18

38.5K 3.5K 536
                                    

Aku tuh sukaaa bgt klo baca pengalaman mistis kalian tau!🐱 Selalu baca komen² kalian bikin cemungut!

Oh iya jadwal update di ubah jadi SABTU & MINGGU yah.

Soalnya kalau Jumat takut kayak kemarin lagi, capek... Bablas ketiduran lagi hwhwh.

Selamat membaca ❤️

***



Ayu kaget mendengar pernyataan itu dari ibunya. Kok dia tidak mendengar kabarnya?
Ayu menarik ibunya untuk duduk memakan bakso yang ia belikan. "Piye ceritane toh bu, bisa sampai hilang gitu?" tanya Ayu.

Dalimah menyeruput kuah bakso pedasnya. Cuaca malam ini lumayan dingin, mungkin sebentar lagi turun hujan. "Ibu kurang paham gimana jelasnya, tapi denger-denger anak-anak itu pamit main sama orangtuanya, tapi sampai maghrib tadi ndak balik."

"Loh? Anak-anak? Emang berapa sih bu yang hilang?"

"Tiga."

"Ya gusti!" Ayu terkejut.

"Udah lapor polisi belum toh bu?" tanya Ayu lagi.

Dalimah menggeleng. "Kamu taulah, polisi baru akan bertindak kalau orang  itu sudah 24jam hilangnya. Jadi kita ngandelin warga kampung, itu pak lurah juga sampai turun tangan loh. Ibu yo kasihan lihat orangtua mereka nangis-nangis."

"Umur berapa sih bu mereka emang?"

"Ndak tahu, tapi katanya baru kelas dua sama tiga SD."

Ayu menyentuh dadanya yang ikut tersentuh mendengar cerita ibunya. Ia ikut sedih  dan khawatir, entah kenapa hatinya bergetar tak karuan.

BRSSSHHH!!

Hujan deras turun membuat Ayu dan Dalimah menatap ke pintu yang terbuka didepan.

Lama Dalimah cerita ini itu ke Ayu, pulanglah Giman dengan tubuh basah kuyup. Dalimah langsung membantu suaminya mengambilkan handuk.

Ayu juga bergegas membuatkan wedang hangat untuk bapaknya, kedua wanita itu terlihat tak sabar mendengar bagaimana hasil pencarian warga.

Setelah membersihkan diri, Giman bergabung dengan anak dan istrinya yang sudah menunggunya di ruang tengah. Ia datang menggunakan baju lengan panjang dan sarung, kehujanan di malam hari tentu sangat berefek di tubuhnya yang sudah tak lagi muda.

"Ayu beli bakso pak, udah Ayu angetin tadi... Di maem nggih pak." Ayu menyodorkan semangkuk bakso yang sudah ia siapkan tadi.

"Suwun nduk." Giman menerima bakso tersebut lalu menyantapnya dengan lahap. Setelah ia memakan setengah porsi, Giman meminum wedangnya.

"Piye pa? Ketemu ndak?" tanya Dalimah tak sabar.

Giman menggeleng. "Ndak ada, kita bahkan nyari sampai ke kebon-kebon warga bu... Ndak ada."

"Pak, apa ndak kepikiran kalo ini kasus penculikan?" tanya Ayu.

"Itu yang lagi bikin warga bingung, kata temen bocah-bocah itu... Mereka main emang di kebon warga, makannya kita inisiatif nyari di sekitaran situ dulu. Pas mulai sore mereka berpisah tapi tiga bocah ini bilang ndak mau pulang dulu, masih mau main katanya nyari jangkrik buat pakan manuk. Tapi sampai sekarang tiga bocah itu ndak balik ke rumahnya." Giman menceritakan bagaimana kronologisnya.

"Apa cuma itu pak yang temen-temennya bilang?" tanya Ayu.

Giman mengangguk. "Pak lurah tadi katanya udah lapor polisi, bilangnya besok siang kalo belum ketemu bakal di kirimin tim SAR."

PRAHASTA [21+] EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang