Yo gaysss, gue nulis di sela-sela belajar buat ulangan🙇
Jangan lupa vote untuk mendukung🤭🤭
☄️☄️☄️
"Duluan semuanya" pamit Adel. Lalu melajukan motornya dengan lihai membelah jalanan.__________
Adel mendudukkan bokongnya di salah satu kursi taman, menyandarkan punggungnya, sambil menatap langit yang cerah.
Tiba-tiba wajah laki-laki yang dia cukup kenali itu tiba-tiba berada tepat di depan wajahnya, sontak membuat Adel langsung duduk tegap kemudian menoleh kebelakang. Laki-laki tersebut hanya tersenyum sambil menaik turunkan alisnya.
"Lo ngikutin gue ya" tuduh Adel
"Perasaan dari kemarin Lo ngehardik gue Mulu." Ujar taksa dan ikut duduk di samping Adel. "Ternyata emeng benar ya, jodoh itu gak kemana."
"OGAH" semprot Adel.
"Kecantol baru tau rasa"
"Idih! Amit-amit" ucapnya nyolot.
Setelah itu tidak ada yang membuka suara lagi. Adel masih memikirkan kejadian tadi, dan taksa yang-- entahlah. Taksa berdiri kemudian pergi meninggalkan Adel
Setelah beberapa menit pergi, taksa kembali membawa dua es krim. Satu vanila dan satu lagi coklat.
Taksa kembali duduk disampingnya Adel dan menyodorkan es krim rasa coklat kepada Adel,
"Tangan gue pegel nih" ucap taksa menyinggung Adel yang tidak mengambil es krimnya.
"Pasti ada racunnya kan" lagi-lagi Adel menuduh taksa yang tidak-tidak.
"Astagfirullah, su'udzon lebih kejam dari pada pergibahan" balasnya nyeleneh
"Pembunuhan bodoh" sarkas Adel
"Itu Lo tau, berarti lebih bodoh Eko daripada gue." Balas taksa tak kalah sarkas
"Itu namanya waspada." Ucap Adel ngegas.
"Judes amat sama calpar"
"Calpar apaan?" Tanya Adel
"Calon pacar" jawabnya langsung membuat Adel tersedak es krim. Buru-buru taksa memberikan Adel air bekasnya.
"Thanks" ucapan Adel kali ini tidak ngegas ataupun nyolot. Taksa pikir sehabis ini, Adel akan marah karna diberi minuman bekasnya.
"Makanya kalo makan tu pelan-pelan,"
"Lah kok Lo malah salahin gue sih. Seharusnya yang patut disalahkan disini itu mulut ceplas-ceplos Lo tu." Balas Adel
"Ternyata benar, cewe itu maha benar" gumam taksa yang masih didengar oleh Adel.
"Ya iyalah. Kan di dunia ini cuma ada masalah ngga ada mbasalah" lagi-lagi Adel menjawab dengan sarkas dan nyolot. Menekan kata masalah dan mbasalah.
Taksa tidak menyahuti perkataan Adel, mereka diam menikmati es krim masing-masing.
"Kaki Lo pincang gak" tanya taksa di tengah-tengah menikmati rasa es krim.
"Ya Lo lihat sendiri lah, kaki gue pincang atau kaga. Punya mata kan" jawab Adel judes
"Kayanya enggak. Jadi bisa dong temenin gue jalan" belum sempat mencerna ucapannya, taksa langsung menarik Adel
"Woy! Lo mau bawa gue kemana bangke"
"Lepasin bangke"
"Ogah gue jalan sama cowok jelek"
KAMU SEDANG MEMBACA
ADEKSA
Teen FictionINI KISAH ADEL DAN ALDEN. Adel yang menyimpan perasaan lebih pada Alden harus memendam rasa itu dalam-dalam karna ia tahu hati Alden bukan untuknya melainkan untuk NADIA cewe paling cantik seantero sekolah. Bagaimana dengan Adel?? Baca selengkapnya...