Jangan lupa jejaknya ygy.
Semangat ya semuanya.
*****
Kenangan dan luka, dua hal yang tak mudah untuk tiap orang lupakan, kenangan manis maupun pahit pasti susah untuk hilang dari hati, begitu pula dengan luka, ia akan terus ada walau sudah terobati, berbekas di dalam hati yang akan terus teringat.
Krek!
Langkah kaki kecil berjalan sedikit tertatih, memasuki sebuah kamar besar, senyum manis dari wajah malaikat itu sangat indah, deretan didi mungilnya tersusun rapi kala tersenyum, suara tawa lucu menggema di dalam kamar tersebut.
"Pa-pa." Suara lucu dengan cara bicara cadel khas anak berusia dua tahun sangat lucu, syara itu mengusik tidur seseorang yang saat ini tengah terbaring dengan selang infus yang tertancap di tangannya.
"Sayang, jangan ribut, nanti Papa mu bisa bangun." Seorang pria bertubuh mungil mengangkat balita itu ke gendongannya.
"Pa-pa."
"Ma-ma."
"Iya sayang, ada apa?"
Sang balita menepuk tangannya girang, tertawa girang seolah ada sesuatu hal yang lucu terjadi.
"Sayang jangan ribut, nanti Papa akan bangun, kita keluar saja na, biarkan Papamu beristirahat na." Dibawanya sang anak pergi keluar dari kamar itu, meninggalkan pria bertubuh kurus yang terbaring lemah itu agar beristirahat dengan tenang.
Langkah kaki pendek itu melangkah pelan menuruni anak tangga, matanya menatap penuh binar pada bangunan yang sudah hampir tiga tahun lamanya tak ia datangi, banyak kenangan di mansion besar tersebut. Kini, kakinya kembali melangkah ke sana, dirinya kembali hadir di sana, senyum dan tawanya yang dirindukan mansion besar itu kini kembali.
"Maafkan Nu Mae, Nu tidak tahu jika akan seperti ini." Nunew mendudukkan Baby Sun di sampingnya, lalu ia bersujud di hadapan Mae May.
"Bangun sayang." May mengangkat bahu Nunew, "ini bukan salahmu sayang, semuanya setimpal dengan apa yang kau rasakan." Diusapnya wajah manis Nunew yang kini terlihat lebih berisi dari yang dulu.
"Tapi Hia... Nu, hiks... Nu merasa jika Nu keterlakuan pada Hia." Air matanya jatuh dari mata bercahaya itu.
"Tidak sayang, ini bukan salahmu, anggap saja ini adalah hukuman dari Dewa untuk Zee, ia tuli akam siapa yang setiap hari selalu memanggilnya dengan kata penuh cinta, ia buta akan siapa yang selalu menatapnya dengan tatapan penuh cinta, ia pun tak sadar siapa yang selalu menyebutkan namanya kepada sang Dewa." Ditariknya tubuh mungil Nunew ke pelukannya, diusapnya sayang surai hitam nan wangi itu, "terima kasih sayang karena sudah kembali."
Nunew tersenyum, ia membalas pelukan May tak kalah erat, air matanya masih keluar dengan derasnya, rasa bersalah memenuhi hatinya.
"Ma-ma!" Teriakan anak kecil mengerupsi keduanya, "Cun, ma-ma." Kaki mungil itu berjalan dengan sedikit tertatih menuju ke arah Nunew, dan dengan sigap Nunew meraih tubuh kecil itu dan dipeluknya erat.
"Sun mau apa sayang?"
Yang ditanya malah memeluk Nunew manja dengan menenggelamkan wajahnya ke curuk leher Nunew. Tangannya mengalung erat ke leher Nunew.
"Bolehkah Mae bertanya sesuatu padamu sayang?" Ucap May.
"Tentu saja Mae, tanyakan saja."
KAMU SEDANG MEMBACA
You Are My World ~ ZeeNunew END
Romancelangsung baca aelah hehehe jangan lupa vote dan komen huhuhu