2

393 20 1
                                    

Semenjak kejadian itu, teman-teman sekelas maupun luar kelas banyak yang meminta maaf padaku, walaupun Angelina dan antek-anteknya belum.

James juga semakin baik padaku, dia selalu mengajakku mengobrol saat waktu senggang, aku juga sudah mendapatkan teman berkat James, namanya Bella.

"Mengapa James tidak masuk selama itu?" Tanyaku pada Bella saat kita sedang makan siang di kantin sekolah. "Sakit, tapi kita tidak tau pasti dia sakit apa," jelasnya. Aku hanya mengangguk dan melanjutkan makanku, "Maaf waktu itu aku tidak bisa membantumu, aku tidak ingin mendapat masalah dengan Angel, kau tau? Dia sangat pintar memputar balikkan fakta,"

"Tidak apa-apa," jawabku sambil tersenyum. "Kau sangat cantik An," pujinya, "Tidak heran bila Angelina iri padamu" ucap Bella.

Aku hanya tersenyum, saat ingin berbicara, kurasakan seseorang memukul punggungku keras hingga aku tersedak.

"Hei! Kalian sedang membicarakan apa? Mengapa aku tidak diajak?" Aku menoleh, ternyata James.

"Semua yang kita bicarakan tidak ada urusannya denganmu," tungkas Bella, James mendengus, aku hanya tertawa melihat kelakuan mereka.

"Pulang sekolah, jalan-jalan yuk!" Ajak Bella. "Boleh sekali!" James menanggapi dengan semangat, "Bagaimana An? Kau mau?" Tanya James.

"Boleh," jawabku.

3 jam berlalu dan sekarang sudah saatnya pulang sekolah, sesuai janji, aku, James dan Bella akan berjalan-jalan.

Aku menyusul mereka yang sudah mendahuluiku karena tadi aku belum selesai mencatat, aku berjalan di koridor depan kelasku, hingga tiba-tiba seseorang mendorong tubuhku hingga punggungku menabrak tembok, refleks, aku menutup mataku.

Saat aku membuka mata, aku terkejut setengah mati, Samuel! Dia menatapku dalam-dalam, tangannya menyentuh tembok, mengunciku.

"Kau tau? Daridulu aku sangat ingin menikmati bibir ranummu itu, sayang," ucapnya. Kakiku bergetar, aku ketakutan, kepalanya semakin mendekat kearahku, saat aku sudah bisa merasakan nafasnya, tiba-tiba tubuhnya terlempar jauh dan menyentuh lantai dengan keras.

Aku segera menoleh melihat siapa yang melakukannya, James! Dia menendang Sam.

"Beraninya kau!" Sam berteriak. Kudengar James tertawa renyah.

"Mengapa aku harus takut padamu, tikus kecil?" Tanya James sambil tersenyum lebar, "Ayo An, kita pergi sekarang, Bella sudah menunggu,"

Aku hanya mengangguk sambil melihat kebelakang, Samuel masih menatap kepergian kita dengan mata elangnya, hingga pada saat aku hampir berbelok dia menyeringai, membuatku bergidik ngeri.

-----------------------------
7 mei 2015
DemiraPramapa

My HeroTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang