06.45, rumah utahime.
Utahime membuka pintu rumah nya takala suara ketukan terus terusan berbunyi, ia menatap pelakunya dengan wajah datar.
“ Pagi utahime, ayo sarapan! aku belikan bubur loh~ ni lihat” Gojo mengangkat plastik di tangan nya.
Sang surai gelap itu mendesah pelan kemudian membuka pintu rumahnya.
“ Apa yang dilakukan seorang CEO disini?” Ucap utahime tanpa basa basi sontak membuat gojo sedikit terkejut, kemudian dia hanya tersenyum tipis.
“ Sarapan sebelum bekerja? ” disusul kekehan nya, sungguh utahime merasa sangat curiga.
“Benarkah?”
“I- ya! sekarang ayo sarapan?” gojo masuk begitu saja tanpa persutuan sang tuan rumah, ia segera mengmbil dua mangkuk dan menyajikan bubur tersebut. setelah sudah menyiapkan semuanya, gojo duduk di kursi yang berhadapan dengan utahime.
“ Kau masih belum boleh melakukan banyak kegiatan kan, jadi kau diam saja.” tutur gojo kemudian mengucap kan selamat makan dan mengangkat sendok nya berniat ingin menyuapi utahime.
“ Aku bisa makan sendiri” tolak utahime mengambil sendok baru dan memakan buburnya sendiri.
“tapi- ”
“Katakan padaku kenapa kau melakukan ini semua?” peetanyaan tersebut sontak membuat gojo terdiam.
“ ma- maksud?” awal nya gojo kira utahime sudah mengetahui segalanya, namun kalimat selanjutnya meyakini bahwa utahime belum tau.
“ya.. kenapa kau repot repot datang? kau orang kaya gabut? atau apa? aku jadi kasihan pada bawahan mu” sang surai putih terkekeh pelan.
“ Ya suka suka aku lah? kan aku bos nya” ujar nya dengan wajah yang sombong, ingin sekali utahime melemparkan sendok nya ke wajah yang sialnya memang tampan itu.
“ Tcih, aku serius ubanan!”
“ ish.. kok manggilnya gitu.. jahat..nanti aku marah loh”
tukkk
sendok yg di pegang utahime benar benar melayang ke wajah gojo, tidak peduli kalau di hadapan nya itu orang penting atau apalah. utahime terlanjur kesal di ulahnya.
“aduhhhh~ ini sakit tau!”
“ Baguslah.”
“ hehhhh~”
“ Berhenti mengeluh!” akhirnya gojo diam dan kembali memakan buburnya.
namun tak selang beberapa menit, pintu di dobrak kuat membuat gojo dan utahime hampir tersedak. disana nampak dua pria sangar sambil memegang kayu di tangan nya.
“ Hei! kalau mau bertamu itu harus sopan!” gojo bangkit dari kursi dan menghadap pemuda tersebut.
“hah?! bertamu?! kami di disini ingin menagih hutang nya! tepat nya hutang mendiang ayah nya!” gojo membulatkan matanya sejenak.
“ Sebentar.. aku ambilkan uang nya.” utahime berjalan pelan menuju kamarnya dan kembali dengan beberapa uang di tangan nya.
“ Apa maksud mu menyuruh kami harus datang hah?! sengaja?! atau kau mau menjual tubuh mu ke kami?!”
“Brengsek!” baru saja gojo ingin menghajar pria itu,namun utahime segera menahan nya.
“ Maaf, aku sedang sakif dan tak bisa mengantarkan nya. sekali lagi maaf” utahime menunduk pelan, membuat gojo menggeram kesal.
“Kali ini ku ampuni, tidak untuk lain kali. kalau sekali saja kau telat, kau tau kan apa yg akan terjadi?!” utahime hanya mengangguk pelan. kemudian kedua pria tersebut keluar dari rumah utahime.
“ Kau tak apa?” gojo menyentuh dua bahu sang surai gelap tersebut yang nampak gemetar.
“un” gojo mengangguk.
“ Apa yang terjadi jika kau telat membayar nya?” ia benar benar penasaran akan hal itu.
“ Tubuhku.. aku.. aku..” buru buru gojo memeluk utahime erat, dadanya begitu sakit setelah mendengar isakan yang keluar dari gadis ini.
“ maaf. sudah sudah jangan menangis..” disisi lain ia sangat marah akan hal itu, namun disisi lain nya juga ada rasa bersalah yang besar tumbuh di hatinya.
setelah menenangkan utahime,gojo segera izin pamit dengan alasan bekerja. namun hal lain harus ia lakukan sekarang.
.......
08.00, Gedung Asian finansial.
Pintu terbuka lebar bersamaan dengan masuk nya CEO dari Gojocorp, diikuti oleh dua pemuda dibelakang nya.
“ Selamat datang, ada yg bisa saya bantu?” sang resepsionis bersuara lembut.
“ Aku ingin bertemu bos mu!” entah kenapa gojo merasa sangat geram saat ini.
“A- apakah su- sudah membuat janji temu terlebih dahulu?” tanya petugas tadi sedikit takut.
“Katakan saja Gojo Satoru ingin menemuinya.” Selang beberapa menit, gojo di iring menuju sebuah ruang yang katanya milik sang bos.
kaki gojo melangkah mantap sambil memasuki ruangan tersebut.
“ Selamat datang tuan gojo yang terhormat, ada gerangan apakah membuat mu kesini?” Gojo berdecih segera duduk di kursi dan tidak lupa menyilangkan kaki nya seperti biasa.
“ Utahime Ryoki, Berapa hutang nya pada mu?” Pemilik Asian financial itu awal nya bingung,kemudian ia memerintah bawahan nya untuk mengecek. nya.
“ Pinjaman awal 100jt, lalu bajingan itu kabur dan membiarkan hutang nya berbunga hingga setengah pinjamannya. setelah ia meninggal, anak nya yg cantik itu membayar dua kali angsuran. masih tersisa 140jt, yah sebenarnya kalau dia tidak membayar sih tidak apa apa yakan dia bisa mengantikan dengan tubuhnya hahaha”
Bugh!
kalau saja tidak di tahan, mungkin saja gojo akan membunuh sosok di hadapan nya. berbicara hal menjijikan seperti itu tentang utahime, gojo benar benar marah.
“ Yuuji, cek.” yang di panggil menyerahkan buku berisi kertas cek pada gojo, buru buru gojo menulis nominal yang sesuai hutang milik utahime kemudian meletakan di meja dengan kasar.
“ Lunas, jadi jangan pernah macam macam dengan utahime lagi. dan katakan itu juga pada anak buah mu, atau mereka akan lenyap di tangan ku bakan itu juga berlaku pada mu.” ucap gojo dingin kemudia beranjak pergi dari sana. 140jt bukan hal yg besar bagi seorang CEO Dari gojo corp, bahkan harga hutang milik utahime sama dengan satu buah tas milik meimei yang sering ia belikan.
tapi entah mengapa, ia sangat benar benar kesal sekarang.
“ Kak gojo, Utahime itu.. siapanya kakak?” pertanyaan yuuji membuat gojo tersadar.
“ Dia.. teman? ya teman.” angguk gojo ragu.
“ Maaf Pak, tapi kami ragu akan hal itu.” sela pria satunya yang merupakan fushiguro megumi.
“ Huh? kenapa ragu? memang adanya kami hanya sebatas teman.” sela gojo tak terima.
“ Baiklah baiklah terserah” acuh fushiguro, gojo mendengus kesal kenapa bawahan bawahan nya tidak seperti bawahan bos lain.
“ Aku akan pergi sekarang, kalian kembali ke kantor. sudah ku tf uang tip kalian buat makan siang atau apa. dahh~” Gojo melangkah pergi berencana mngecek kembali utahime dirumah, namun setelah sampai ia tidak menemukan sosok utahime dirumah bahkan pintu nya tak terkunci.
Sontak hal itu membuat sang surai putih bingung dan panik, namun detik kemudian ia bernafas lega setelah melihat utahime membawa plastik dari minimarket dekat sana.
“Hei, sudah ku bilang kau di rumah saja. aku sudah panik loh!” ketus gojo memegang kedua bahu utahime sedangkan di sisi lain,gadis itu mengangkat alisnya bingung.
“ Aku hanya membeli sabun cuci?”
“ Tidak boleh! kau tidak boleh mencuci dulu! kau harus istirahat! di laundry saja.” utahime memutar matanya malas.
“Sayang uang nya.” acuh utahime.
“ Aku sudah melunasi semua hutang mu.” utahime terdiam kemudian menatap gojo tak percaya.
....
KAMU SEDANG MEMBACA
Gojo To Utahime
FanfictionKau kasihan pada ku? Atau kau sedang mempermainkan ku? Apa mau mu? Au Gouta JJK : Chara minjem BUKAN punya gue.