14

44.8K 3.8K 636
                                    

DUAR! HIHI DENGARKANLAH

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

DUAR! HIHI DENGARKANLAH....



***



"Yeksa!"

"Adhyeksa!" Suro menepuk pipi putranya.

Yeksa akhirnya membuka matanya, yang pertama ia lihat adalah wajah khawatir Suro.

Nafas Yeksa terdengar berat, ia mengelap keringat di dahinya. Menatap sang istri yang masih juga belum sadar. Ia berpikir keras.

"Aku selalu menganggap enteng kata spesial, dia selalu bilang kalau Ayu ini gadis spesial beda dengan gadis yang lain."

"Ku kira itu hanya sebatas bualan dia karena dia menyukai Ayu pak,  tapi aku rasa kali ini memang beda pak." Yeksa menatap Suro.

"Maksudmu ki piye? Jelaske sing bener," ujar Suro.

Yeksa tak yakin dengan apa yang akan ia katakan selanjutnya, ditatapnya lagi Ayu yang lama-lama mengeluarkan bau wangi bunga walaupun samar-samar. Yeksa jelas tahu itu bukan sekedar wangi biasa.

"Yeksa?" Suro menyadarkan Yeksa dari lamunannya.

Yeksa menatap bapaknya dengan serius, ia menelan ludahnya sebelum menjawab. "Yeksa kira...mungkin, Ayu juga sama seperti kita pak."

"Hah?!"


***

Pernikahan Yeksa dan Ayu telah usai, Ayu pingsan dari malam sampai pagi. Dengan tidak munculnya Ayu, tapi sebagai tuan rumah... Orang tua Ayu dan Yeksa cukup lihai mengatasi masalah itu. Jika para tamu bertanya dimana Ayu, mereka akan menjawab Ayu sedang istirahat karena lelah.

Pagi harinya Ayu terbangun, ia sendirian di dalam kamar tak ada tanda-tanda keberadaan Yeksa.

Ia mengingat-ingat kembali apa yang terjadi semalam. Ia pingsan setelah melihat wanita cantik itu. Dengan wajah yang masih penuh riasan, ia turun dari kasur dan berjalan keluar.

Menatap kedepan, dimana halamannya sudah sepi... Hanya tersisa panggung pewayangan yang sedang di beresi oleh tukang.

"Ibu?" panggil Ayu berjalan kebelakang. 

Di belakang juga masih ramai, tetangganya banyak yang masih rewang disitu.

"Budhe... Ibuku mana yah?" tanya Ayu pada salah satu tetangganya.

"Lagi nemuin pak dalang, sebentar lagi pulang paling Yu. Mandi sana... Manten anyar kok rebek ngono toh."

Ayu nyengir, ia masuk ke kamar mandi membersihkan badannya. Lelah sekali rasanya. Entah dimana keberadaan Yeksa, ia benar-benar sedang lelah sampai tak sempat memikirkan dimana suaminya itu.

PRAHASTA [21+] EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang