya masih setia melingkar di pinggang [Name].

[Name] yang paham jikalau suami nya ini sedang salah tingkah langsung tertawa kecil,

"Padahal aku seneng loh kamu manggil aku begitu. Soalnya kadang aku iri pas Blaze manggil istrinya pake panggilan sayang atau Solar yang manggil istrinya pake panggilan honey, oh, kadang aku juga iri sama istrinya Upan yang selalu dipanggil sweetie."

Halilintar hanya diam, namun walau begitu, wajahnya tetap memerah padam. Ia mengeratkan pelukannya di pinggang [Name], lalu menaruh kepalanya dibahu sang istri yang mendadak membuat istrinya terkejut.

"Y-yasudah, kalo gitu aku pakenya sweetheart. Gak jadi pake sayang, udah diambil sama Blaze."

Hanya suara kecil, namun [Name] mendengarnya karena Halilintar berbicara tepat di samping telinganya.

Perempuan itu terkekeh, ia mengelus surai suaminya tanpa sadar saat ini mereka sedang berada di kebun binatang, bukan di rumah.

"Oh, jadi awalnya kamu mau manggil aku sayang~?"

Halilintar cemberut tak suka karena di goda lagi, namun tak lama, ia balik menggoda walau dengan nada tak suka.

"Sweetheart..."

Blush.

Oke, baiklah, skor kali ini

Halilintar   [Name]
1                    2

"Ha-hali!"

"Kena kamu."

Sedangkan, penjaga gajah yang menemani mereka berdua selama gajah jalan hanya geleng-geleng kepala, meratapi nasib karena masih jomblo dan harus mendengarkan obrolan mesra pasutri ini.

'Nasib, jomblo.'

_______________

Haii, aku balik lagii hahaay

Sebenarnya awalnya aku mau update nanti malem, tapi kayaknya nanti malem aku gak bisa deh, jadi update sekarang aja.

Anw, aku mau nanya

Anw, aku mau nanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah Halilintar ini selesai, aku mau lanjut buat book baru, udah draft bbrp chapter sih, tapi aku bingung mau yang mana dulu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah Halilintar ini selesai, aku mau lanjut buat book baru, udah draft bbrp chapter sih, tapi aku bingung mau yang mana dulu.

Kalian sendiri prefer mana dari book di atas? Ice atau Gempa? Yang Gempa basic in real story, sih.

Okeee cukup sampe sini, see u minggu depan!

beautiful eyes; b. halilintar [√]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang