Sekali lagi, mereka lagi di kolam renang apartemen. Veronika sama Raya lagi renang, Sindi lagi nelepon ga tau di mana. Rakesya lagi di santai di kamar apartemen. Dan Resya lagi duduk di ayunan sambil memainkan handphone nya. Dia sudah mengirimkan pesan kepada Sindi tetapi belum di jawab. Mungkin Sindi masih menelepon. Tapi kok lama sekali?.
Sementara itu..
Zergan Genk"Ayo lah kita cabut lagi. Lo udah minta duit kan Zer?" Tanya Fabian.
Ya, ayah Zergan yang mengelola apartemen ini dan mereka ke sini untuk meminta uang ke ayah Zergan untuk pergi menginap. Uang bekalnya sudah habis untuk mentraktir teman temannya.
"Bentar, gue ke wc dulu,"
"Emang lu tau dina wc nya?. Apartemen ini luas woy," protes Rafa tidak percaya.
"Ya tau lah. Orang bokap gue sendiri yang ngelola." Cetus Zergan.
Keluar dari WC, dia melihat seorang perempuan yang sedang bermain ayunan. Zergan tanpa merasa takut langsung mendekati nya. Dan tanpa disangka...
"Lu Resya kan?" Tanya Zergan dari samping.
Resya yang sedang memainkan hp nya langsung diam.
"Lo yang ajak gue ke taman belakang kan tadi di sekolah? Napa lo bisa ada di sini?" Resya bertanya balik. Ia cukup berani karena taman bermain jauh dari kolam renang
"Napa lo ngajak gue ketemu?" Tanya Resya sekali lagi.
"Pas gue denger nama lo. Gue rasa, kita pernah ketemu waktu kecil." Zergan duduk di ayunan sebelah Resya.
"Dimana?" Tanya Resya ketus. Dia tidak percayalah pada omongan Zergan. Tadi aja dia bohong.
"Di taman seberang sekolah sd kita waktu dulu. Yang lo nenangin ade gue pas gue rebut eskrim nya" cerita Zergan. Dia tersenyum. Tiba tiba terdengar suara tawa Resya.
"Ya itu juga gara gara gue senggol ade lo. Maafin gue ya," Resya masih tetap tertawa.
"Gapapa. Gue seneng waktu itu dapet temen kek lo. Tapi sayangnya pas gue mau ajak kenalan. Lo malah suka pergi tiba tiba." Zergan melirik Resya.
"Eh itu karena.." Resya melihat ujung sepatunya.
"Karena apa? Ceritain aja." Tawar Zergan ramah.
"Ga usah. Eh, kenapa lo bisa disini? Sama siapa Lo kesini?" Resya menatap Zergan. Saat itu, mereka saling menatap. Resya yang malu langsung menunduk.
"Jangan malu dong. Ayah gue yang ngelola apartemen ini. Lah elo? Kesini mau ngapain. Masih make baju seragam lagi." Zergan cekikikan.
"Gue punya kamar di apartemen ini sama sahabat gue. Gue lagi main disini" cerita Resya.
"Terus mana temen temen lo?"
"Ada yang lagi renang, ada yang di kamar, terus ada yang ngilang satu." Resya tertawa disusul Zergan. Ternyata, tawa Zergan itu lucu. Resya jadi nyaman berbicara dengan Zergan. Zergan baik, pikirnya.
"Kalo temen temen gue disana. Depan minimarket," tunjuk Zergan.
"Ya udah kesana. Kasian mereka nungguin." Ucap Resya.
"Ga usah. Mereka pantes dapetin itu." Zergan tertawa lagi!. Ya ampun, Resya sampai tidak kuat.
"By the way, mau apa lo ngajak gue ketemuan tadi di sekolah?"
"Ya gue mau tau aja. Pas gue denger nama lo, kek pernah denger. Gue penasaran, jadi gue minta temen lo buat ngajak lo ketemuan." Jelas Zergan.
"Terus napa lo ga ada?"
"Eh... Sorry, gue lupa.." Zergan menggaruk rambut nya yang tidak gatal. Rambut nya jadi berantakan. Dan itu terlihat lucu sekali.
"Rambut kamu lucu ya," tiba tiba satu kalimat terlontarkan begitu saja dari mulut Resya. Dia bahkan tidak menyadari nya.
"Makasih. Gue seneng lo dipuji ama cewek cantik kaya kamu," Zergan nyengir memperlihatkan giginya yang putih. Resya jadi salah tingkah.
"Gue mau ketemu sama adik kamu. Kalo ga salah namanya Naraya ya?" Tebak Resya.
"Hehe iya. Dia itu ngeselin banget. Masih SMP sih. Besok kita ke sini lagi. Nanti gue ajak dia." Pinta Zergan.
"Oke. Makasih ya. Gue pengen banget ketemu ama dia."
.
.
.
Ada yang penasaran ga nih sama muka Zergan?😂Ada yang baper juga ga nihh😆😙
Yah sama, author juga penasaran. Nanti nanti aja ya, kalian semangat aja bacanya. Vote dan komen teros yee😉
Slayy💅💙
KAMU SEDANG MEMBACA
Zergan
General Fiction"Itu punya Nara! Eskrim nya punya Nara!" teriak seorang anak kecil. "Ambil kalo bisa!" ejek Zergan, kakak dari anak yang sedang menangis itu. "Kamu! Jangan jahat sama anak kecil!" tegur seorang anak perempuan yang seumuran dengan Zergan. Zergan meno...