Chapter 14

3.1K 213 25
                                    

Siapin tisu, siapa tau sa*** 🤭

Jangan lupa vote dan komen nya na

Happy reading

******

Cahaya matahari masuk dari celah jendela, tepat mengenai wajah tampan seseorang yang saat ini tengah tertidur pulas, di sampingnya jua ada seorang pria mungil berwajah manis yang tertidur lelap. Kedua tubuh itu saling menempel dengan pria yang lebih kecil tenggelam di pelukan pria yang lebih besar.

Suara burung saling bersenandung menghiasi keindahan kota Paris pagi itu, langit cerah ikut serta menambah kesempurnaan hari itu.

Hangat cahaya mengusik tidur salah satu dari kedua pria itu, perlahan matanya terbuka, surai hitam nan wangi menyapa retina serta penciumannya pertama kali. Kesadarannya belum pulih seutuhnya, tangan besarnya yang semula melingkar di tubuh mungil itu naik guna mengusap rambut itu.

"Brengsek!" Kesalnya lalu menarik kasar rambut itu, sehingga membuat sang empunya yang tertidur pulas terbangun dan berteriak kesakitan.

"Aargh! Sakit Hia, hiks... Tolong lepaskan." Teriak Nunew dengan memegangi tangan Zee yang menarik rambutnya, air matanya mulai keluar, tangis mohonya pada tak dihuraukan oleh Zee.

"Lepaskan Hia, Hiks... Nu mohon lepaskan Hia." Pinta Nunew dengan tangis yang tak kuat ia tahan.

"Apa kau sangat ingin aku memperkosamu? Sampai dengan beraninya kau melepaskan semua pakaian ku." Dilepaskannya jambakan pada rambut Nunew, "jika kau ingin maka kau akan mendapatkannya.

Zee menarik kepala Nunew kasar dan mengarahkan wajah Nunew, digosok-gosokannya wajah Nunew kasar tepat ke penis serta area di sekitarnya.

"Itu yang kau inginkan bukan? Sekarang kau mendapatkannya." Zee mendorong tubuh Nunew hingga terbaring, lalu ia bangun dan naik ke atas tubuh Nunew, dipegangnya penisnya yang mulai berdiri dan di taruhnya di atas bibir Nunew.

"Buka mulut mu! Atau kau tidak pernah akan mendapatkannya lagi!"

Mendengar itu, Nunew pun membuka mulutnya dan menjulurkan lidahnya guna menjilati kepala penis milik Zee. Dijilatinya lebang kencing penis Zee pelan, aroma khas tubuh Zee menyeruak memenuhi indera penciuman Nunew, sangat persis seperti saat tadi malam saat ia untuk pertama kalinya mencicipi penis besar Zee.

"Uhuk!" Nunew tersedak karena dengan tiba-tiba saja Zee mendorong masuk penisnya seutuhnya ke dalam mulut mungil Nunew.

"Akh! Mulutmu ternyata nikmat." Tanpa sadar Zee memuji Nunew dan itu membuat kupu-kupu seakan beterbangan di dada Nunew.

Nunew hanya bisa pasrah, menahan rasa sakit saat ujung penis Zee menusuk kerongkongannya, membiarkan Zee menikmati mulut mungilnya walau ia harus merasakan sakit.

Siapa sangka, dari isapan itu terus berlanjut ke lebih intim. Seperti sekarang, Zee tengah menggendong Nunew dengan menaik turunkan tubuh Nunew yang ada di gendongannya, penis Zee menusuk lubang Nunew kasar dengan hentakan yang Zee ciptakan, membuat Nunew mendesah tak karuan, kedua tangannya mengalung indah di leher jenjang Zee.

"Aakkhh!" Desah Zee panjang saat mencapai klimaksnya.

Brug!

Dibaringkannya tubuh Nunew ke kasur tanpa melepaskan tautan penisnya dan lubang Nunew.

"Lagi!" Ucap Zee dan kembali menggagahi lubang Nunew.

You Are My World ~ ZeeNunew ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang