# 4 #

30 7 3
                                    

Flashback

Tin... Tin... Tin...

Klakson mobil berbunyi, terdengar sangat memekakkan telinga. Apalagi saat malam hari, yang seharusnya suasana tenang dan sunyi. Pak Ujang, satpam pesantren Al-Hidayah terpaksa bangun dari tidurnya.

Bryan melongok dari jendela mobil, raut wajahnya telihat kesal. "Pak! Cepet buka gerbangnya! " Teriak Bryan garang.

Pak Ujang masih setengah sadar, ia mengucek-ngucek kedua matanya, lalu menguap. Pak Ujang tampak menajamkan penglihatannya, menatap Bryan yang tampak kesal.

"Wei! Cepetan! "

"Kamu itu siapa? " Tanya pak Ujang.

"Nggak perlu tahu siapa saya, cepet buka pintunya ada Fesha di mobil, " Jelas Bryan yang sudah keluar dari dalam mobil.

Pak Ujang melihat ke arah mobil di sebelah kemudi, tampak Fesha tengah tertidur di sana. Dengan cekatan ia segera membuka gerbangnya, membiarkan mobil Bryan masuk ke area pesantren.

Santri putra yang masih terjaga, bertanya-tanya penasaran. Ditambah lagi saat Bryan keluar dari mobil hendak membukakan pintu untuk Fesha. Namun langsung ditegur oleh pak Ujang.

"Eh! Mau ngapain? " Tanya pak Ujang.

"Ck! Bawa Fesh-"

"Ada apa Jang? Kok ribut-ribut, " Tiba-tiba abi Fakhri keluar.

Pak Ujang bingung mau menjawab apa, jika abi Fakhri tahu pasti Fesha akan terkena kemarahan abinya. Pak Ujang menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

"Itu Yai, non Fesha sudah pulang, " Jawabnya ragu.

Bryan hanya diam tidak tahu harus berbuat apa.

"Astaghfirullah, di mana dia? " Tanya abi Fakhri mulai tidak sabar. Pak Ujang menunjuk mobil Bryan.

Abi Fakhri segera membuka mobil itu, dan menampakkan Fesha yang masih tertidur. Hanya ada Fesha di dalamnya yang secara otomatis hanya ada Bryan dan Fesha tadi.

"Astaghfirullah! Fesha! Bangun! Keluar tidak izin, pulang tengah malem, masih bisa tenang?! Astaghfirullah."

***

Segitu dulu yaa
See you

Manisnya PesantrenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang