23

1.1K 137 1
                                    

Mark dan Haechan terus mencari, walaupun Haechan tadinya sempat melarang Mark karena pria itu belum sepenuhnya pulih setelah terlibat pertarungan dengan kedua kembaran itu. Tapi, mark sangat keras kepala karena dia lebih memikirkan bagaimana jaemin akan bersikap setelah tau apa yang terjadi. Apalagi tidak ada tanda dimana renjun saat ini. Keduanya berhenti di suatu tempat karena Mark mendadak memegang dadanya.

"Ada apa hyung?" Cemas Haechan.

"Akh! Dadaku sakit Haechan."

"Apa yang aku bilang Hyung. Kenapa kau tidak mau mendengarkanku. Apa kau akan meninggalkanku!" Kesal Haechan yang membawa Mark duduk disalah satu dahan pohon yang telah jatuh.

"Haechan, aku sudah tidak kuat. Maafkan aku nantinya. Kau akh! Kau harus bahagia." Ucap Mark dengan susah payah lalu diapun langsung menutup matanya membuat Haechan meraung merasakan rasa sakit dan kehilangan walaupun Mark bukanlah soulmatenya. Tetap saja rasanya sangat sakit, mengingat kebersamaan mereka.




















Kembali ke mansion keluarga Jung itu, jaemin perlahan membuka matanya dan taeyong langsung tersenyum melihat hal itu dan mendekat pada anaknya itu.

"Jaemin? Bagaimana keadaanmu nak?" Ucap taeyong sembari mengelus kepala anaknya yang masih sedikit lemah itu.

"Mom, dimana renjun?" Lirihnya. Taeyong terdiam karena bingung ingin mengatakan bagaimana saat ini.

"Kau jangan kaget dan jangan melakukan apapun dulu setelah mendengar ini." Ucap taeyong dan jaemin hanya menatap bingung sang ibu.

"Renjun menghilang tepat sebelum kalian tidak sadarkan diri, tidak ada yang tau keberadaannya dimana saat ini, dan semuanya sedang mencari termasuk Mark dan Haechan." Ucap taeyong. Jaemin lantas mencoba duduk tapi ditahan oleh Taeyong, jujur saja jaemin sangat takut dan cemas dia melihat langsung bagaimana renjun terluka karena jeno. Dia ingin menemukan soulmatenya itu, dia tidak mau kehilangan lagi.

"Tenang jaem. Kau harus sehat lebih dulu, semuanya sedang mencari renjun. Kau akan  percaya saja mereka pasti akan bisa membawa renjun pulang." Ucap taeyong.

"Tapi mom hiksss.... Aku tidak mau kehilangan lagi hiksss..." Ucap jaemin sembari menangis untuk pertama kalinya sejak kematian Xiao ren terakhir kali.

"Tidak sayang, kau tidak akan kehilangan lagi. Mommy janji padamu." Ucap taeyong yang sangat tahu betapa cemas dan hancurnya hati sang anak saat ini. Dan tanpa mereka sadari jeno mendengar dan melihat semuanya dari pintu kamar adik kembarnya itu dengan tatapan yang sangat sulit di artikan lalu pergi dari sana dengan kondisi masih sangat lemas menuju taman belakang. Tapi baru saja dia turun dari tangga kerah bajunya langsung ditarik oleh Haechan yang menangis.

"Kau puas?! Kau puas Jung Jeno!" Kesalnya hingga semua orang yang berada di mansion itu keluar bahkan taeyong juga keluar sembari memapah jaemin dan jaehyun yang kaget melihat Haechan melakukan hal itu pada anaknya sekarang.

"Kau puas?! Apa kau tidak bisa membiarkan jaemin bahagia! Kenapa kau juga harus membuat Mark Hyung tiada hiksss...Kenapa?! Kau sudah membuat renjun menghilang! Mark Hyung tiada! Apa kau senang membuat kehidupan orang-orang hancur Jung Jeno! Kenapa hiksss..." Ucap Haechan menangis lalu terjatuh dan menangis sembari berjongkok dihadapan jeno. Jeno kaget tentu saja, diapun ikut jatuh terduduk dengan tatapan kosong dan menyadari semua hal yang dia lakukan saat ini adalah kesalahan besar. Jaemin yang mendengarnya hanya bisa diam sambil meneteskan airmatanya. Karena semuanya sangat tau kalau vampire yang tidak punya soulmate akan menghilang bagaikan debu.

"Maafkan aku. Maafkan aku Haechan, aku salah. Maafkan aku." Ucap jeno sembari menangis dan merasa sangat bersalah pada semuanya juga pada jaemin yang paling parahnya.








......................................








Yuta dan winwin masih melihat anak mereka yang sepertinya tidak akan sadar dalam waktu dekat, bahkan winwin sedari tadi terus megelua surai sang anak, dia bersyukur karena bertemu dengan anak mereka, tapi dia juga sedih karena kondisi anak mereka harus seperti ini. Winwin juga dengan jelas melihat tanda soulmate di leher renjun.

"Hyung?"

"Iya sayang?"

"Aku tau renjun akan sadar dalam waktu yang lama. Setelah sadar dia harus melakukan pengobatan panjang dan apa dia akan menerima kita kalau tau kita adalah orangtuanya?"

"Pasti sayang, aku yakin. Karena dia memiliki sifatmu sepenuhnya. Bahkan wajahnya sangat mirip denganmu.saat dia tersadar, maka kita akan menceritakan semuanya padanya. Lalu menebus hari-hari kita tanpanya."

"Bagaimana dengan soulmatenya?" Ucap winwin.

"Saat semuanya sudah membaik dan renjun sudah pulih kembali, kita akan mempertemukan mereka. Kita akan memasukkan renjun ke sekolah itu lagi dengan nama belakangku. Nakamoto. Karena dia adalah anak kita sayang. Dan identitasnya adalah Nakamoto." Ucap yuta.

"Renjun, kau harus kuat dan bertahan. Setidaknya biarkan baba dan Daddy menghabiskan waktu denganmu. Dan bertahanlah untuk soulmatemu yang pasti sedang sangat kehilanganmu nak." Ucap winwin sembari mengelus kepala anaknya yang tertidur dengan tenang ntah sampai kapan.

Out Of My MindTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang