first love — nikka costa
tok
tok
— cklek
Gadis kecil dengan pipi gembil dan bermata bulat menjadi objek pertama kali yang di liat Jeffry— ayah Mark saat mengunjungi rumah sahabatnya.
Pintu terbuka setengah sedangkan gadis itu menyembulkan kepala. Bibir nya terpatri dot bayi berwarna pink, rambut nya terkuncir dua dengan poni kecil yang hampir menutupi alis.
"Hei." sapa Jeff melambaikan tangan untuk menginterupsi gadis itu.
Chanisa— mendongakkan kepala sambil mulutnya tetap mengedot pada dot bayi pink miliknya. Sebelum mata bulat milik Chanisa membulat lucu, tak kala melihat apa yang di bawa om ganteng di hadapannya.
Sebungkus permen yupi serta curros kesukaannya, hebat dia mau sekali.
Dot bayi di lepasnya, "cali sapa."
"Papa ada?" tanya Jeff sambil tersenyum karena di tanggapi.
Hidung kecil Chanisa mengerut, dia berpikir.
"Papa itu apa om?"
Di sana Jeff bingung, sedikit tidak habis pikir. Apa dia salah alamat rumah atau memang sahabatnya itu belum menikah, atau yang lebih parah John meninggalkan anaknya.
"Oh sebentar ya!" ucap Jeff sebelum mengambil handphone nya untuk menghubungi Johnny.
Sedangkan Chanisa hanya mengangg- ukkan kepala berulang kali, matanya masih melirik permen yupi di sana.
Mark mengintip malu-malu dari belakang kaki Jeff, tapi dia juga agak merasa penasaran. Mereka ini sedang membicarakan apa, kenapa topik nya serasa canggung sekali.
Melihat ada anak lain di situ, seketika Chanisa menunjuk Mark dengan ceria dan riang.
"Hihh lucu sepelti tupai." katanya sambil bertepuk tangan.
Mendengar perkataan tidak masuk akal Chanisa, membuat Mark berjalan maju dan mengubah ekspresi wajah menjadi kesal. Kedua tangan Mark saling bertautan memainkan kancing jaket paling bawah, sedikit takut dia sebenarnya.
"M-maksud nya apa! aku bukan tupai!" protes Mark geram.
Chanisa terdiam sesaat sebelum tersenyum cerah sampai semua gigi susu nya terlihat, "kamu sepelti tupai tapi lucu tapi tupai tidak lucu."
"Ka—" belum sempat Mark akan membalas, sudah terpotong duluan oleh suara Johnny dari belakang punggung Chanisa.
"Hei bro, whastapp!" sapa John sambil mengulurkan tangan.
Jeff memasukan handphone ke dalam saku celana dan membalas uluran tangan John dengan tersenyum, "hei John."
"Ayo masuk, ngapain di depan aja." kata John setelah mereka melepaskan tangan.
"Iya tadi gue mau masuk, anak lo yang bukain gue tanya mana papa nya malah gatau dia." jelas Jeff panjang lebar sebelum meraih tangan Mark untuk di gandeng.
Mark sendiri masih memandang Chanisa di sana kesal, dia bukan tupai 😡
John langsung ketawa gede setelah mendengar penuturan Jeff, sebelum menggendong Chanisa yang juga memandang Mark namun dengan wajah bingung.
"Ini bocah emang ngga tau istilah papa, bapak, ayah taunya daddy doang." ucap John mengklarifikasi.
Mereka memasuki rumah elite berlantai dua milik John. Banyak sekali lukisan di sini, apalagi struktur bangunannya juga terlihat sederhana namun elegan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pwretty Insecuriety.
Fanfiction"I'm not good enough for you.... everyone must think so too." markhyuck- long(?) ⚠️ broken english, gs alur maju→ mundur → maju