J 06

279 25 0
                                    


2 minggu kemudian

" Kak Lukas! Ish basah! "

" Ahahaha sorry Nan... "

" Yang di siram itu kan tanamannya! Bukan Jenan! Gimana si. "

" Iya iya yaampun masih pagi jangan marah-marah... "

" JENAN... BANTUIN KAKAK... "

" IYAA KAK DERY... "

Jenan menghampiri Dery.

Sekarang mereka sedang bekerjasama untuk membersihkan perkarangan rumah mereka dihari libur.

" Kas taruh pot mawarnya disana. "

" Oke mas. "

" Jangan lupa siram kas. "

" Iya mas. Eh mas Kean Ngomong-ngomong nanti malem jadi kita Bbqan? " ~tanya Lukas pada Keanu

" Hmm kayaknya jadi. Soalnya bang Yuan udah ngasih uangnya. "

" Terus siapa yang belanja mas. "

" Wino, nanti kamu bantuin buat belanja. " ~ujar Keanu

" Oke mas. "

Disisi lain Yuan dan Wino sedang milih barang-barang didalam gudang yang layak dipakai dan tidak. Yang masih layak mereka simpan dengan rapi dalam gudang dan yang sudah layak mereka tempatkan diluar gudang. Dan memisahkan antara yang bisa dijual dan dibuang ke pembuangan barang bekas.

" Bang Yuan, ini bangku kecil mau kita pisahin di luar apa enggak? Soalnya kayunya udah pada rapuh. " ~ucap Wino, yang memegang bangku kecil dari kayu

" Emm yaudah lagian udah gak layak juga. "~jawab Yuan

" Oke. "

Yuan dan Wino masih terus memilih-milih barang-barang didalam gudang. Hingga Yuan tidak sengaja menemukan mainan yang selalu dimainkan oleh salah satu adiknya.

Yuan terus memperhatikan mainan itu, ia menatap sendu mainan tersebut. Ia ingat bagaimana dulu sang adik sangat senang mendapatkan mainan, yang diberikan oleh ayah dan ibu mereka sebagai hadiah karena adiknya memenangkan lomba merakit mainan pesawat.

Flashback

" Yeyy Yanan juala satu! Selamat Yanan! "

" Makasih Jenan! "

" Wahhh anak ibu hebat dapet juara satu... "~ucap Ibu, mengusap kepala Yanan dan Yanan tersenyum

" Ciee yang dapet juara... "

" Hehe iya dong Yanan kan hebat kak Lukas! " ~jawab Yanan kecil

" Wih... Kayaknya nanti ada yang dapet hadiah nih... "

" Nih, hadiah untuk Yanan... "

" Waaa ayah! Makasih yah... "

" Sama-sama nak. " ~ucap ayah mencium pucuk rambut Yanan kecil

" Jenan! Ayok kita main Pesawat-pesawat telbang! " ~ucap antusias Yanan kecil, lalu memuju kebelakang rumah tempat biasa Yanan dan yang lain main, dengan ditemani Yuan Keanu Dery dan Lukas yang mengikuti dari belakang

" Aaaa abang tulun tulunin Jenan, Jenan mau main peswat sama Yanan. " ~ujar Jenan kecil yang digendong belakang oleh Wino

" Gak mau. "

" Ish bang Wino! Jenan mau main sama Yanan! "

" Cium dulu. " ~ucap Wino

" Gak mau! "

|| Jenan || NCT Brothers ||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang