Empat

245 26 2
                                    

Rumah utahime, 18.20.

“ Dia kelelahan, dan butuh istirahat.” setelah menulis resep dokter, sang dokter berpamitan pulang dari rumah utahime.

Gojo masih tetap duduk di kursi samping ranjang utahime, ia pikir pikir kalau utahime memang terlihat kelelahan mirip sepertinya dulu sebelum mengangkat suguru menjadi sekretarisnya. tangan nya menggapai ponsel untuk memesan bubur dan makanan lain nya, sekaligus obat yang sudah di resep oleh dokter. setelah selesai, ia bangkit berniat menjelajahi rumah utahime.

Sepanjang yang ia lihat, tidak ada foto ayahnya yang terpasang disana. hanya ada utahime dan seorang perempuan yang gojo yakini sebagai ibunya, ia mulai menerka nerka apakah orang tua utahime berpisah?.

tak lama pesanan yang ia pesan telah sampai, ia segera meyiapkan bubur di mangkuk dan meletakannya di nampan bersama segelas air dan obat.

saat gojo baru saja meletakan nampan tersebut di meja belajar utahime, sang gadis terbangun.

”Hm..”

“ Kau sudah sadar?” Gojo langsung membantu utahime duduk bersandar.

“ Kenapa kau ada disini?” tanya utahime pelan kemudian menatap infus di tangan nya dengan wajah yang sulit di artikan.

“Hei, aku yang membawa mu pulang. apa kau lupa hah? ” dengus gojo kemudian mengambil meja kecil kemudian meletakan nya di hadapan utahime, disusul oleh nampan tadi.

“ sekarang makan, kata dokter kau kelelahan.”

“Do- dokter? kenapa kau-.. aku tidak butuh, berapa total nya? aku akan mengganti uang mu.” baru saha utahime ingin melepaskan infus nya namun gojo segera menahan nya.

“ Jangan di lepas! jangan pikir kan soal biayanya, sekarang istirahat dan makan.” utahime menatap gojo sekilas kemudian kembali menyandarkan tubuhnya dan perlahan memakan makanan nya, namun baru tiga suap ia meletakan sendok itu kembali.

“ Aku akan mengganti uang mu, aku tidak suka berhutang.” Ucap utahime datar.

“tcih, keras kepala sekali” batin gojo mendengus.

“ Ya ya ya, sekarang makan lagi.”

“Aku kenyang dan ingin istirahat, kau pulang saja.” Gojo yang ingin menyahut langsung terdiam karna tatapan nyalang gadis itu membuat nya takut.

“ Iya, minum obat nya dulu.” setelah membantu utahime meminum obat nya, gojo kembali membereskan semuanya. setelah selesai dari dapur ia kembali menuju kamar utahime, terlihat bahwa gadis itu sudah tertidur lelap. gojo tersenyum tipis.

“ Terima kasih, kau membantu ku melupakan rasa sakit ini untuk sementara.” setelah mengucap kan kata tersebut, gojo menutup perlahan pintu tersbut dan kembali ke hotel tempat ia menginap untuk saat ini.

.....

11-.40, Gojo corp cabang kyoto.

“ Masuk” Ucap gojo sambil menatap kertas kertas di hadapan nya.

“ Satoru.” Gerakan sang surai putih itu terhenti seketika ketika mendengar suara nanami di hadapan nya, kemudian ia kembali melanjutkan pekerjaan nya.

“ Aku minta maaf.” masih keheningan yang nanami terima.

“ Aku tau kau kecewa bahkan membenci ku, aku dapat menerimanya. tapi bisa kah kau memaafkan ku? Aku.. jika kau benar benar membenci ku sebanyak itu, mungkin sebaiknya aku.. berhenti. aku cukup malu untuk masih menerima kebaikan dari segala hal yang ku lakukan kepada mu, aku minta maaf.” gojo masih belum bergeming.

“ Satoru, sekali lagi maafkan aku. aku akan membuat surat pengunduran dqiri secepatnya” Nanami meletakan surat undangan pernikahan nya bersama meimei di atas meja gojo.

Gojo To UtahimeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang