Takdir Senandika

1. Payung Biru Navy

Hai Beeboo!
Apa kabar? Selamat membaca cerita 'Senandika'

Simpel saja membuatku bahagia, hanya dengan melihat senyuman mu dan berdiri di sampingmu itu sudah membuatku membeku dalam kekaguman

-Azure El Fathah-

•••°^°••

Tepat pada pukul 4 subuh, Azure terbangun dari tidurnya setelah mendengar suara alarm dari ponsel yang begitu berisik di gendang telinganya. Segera ia pun mengambil ponselnya yang berada di samping lalu mematikan alarm tersebut.

Azure pun mengucek-ngucek matanya dengan sesekali ia menguap karena masih merasa ngantuk, namun ia paksa untuk segera bangun dari rebahan nya menjadi duduk, lelaki itu melihat pada lipatan sajadah yang berada di atas meja yang tak jauh dari dirinya dan kembali termenung lagi.

Tidak berapa lama ia pun menggeleng-geleng kan kepala menolak otaknya untuk kembali menutup mata dan tidur.

"Jangan malas Azure!"ucapnya sambil terkekeh, lalu segera pergi ke toilet.

Benar saja, tidak lama Azure pergi ke toilet, suara adzan subuh pun berkumandang, memanggil umat muslim untuk segera melaksanakan Sholat fardhu di waktu subuh ini dan itu lah alasannya Azure bangun pada subuh ini, bahkan ia memberikan semangat pada dirinya sendiri untuk tidaklah malas untuk melaksanakan kewajiban diri sebagai umat muslim, yaitu beribadah sholat 5 waktu.

Azure pun segera menyalakan kran air lalu segera membaca doa niat berwudhu.

'Nawaitul Wudhuu-a Liraf'ii Hadatsil Asghari Fardhan Lillaahita'aalaa.'

'Aku Berniat berwudhu untuk menghilangkan hadas kecil, fardhu karena Allah Ta'ala'

Setelahnya ia pun segera membasuh kedua tangannya dulu sambil membaca basmalah, lalu membersihkan mulut dengan berkumur-kumur, membersihkan hidung, muka, membersihkan tangan kanan-kiri, dilanjutkan lagi dengan mengusap kepala, membasuh dua telinga, membersihkan kaki kanan-kiri, lalu di akhiri doa sesudah wudhu.

'Asyhadu Alla ilaaha illallaah, Wahdahuu laa syarilika lahu, wa asyhadu anna Muhammadan 'abdhuu wa Rasuuluhu Allaahummaj 'alnii mina tawwabiina, waj'alnii minal mutathahhirinina waj'alnii min 'ibaa dikash shalihinna