Akhirnya si kembar dan ayahnya bisa makan bersama dengan Leila berdiri dibelakang dengan ekspresi berseri-seri yang tidak bisa dia tahan. Sebenarnya Leila sudah kesal dengan pertanyaan Noah yang bertanya tentang si kembar.
"Kenapa kau tidak datang dan lihat sendiri mereka?"
"Kau ini mau bantu aku atau tidak sih sebenarnya?"
"Bantuan sih bantu, tapi sesekali habiskan waktumu dengan si kembar juga."
Leila dan Noah sekarang berada di ruangan kerja Noah. Yang mungkin sudah menjadi tempat mereka selalu menghabiskan waktu bersama selain di kamar Noah tentunya. Noah yang sudah siap siaga dengan segalanya tidak mungkin bodoh, tidak memasang sihirnya disetiap ruangannya. Leila yang sudah mulai akrab dengan Noah berbaring di sofa yang dimana dia bisa melihat Noah bekerja dari tempatnya.
Leila bangun dan menatap Noah yang merasa pria ini harus mengambil cuti setidaknya sehari. Lihat saja bagaimana dia sibuk sejak tadi. Bahkan dalam mengambil napasnya saja terdengar jelas dia sangat butuh istirahat.
"Hei, Noah, apa kau juga sibuk seperti ini dulu?"
Noah yang masih sibuk dengan laporan mingguan dari setiap wilayahnya datang hari ini menjawab, "Apa maksudmu, Leila?"
"Ya, pas kau masih menjadi <Penyihir Putih>? Apa kau juga sesibuk ini?" Tanya Leila yang sebenarnya prihatin dengan pola kerja Noah.
"Tidak."
"Hah?! Yang bener?!"
Noah bisa melihat Leila dari ekor matanya tengah menatapnya sampai mungkin bola mata wanita itu bisa keluar.
Ada apa dengan reaksi berlebihan itu?
Merasakan tatap mengganggu itu Leila menatap sinis Noah dan berujung mereka berdua seperti sedang beradu tatapan yang entah sudah berapa lama mereka lakukan. Karena tidak tahan dengan ekspresi masing-masing mereka berdua terkekeh.
"Kau harus mengambil libur tahu." Seru Leila yang kini bersandar ke meja Noah.
"Mungkin."
"Kok mungkin. Harus dong. Jika kau terus memaksakan dirimu, kau bisa mati muda, hahahaha."
Candaan itu membuat Noah mengulas senyuman tipis. Kehadiran Leila sangat membantunya. Disaat si kembar bersama guru mereka dan Leila bingung harus melakukan apa. Noah memanggilnya. Tanpa Noah sadari dirinya membantu Leila berhasil melarikan diri dari tugas yang entah akan apa Harry berikan.
Noah hanya perlu kehadirannya. Kehadiran Leila sudah cukup baginya.
Leila yang cerewet.
Leila yang murah senyum.
Leila yang punya sifat keibuan.
Leila dan Leila.
Sepertinya Noah hanya bisa memikirkan Leila mulai sekarang.
Kembali ke meja makan sekarang. Sejujurnya Noah bingung harus mengatakan apa kepada si kembar. Melirik Leila yang terlihat tersenyum sejak tadi membuatnya hanya bisa mendesah paruh.
"Leila." Seru Adrian yang tempat duduknya terdekat dengan Noah di sebelah kiri.
"Ya, Ad—, Tuan Muda." Leila bisa merasakan tatapan tajam yang Harry berikan karena hampir saja memanggil Adrian dengan sebutan nama saja.
"Kenapa kita disini?" Tanya Adrian melirik Leila yang berdiri dibelakangnya.
Suasana ini tidak biasanya bagi si kembar. Mereka akan duduk berjajar dengan Leila duduk di depan mereka. Dengan penuh kasih sayang dan perhatian yang hanya tertuju pada mereka. Leila akan selalu membantu Atlas saat kesulitan memakan daging. Mengatakan hal baik kepada Arden jika dia kesal dengan harinya.

KAMU SEDANG MEMBACA
MIMPI LEILA: tiga kemungkinan
Fantasía"Penulis ini juga ingin bahagia!!!" Hidup ini seperti roller coaster. Leila, seorang wanita yang ingin memiliki kehidupan seperti tokoh utama yang dia tulis. Hingga kejadian naas yang tidak dia ketahui bagaimana caranya dia bisa meninggal. Sekarang...