16

1.2K 151 0
                                    

Jaemin sedari tadi terus menatapi wajah damai Renjun, si empu masih tertidur, hari ini Jaemin berencana untuk mengajak Renjun kencan, juga Mark mengajaknya untuk kencan bersama jadi mereka akan double date nantinya.

Renjun belum bangun, namun Jaemin tak masalah akan itu, ia malah terus saja memperhatikan wajah Renjun dengan tersenyum tipis.

Selang beberapa menit, Renjun masih saja belum bangun, dan Jaemin masih belum ada niatan untuk membangunkan Renjun, namun tiba-tiba Renjun menggeliat dan mengubah posisi menghadap ke arahnya.

"berhenti menatap ku" Renjun mulai membuka matanya.

Bukannya merasa malu karena di pergoki oleh Renjun, Jaemin malah tetap memfokuskan pandangannya pada Renjun, matanya terus menatap lekat Renjun.

"selamat pagi" ujar Jaemin dengan senyuman

Renjun sempat terkejut akan itu namun ia segera tersenyum, "selamat pagi, Na" balas Renjun.

"boleh aku memeluk mu?" pinta Jaemin spontan

"eh?" Renjun langsung menjadi bingung, biasanya jaemin akan langsung memeluknya, namun Renjun tak ambil pusing untuk itu, "tentu" Renjun berucap

Langsung saja Jaemin memeluk Renjun dan menenggelamkan wajahnya pada leher Renjun, menghirup bau khas Renjun. Candu rasanya.

Jaemin diam-diam mengecup pelan leher Renjun lalu mengeratkan pelukannya, "ada apa? Sepertinya kau menjadi manja" tanya Renjun

"apa tidak boleh?" Jaemin berucap dengan masih menenggelamkan wajahnya

"bukan begitu, hanya saja tumben sekali"

"aku hanya ingin, lagipula tak masalah. Kau mate ku, milik ku"

















..........................................














Disini mereka berada, di sebuah mall tepatnya di timezone. Sebenarnya para dominant; mark dan Jaemin ingin mereka pergi ke bioskop untuk menonton film bersama namun Renjun dan Haechan menolak dan lebih dulu ingin pergi ke tempat yang di penuhi oleh permainan itu.

Dengan rasa senang Renjun dan Haechan sampai meninggalkan pasangan mereka, namun Mark dan Jaemin hanya menggelengkan kepala mereka dengan tingkah submisif mereka itu.

Lucu. Itu yang selalu Mark dan Jaemin rasakan.

Renjun dan Haechan memulai permainan dengan basket, mereka terus berlomba-lomba untuk mendapatkan skor tertinggi.

Sementara Mark dan Jaemin hanya memperhatikan, sesekali bercerita sembari menunggu Renjun dan Haechan selesai.

"bagaimana dengan Jeno?" tanya mark

Raut wajah Jaemin hanya datar menanggapi Mark, nama yang baru saja di sebutkan selalu saja membuatnya kesal, "sialnya dia sudah melewati batas" jawab Jaemin

"maksud mu?" bingung Mark

"dia diam-diam menceritakan tentang xiaoren dan itu sempat membuat Renjun ragu jika aku benar-benar mencintainya atau tidak"

"tapi ku lihat kalian damai saja"

"karena aku langsung menanyakan pada Jeno, karena aku tau Jeno pasti berbuat sesuatu"

"jangan biarkan kejadian itu terulang" pesan Mark, nadanya terdengar serius walau pandangannya mengarah ke arah Haechan dan Renjun.

"tentu, aku bahkan tak tau berapa kali aku berkelahi dengan Jeno"

Setelahnya, mereka diam tak mau melanjutkan topik pembicaraan mereka, karena Renjun dan Haechan berjalan mendekat ke arah mereka.

Jaemin mengusap kepala Renjun, lalu tersenyum menatap wajah Renjun, "sudah puas?" tanyanya

Renjun tersenyum senang, "sudah!" jawabnya dengan antusias

"ayo ke lantai 4. Kita ini mau menonton film, bukan?" ucap Haechan.

"seharusnya seperti itu, tapi kalian yang ingin ke timezone lebih dulu" Mark mencubit pipi Haechan karena merasa gemas dengan kekasihnya itu.

Haechan langsung memandang sinis ke arah Mark karena rasa sakit yang ia rasakan di pipinya, "lucu sekali" Mark malah semakin memainkan kedua pipi Haechan.

Haechan mencoba melepaskan tangan Mark dari kedua pipinya, "Mark!" kesalnya

"maaf, sayang" kekeh Mark melihat ekspresi Haechan

Sementara Renjun tertawa melihat interaksi Mark dan Haechan, dan Jaemin hanya diam memandangi Renjun, sepertinya Jaemin tidak akan pernah bosan untuk memandangi wajah Renjun.

"saat pulang aku ingin pelukan dari mu" celetuk Jaemin

Renjun menoleh ke arah jaemin dan menatap heran, "kau ini kenapa?" herannya
Jaemin menggeleng, "aku hanya ingin pelukan dari mu"

Renjun menggelengkan kepalanya pelan, heran sekaligus gemas dengan Jaemin, "dasar manja" ejek Renjun

Out Of My MindTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang