•Menjadi Dia

801 127 57
                                    

Tzuyu melamun, tapi tangannya tak berhenti mengelus kepala yang ditumpu pahanya. Dielus lembut rambut itu dengan sebelah tangan. Dan tangannya yang lain dipegang dengan posesif oleh sang suami. Pria itu asyik menonton, tidak menyadari bahwa Tzuyu masih melamun.

Tzuyu bilang tadi dia ingin tidur selepas pulang dari kampus. Sebentar lagi dia akan kembali wisuda untuk yang kedua kali. Sebenarnya dia sangat amat tidak fokus, karena masih terpikir olehnya kejadian semalam. Bahkan Tzuyu mengunci pintu kamarnya. Pura-pura tidur dan tidak mendengar bahwa Taehyung memanggil dari luar karena ingin tidur bersamanya. Tumben dan entah mengapa. Ini kali pria itu ingin tidur dengannya tanpa ada embel-embel seks. Hanya tidur. Layaknya sepasang suami-istri.

Dan paginya ia berusaha biasa saja. Sekarang pun begitu. Tadi dia bilang ingin tidur karena terlalu lelah. Tapi, Taehyung ingin ditemani menonton, jadilah mereka seperti ini sekarang.

Terkadang lamunan Tzuyu terpecah karena suara tawa Taehyung, lalu kembali lagi melamun. Pria itu seperti anak-anak jika menonton dan tertawa begini. Taehyung memang suka menonton dan dia suka film lama, Tzuyu tahu lama tentang itu, tapi baru belakangan ini dia memang sangat menjalani hobbynya di rumah.

Sesekali dia mencomot camilan yang Tzuyu sajikan. Tangannya tidak mau melepas tangan Tzuyu barang sebentar saja. Terkadang dia cium telapaknya tanpa alasan. Membuat Tzuyu bingung. Sebenarnya, apa yang pria ini mau dari dirinya.

"Kenapa, sayang?"

Tzuyu menggelengkan kepalanya, menyadarkan diri.
"Hmmm?" dilihatnya Taehyung dengan bingung dan TV bergantian.Ternyata film sudah selesai sejak tadi.

"Kau sakit?" Taehyung mengadah dan Tzuyu menunduk. Tangan pria itu terulur untuk mengelus lembut pipi sang istri, tapi Tzuyu langsung menjauhkan kepalanya. Entah kenapa ia hanya tidak berselera bercanda atau mendapat hal-hal romantis dari pria ini. Biasanya akan ada yang malu-malu dan kupu-kupu berterbangan dalam dirinya, tapi kali ini tidak. Ia hanya jenuh.

Taehyung cukup terkejut saat Tzuyu menjauhkan wajahnya. Jadi dia langsung bangkit dan meraih kedua pipi Tzuyu dengan tangannya sampai membuat Tzuyu kaget.

"Kau kenapa, sih?" Tzuyu kali ini tidak menghindar karena kedua sisi wajahnya dikunci oleh telapak tangan Taehyung yang besar.

"Kau yang kenapa? Kenapa kau tidak mau aku menyentuh wajahmu? Jangan macam-macam ya, Tzuyu!" Nada Taehyung memperingatkan, tapi entah kenapa lucu terdengar.

Macam-macam apanya? Jelas-jelas dia yang beragam macam.

Taehyung malah meremas kedua pipi Tzuyu lembut, dimajukannya dirinya dan menciumi pipi istrinya berulangkali dengan gemas.

"Kenapa? Kau masih mau menghindar?" Taehyung kembali melanjutkan ciumannya. Membuat Tzuyu sesak sekaligus kegelian. Jadi perempuan itu tertawa. Membuat Taehyung berhenti dan tersenyum menikmati tawa istrinya.

"Dari tadi kau aneh. Biasanya tertawa terus. Apa ada yang membuatmu sedih?" dielusnya pipi itu dengan telunjuknya. Mereka bertatapan.

Kau yang membuatku sedih. Kau tidur kembali dengan Jennie.



Tzuyu menggeleng pelan.
"Aku hanya lelah, aku mau tidur." Tzuyu bangkit, biasanya dia bisa membawakan dirinya. Tapi perhatian Taehyung saat terakhir membuatnya berharap lebih. Dulu dia terbiasa akan kekasaran, tidak dipedulikan, tapi saat Taehyung berubah, Tzuyu berharap sedikit banyaknya. Semalam dia sangat kecewa. Istri mana yang tak kecewa?

Dari dulu Tzuyu sering mendapatkan barang-barang Jennie dalam koper suaminya. Bahkan kondom. Tzuyu tidak akan melupakan kondom itu bertengger manis satu pack dalam kepala koper Taehyung. Seingat Tzuyu saat itu Taehyung meninggalkannya seminggu untuk alasan keluar kota. Dia tahu. Tapi tidak seburuk ini rasanya. Tzuyu bahkan berdandan layaknya Jennie. Bukan begitu gaya Tzuyu, sejak dulu ia hanyalah gadis kaya raya yang sederhana. Tidak banyak pernak-pernik mewah, tidak bermake-up aneh. Hanya wanita sederhana.

༄ᵗᵃᵉᵗᶻᵘ; 𝗘𝘁𝗵𝗲𝗿𝗲𝗮𝗹 🔐Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang