Satu

784 43 0
                                    

Gojo Corp, Tokyo.

Gojo Satoru, pria 28 tahun yang berprofesi sebagai CEO itu sedang mengalami permasalahan. ya, Ia baru saja mengalami kecelakaan dan membuat korban yang ia tabrak meninggal dunia. memang sial, niat hati ingin berkencan dengan kekasih nya namun hal lain malah terjadi.

“ Suguru, Bagaimana?” Tanya sang surai putih kepada sekretarisnya.

“ Pria itu tinggal sendiri, namun dia masih memiliki keluarga yaitu anaknya di kyoto.” Suguru segera menyerahkan beberapa kertas yang ada.

“Tolong urus semuanya, sertakan uang permintaan maaf.”

“ Sudah ditangani, dia bilang tidak akan memaafkan mu sampai kapan pun dan dia tidak butuh uang mu, dan juga ia berharap hidup mu akan tertimpa kesialan sampai kau benar benar memohon kepadanya untuk memaafkan diri mu” Jelas suguru panjang lebar, membuat gojo mengangkat alisnya.

“ Dia Anak yang aneh, berikan datanya padaku.” Suguru segera menyerahkan beberapa kertas yang ada.

“ Kurasa itu wajar, aku tidak mengatakan namamu. aku hanya bilang bahwa itu semua kesalahan atasan ku, jadi kemungkinan ia tidak tau bahwa itu kau.” sela suguru kemudian.

“ Mari kita lihat, hmmmmmmmm. Utahime iori, Pekerjaannya sekarang sebagai guru di jujutsu highschool di kyoto, hei itu tidak cocok dengan kepribadiannya!”

“Selesaikan dulu bacaan mu satoru”

“Dia Single? pfttt wajar saja sih hahaha siapa yang mau dengannya?” Suguru memutar matanya malas, bos sekaligus sahabat nya itu sepertinya kambuh.

“ Jadi? apa selanjutnya?” Tanya suguru membuat gojo meletakan lembaran kertas tersebut ke meja, kemudian tersenyum miring.

“ hehehe” kekehan pelan sang manik biru mampu membuat sang sekretarisnya itu merinding, apakah sahabatnya itu akan berulah lagi?

........

15.12 Pantai, Tokyo.

Setelah proses pemakaman selesai, gadis dengan bekas luka di wajahnya itu memutuskan untuk duduk di sebuah pantai dan berniat menghilang kan sedih nya.

“ Mau Es krim?” utahime menatap seorang pria bersurai putih dengan kacamata hitam di matanya sedang menyondorkan sebuah eskrim vanilla dengan cone.

“ Aku tidak meletakan racun atau semacam nya” Tambahnya lagi. Karna tidak mau memperpanjang, akhirnya utahime menerima eskrim dari Pemuda itu. disisi lain, gojo tersenyum dengan niat lain.

“ Boleh bergabung?” tanya gojo menatap kursi yang menyisakan banyak ruang di pinggir utahime.

gadis itu mengangguk, sedikit bergeser memberi ruang.

“ Hari ini sangat panas ya, by the way Nama ku gojo  Satoru. dan kau?” bukannya menjawab, gadis itu malah bangkit dan menatap gojo.

“Terimakasih untuk Eskrim nya, selamat tinggal.” utahime meninggalkan gojo yang masih terkejut dengan reaksinya.

“ Wtf? Apa dia buta? Orang setampan ini di cuekin? ” ucap gojo masih syok, sedangkan utahime sudah jauh dari pandangan. tak selang beberapa menit, dering ponsel gojo berbunyi menampilkan ‘Sayang mei mei’ di layar nya.

“Hallo baby? ada apa?” suara gojo memulai pembicaraan.

“ Kamu dimana sih? katanya mau nemenin nge mall. ini aku udah belanja tas yang aku bilang kemarin, bayarin ya? buruan! ga enak nanti sama kasir nya kalau lama.”

“ Belanja lagi? astagaa tas kamu udah banyak kan sayang? kemarin juga aku udah beliin model yang terbaru buat kamu” sela gojo cepat memijat pelipisnya.

“ Kamu perhitungan ya sama aku?”

“Engga bukan gitu sayang, ish yaudah aku tf sekarang ya kirim aja nominalnya berapa”

“Nah gitu dong, aku matiin ya nanti aku kirim nomialnya berapa. i love you baby!” tut. panggilan berakhir dan sebuah notif muncul menunjukan nominal yang cukup menguras isi dompet gojo, walaupun dengan itu tidak mengurangi kekayaan nya.

Setalah menyelesaikan urusan dengan pacar nya, notifikasi dari sekretarisnya muncul di layar nya. memperlihatkan jadwal keberangkatan gadis bernama utahime dari tokyo menuju kyoto, sepertinya gadis itu akan pulang.

“ Suguru, urus semua yang ada dikantor pusat. aku akan terbang ke kyoto sekalian melihat cabang perusahaan disana. ” Setalah mengirim pesan suara singkat, gojo mengangkat sebelah ujung bibirnya.

....

18.50 Pesawat, Tokyo - Kyoto.

“Wah kebetulan kita bertemu lagi.” gojo dengan segala kebohongan nya tersenyum manis pada utahime yang masih memasang wajah datar nya.

“ Kita belum berkenalan sebelum nya, aku gojo  satoru! salam kenal!” utahime menatap ke arah pemuda itu, kemudian mengangkat sebelah alisnya.

“Apa kau penguntit?” Keringat muncul di pelipis satoru.

“Ha? penguntit? kenapa kau berfikir begitu? ini kebetulan.” Bela gojo cepat.

“ Lupakan” acuh utahime memasang earpod ketelinga nya, sepertinya kesabaran gojo sudah di ujung ubun ubun.

“ Berani sekali dia mengacuhkan ku” oceh gojo pelan, tentunya sang gadis tidak akan mendengarkan.

.....

Gojo To UtahimeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang