03

1.8K 209 7
                                    

Setelah kejadian di perpisahan itu, renjun benar-benar menjadi hot topik di sekolah itu. Bagaimana tidak, sih pangeran sekolah duduk bersama dengannya. Sungguh hal yang tidak bisa di bayangkan sama sekali. Renjun mendengar semua perkataan orang-orang yang mengatakan mungkin saja jaemin baik padanya karena akan menghisap darahnya. Karena jaemin memang terkenal seperti itu, baik pada mangsanya. Renjun hanya diam tak menanggapi semua perkataan mereka, kalaupun dia pada akhirnya akan mati karena darahnya di minum setidaknya itu jauh lebih baik. Karena dia hanya sendirian di dunia yang kejam ini. Dia hanya ingin tenang, mungkin dengan cara mati adalah hal yang bagus.

Tapi mendadak diapun menghentikan langkahnya karena merasakan tepung yang mengguyur nya dari atas, bahkan beberapa telur lalu semua siswa tertawa melihatnya. Renjun hanya bisa diam dan menunduk, ini adalah waktunya. Dia akan terkena bully-an lagi dan lagi.

"Hei, lihat itu. Dia benar-benar menyendihkan."

"Kau tidak pantas hidup Huang Renjun." Ucapyang lainnya lalu melemparkan telur lagi dan lagi.

"Kau hanya manusia biasa. Aku benar-benar tidak menyangkah kau bisa masuk ke sekolah dimana lebih mayoritas vampire."

"Ayo bersenang-senang Huang. Terima kekuatanku ini." Ucap salah satunya lalu mengeluarkan kekuatannya hingga renjun terdorong dan terbatuk darah. Bahkan renjun sudah benar-benar terkapar karena mau bagaimanapun dia hanya manusia biasa.

"Uhuk."

"Ayo lagi, dia kurang cantik. Ayo percantik tubuhmu Huang." Lalu lagi, kekuatan yang lain mengenai tubuhnya hingga renjun berada diambang kesadarannya saat ini. Dia dapat melihat cahaya biru yang sangat indah sekali lalu diapun tersenyum.

"Makasih. Akhirnya aku pergi meninggalkan dunia ini. Makasih sekali lagi Tuhan, aku sudah lelah." Gumam renjun lalu diapun menutup matanya. Seketika aura di sekolah itu menjadi mencekam membuat semuanya bergidik ngeri bahkan petir menyambar dari langit. Menandakan kemarahan dewa dan Dewi.

"Apa yang kalian lakukan!" Ucap Haechan yang datang hingga semuanya memberikan jalan dan diapun melihat renjun yang telah tidak sadarkan diri dengan banyaknya darah yang keluar dari tubuhnya. Tapi, tidak ada aroma yang bisa dicium oleh yang lainnya sama sekali.

"Renjun!" Lalu haechanpun mendekat dan membawa sang teman sekelas pada renjun yang sudah tak sadarkan diri, dia benar-benar merasa sangat buruk saat ini.  Hingga semuanya di kagetkan dengan kedatangan jaemin yang langsung berada dihadapan Haechan dengan teleportasi miliknya.

"Na Jaemin?" Bingung Haechan. Tapi, jaemin tidak menanggapinya sama sekali, dan diapun langsung mengambil tubuh renjun dari Haechan lalu menghilang seketika membuat Haechan bingung dan sangat marah pada vampire itu.














________________
















Jaemin membawa renjun ke tempat yang tidak ada orang sama sekali tau. Lalu diapun meletakkannya diatas tempat tidur yang terangkai dari bunga yang sangat cantik lalu menghapus darah yang keluar dari tubuh sih kecil itu.

"Apa yang aku lakukan? Na Jaemin? Apa kau sudah gila? Kenapa aku membawanya?" Tanyanya pada dirinya sendiri. Hingga suara misterius ntah dari mana muncul membuat jaemin mundur secara perlahan.

"Na Jaemin, kau sudah melakukan hal yang benar. Dia adalah soulmate mu. Kau harus menyelamatkannya. Gigit dia na jaemin. Karena sejatinya dia adalah keturunan vampire yang kuat. Gigit dia jika kau tidak ingin kehilangannya. Dan jaga dia, hingga kau menemukan orangtuanya."

Jaemin benar-benar sangat bingung sekarang, kalau suara misterius tadi adalah bualan, renjun bisa benar-benar tiada. Tapi, sekali lagi insting jaemin mengambil alih tubuhnya lalu diapun mendekat dan menggigit leher putih itu hingga cahaya biru mengitari keduanya.

Setelah itu, jaeminpun dapat melihat sebuah tatto kupu-kupu cantik muncul di bekas gigitannya dan muncul pada pergelangan tangannya hingga akhirnya renjun membuka matanya secara perlahan.

"Dimana aku?"











Out Of My MindTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang