Gue nulis ulang karna chapter nya terhapus 😭
Jangan lupa vote
☄️☄️☄️
"Jadi tadi Lo kenapa, meja tiba-tiba di grebek, alis di naik turunin segala" tanya Eric. "Muka Lo jelek jadi makin jelek" imbuhnya
Adel langsung meraba wajahnya"ya Allah ric, muka gue yang cantik bak bidadari gini, katarak kali mata Lo" sahut Adel.
Eric, Ian, dan Vero sontak langsung berekspresi seperti ingin muntah membuat Adel mendelik sebal menatap ke tiga sahabatnya itu.
"Jijik gue njirt" ucap Ian
Tidak memperdulikan ucapan Ian, Adel berdiri lalu melipat kedua tangannya dengan dagu yang sedikit dinaikkan.terlihat angkuh sekali. Adel menepuk-nepuk dadanya
"Kenapa sih Del, Suka banget buat orang penasaran" ujar Vero
Adel kemudian mengubah mimik wajahnya jadi serius membuat yang lainnya dilanda penasaran "gue--"
Adel menggantung ucapannya "lupa mau ngomong apa" lanjutnya dengan lesu. "Lo sih, pake ngatain gue kesurupan jin Tomang. Karna kesal plus marah, otak gue kembali bleng deh" Hardiknya nyolot.
Ketiga lelaki itu hanya menatap Adel datar. Ingin sekali mencobek mulut ceplas-ceplos Adel itu, tapi tidak bisa. jadi mereka hanya mengumpat semua yang ada di kebun binatang mengabsen nya satu-persatu menyalurkan kekasalannya.
"HAHAHAHA"
Adel malah tertawa melihat ketiga laki-laki itu mengumpat kesal karena dirinya. Mukanya terlihat lucu Dimata adel
"Pulang yuk," ajak Eric. Mereka mengangguk kecuali Adel
"Lo kaga mau balik Del" tanya Ian heran
"Gue ada urusan bentar"
"Urusan apaan, butuh bantuan ngak" Kali ini Eric yang bertanya.
"Atau mau di temani" imbuh Vero
Adel menggeleng tegas. "Gue cuma mau beli snack doang. Kalian duluan aja"
"Abis itu langsung pulang, jangan keluyuran. ntar ilang kita juga yang repot." Kata Eric. Setelah itu mereka pun pulang.
Adel. Gadis itu yang tadinya tertawa bebas, sekarang malah tertawa miris. Dia berjalan menuju pinggir danau lalu duduk tanpa beralaskan apa-apa. Menatap danau yang tenang dan langit yang sebentar lagi berganti warna menjadi senja
"Menyukai sahabat sendiri salah gak sih"
"Capek juga ya, mendam perasaan terus."
"Udah sakit karna dipendam ditambah cintanya bertepuk sebelah tangan lagi. Apes banget percintaan gue."
Adel terus meracau tentang nasib percintaan pertamanya yang gagal.
Tiba-tiba ada seorang yang menyodorkan tas sekolah miliknya"Kenapa tas gue ada sama elo!" Tanya Adel dengan nada menghardik
Seorang lelaki dengan rahang tegas, berkulit putih bersih, bulu mata lentik, alis tebal, bibir merah muda yang tebal, dan model rambut menutupi jidat.
KAMU SEDANG MEMBACA
ADEKSA
Teen FictionINI KISAH ADEL DAN ALDEN. Adel yang menyimpan perasaan lebih pada Alden harus memendam rasa itu dalam-dalam karna ia tahu hati Alden bukan untuknya melainkan untuk NADIA cewe paling cantik seantero sekolah. Bagaimana dengan Adel?? Baca selengkapnya...