|皇帝的死亡哨声|Bab-13|

669 77 13
                                    

Asap dari pembakaran membumbung tinggi, awan gelap berkumpul di satu titik, tidak satu milipun sinar matahari masuk kedalam.

Burung pemakan bangkai bertengger di atas mayat, patuknya sibuk mencuri kulit daging, sedikit demi sedikit. Sampai tulang - belulangnya terlihat.

Bunyi suara rantai yang di seret mengusik para burung, mereka terbang dan menjauh dari sana. Sesosok pria dengan pakaian merah dan hitam berjalan menyeret kaki, rambutnya lepek, pita merah itu tidak dapat mengikatnya secara menyeluruh.

Di belakang pria itu, ada segerombolan pasukan langit yang menunggang kuda. Mereka menggiring pria itu kearah aula kerjaan yang telah hancur. Punggung pria itu di tendang sehingga ia jatuh tersungkur di atas aula yang tergenang darah.

" Masih tidak mau bicara?!."

Bibir keringnya terkatup rapat. Perlahan - lahan dia menegakkan tubuhnya, mendongakkan kepalanya dan menatap pria anggun di hadapannya.

Itu adalah panglima Perang dari Kekaisaran Langit. Di sampingnya ada Lan Xichen dan Jin Guangshan. Kedua pria itu terlihat akrab.

" Lan Xichen.... Lan Xichen.. Ini memang wujud asli yang tidak asing." ia mencibir dengan suara yang serak.

Panglima Kekaisaran menendang dadanya dengan kekuatan yang luar biasa. Akibatnya dia terpental, tulang dadanya remuk, seteguk darah ia Muntahkan. Nafasnya tersendat dan sakit, dia belum bereaksi terlalu banyak, tapi tubuhnya kembali di seret kearah Aula.

Rambutnya di tarik kebawa, kepalanya mendongak keatas. Ia dan Lan Xichen saling menatap.

" Jiang Cheng, mencintai rubah yang putih. Wah, sangat mengejutkan."

" Kau fikir dia saudara yang baik? Hahahaha.. Kau terlalu buta Wuxian!."

Wuxian tersenyum.. :" Aku tidak buta. Aku juga tidak tuli.. Aku mendengar dan melihat. Semuanya aku tau.. Kau.. Dan mereka, bahkan Kaisar Langit sekalipun tidak akan pernah mendapatkan Gulungan itu. "

Panglima Kekaisaran itu menjadi tidak sabar. :" Aku bertanya kepadamu untuk yang terakhir kali." Panglima Kekaisaran menekan setiap kata - katanya. :" Jika kau masih tidak menjawab, aku akan memotong lidahmu dan mencungkil matamu!. "

Wuxian tertawa dengan suara sumbang.:" Tidak takut, bertanya sampai ratusan kalipun aku tidak akan pernah menjawab. Lagi pula, kandidatmu sudah menjadi mayat. Tentu kau tidak akan kembali dengan tangan kosong. "

" Wei Wuxian! Mati lah kamu!. " Jin Guangshan membuka mulutnya secara paksa. Lan Xichen menarik lidahnya keluar, dan Kekaisaran Langit memotongnya.

Darahnya terciprat kemana - mana. Rasanya menyerang sampai ke ulu hati. Sekuat yang ia bisa, ia menahan suaranya dan rintihan. Ketika matanya di cungkil secara paksa dia mengingat Lan Wangji dalam ingatannya.

Setelah ini... Hari ini.. Dia tidak akan bisa memanggil Lan Zhan-nya lagi.. Tidak bisa melihat kecantikannya lagi... Senyuman Wangji.. Adalah yang terbaik dari yang paling baik.

Tubuhnya mati rasa, ia sadar bahwa tubuhnya di bawa pergi. Ia tau bahwa tubuhnya sudah tidak bisa menahan kesakitan ini lebih lama. Racun yang dia konsumsi telah merusak titik merdiannya.

Ketika air mata dan darahnya menetes menjadi satu, lalu jatuh di atas Kelopak Lotus. Dia pun pergi meninggalkan jasadnya. Roh halus berwarna biru terbang menjauh menuju suatu tempat.

Mata yang di ambil telah merusak semua bentuk yang dia punya. Namun roh kecil tidak bisa pergi terlalu jauh. Saat ia di tangkap, ia menangis. Bibir roh kecil itu memanggil nama..

Wangji...

Wangji...

Lan Wangji..

........

[XianWang] Emperor Death Whistle Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang