Leila berharap sistem yang murah hati dan penuh kasih sayang itu datang memberikannya bantuan tapi, sepertinya takdir berkata lain untuknya.
Ding!
[SISTEM INI TIDAK AKAN MEMBANTU MEMBERESKAN MASALAH ANDA.]
"Mungkin ini yang namanya karma ya." Batin Leila yang sudah menangis mengingat barusan dia mempermainkan dan mengejek Dewa Kematian.
"Apa tugas yang ku berikan sudah kau kerjakan?" Tanya Harry yang masih mempertahankan senyuman membunuh itu. Leila yang tentu saja takut kepada pria yang sudah berumur itu menggenggam celemek yang dia pakai yang dalam satu set baju seorang pelayan.
"Aku sudah memberinya ke kepala koki Edy."
"Bagus, sekarang kenapa kau tidak pergi dan siapkan air untuk Tuan Muda, hm?"
"I-itu..." Leila melirik Noah berharap mendapatkan bantuan disini. Tapi, kenapa pria itu malah asik menontonnya saja, hah?!
Aku butuh pertolongan disini, halo?
Percuma saja berharap mendapatkan bantuan ke bapak tsundere kepada anaknya sendiri.
Leila mengambil napas dan membuangnya. "Saya akan segera menyiapkannya. Saya merasa sangat menyesal telah mengganggu waktu Anda. Duke dan Harry, permisi."
Leila yang sudah membungkuk cukup lama akhirnya bangun dan hendak berbalik pergi sebelum suara Noah berhasil membuatnya membeku diam.
"Setelah makan malam datang ke kamarku."
Kenapa pria ini malah ikut-ikutan memberinya tugas juga sih?!!!!
"Ini perintah."
Boleh ga sih pukul kepala Noah sekarang juga, tapi masih ada Harry sekarang. Nanti saja saat dia sudah dikamar pria itu. Leila akan menghajarnya habis-habisan.
Dengan sangat berat hati Leila menjadi, "... Baik."
Leila yang sudah pergi beralih Harry menatap Noah yang sibuk dengan laporannya. "Duke, saya paham Anda sangat kelelahan dan ingin sebuah hiburan."
Noah mengangguk setuju dengan perkataan Harry. Lagi pula dia butuh hiburan dan dia baru saja mendapatkannya.
"Bagaimana jika saya memanggil seorang pemain biola? Atau jika Anda ingin yang lain saya juga bisa menghubungi seorang penari."
"Kenapa aku harus memanggil mereka jika Leila bisa melakukan itu semua."
"M-maksud Anda apa, Duke?"
Noah berhenti memeriksa laporan bulanannya hari ini. Melirik Harry yang terlihat gugup disebelahnya. Meskipun Noah tak pernah sekalipun mengundang seorang atau pun sekelompok penghibur ke mansionnya, tapi dibeberapa kehidupan sebelumnya dia sudah pernah melihatnya melakukan pekerjaan utamanya memang bagus. Pekerjaan kotor sampingan yang menggoda para bangsawan atau pekerjaan pemerintahan membuat Noah sudah puas melihatnya.
"Lagi pula apa mereka bisa melakukan pijatan seenak Leila?" Noah yang tak menghiraukan ekspresi Harry terus berkata, "Lagi pula, besok harinya aku langsung merasa sangat segar. Tidak lelah sama sekali. Ini membuat pagi hariku semakin baik."
Noah akhirnya bangun dan melangkah keluar dari ruangan yang sama sekali tidak melihat ekspresi penuh keterkejutan yang Harry berikan dan juga mulutnya yang menganggapnya dengan semburat merah padam memenuhi wajahnya.
"T-tidak mungkin, Duke... Duke tidak mungkin melakukan itu dengan wanita tidak tau diri itu, kan?"
Noah dalam perjalanan kembali ke kamarnya. Tidak bisa menahan senandung yang dimana dia tidak bisa menahan kebahagiaannya.

KAMU SEDANG MEMBACA
MIMPI LEILA: tiga kemungkinan
Viễn tưởng"Penulis ini juga ingin bahagia!!!" Hidup ini seperti roller coaster. Leila, seorang wanita yang ingin memiliki kehidupan seperti tokoh utama yang dia tulis. Hingga kejadian naas yang tidak dia ketahui bagaimana caranya dia bisa meninggal. Sekarang...