|皇帝的死亡哨声 |bab - 5 |

1.2K 123 16
                                    

" enghhh Wei Yinghhh ahh cukuphhh ayolahhnhh.." desah Wangji. Kedua tangan nya di ikat di atas kepala menggunakan pita merah milik Wuxian.

Rambut panjang nya tergerai jatuh berantakan di atas ranjang. Seluruh tubuh nya di penuhi oleh bercak merah tanda kepemilikan. Kain putih tipis yang terbuat dari sutra tidak lagi mampu menutupi tubuh nya yang sudah bugil terlentang di atas ranjang.

" Belum Lan Zhanhh Ohhh. Aku bahkan belum puas shh.. " Jawab Wuxian di selingi dengan desahan. Hidung mancung nya mencium kaki Wangji yang dia letakkan di atas bahu nya. Sementara pinggul nya terus keluar dan masuk dengan tempo yang cepat.

" Henghhh akuh ahh lelah Wei Yinghh ini hampir pagi ohhghhh.. " kepala Wangji mendongak keatas. Tubuh nya menegang hebat saat Wuxian menarik pinggang nya dan kembali membenamkan penis nya masuk lebih dalam.

" Akhhh Wei Ying ohh ohh ahh Wei Yinghhh ahh cukuphhh sudah memohonhhh aahhh.. " perut nya terasa amat sangat penuh. Penis Wuxian mengganjal di dalam perut nya. Itu bahkan sampai menonjol.

" Shhh Lan Zhanhh ohh akuhh benar - benar mencintaimu.. Sangat mencintaimu.." Wuxian semakin mempercepat ritme gerakan nya. Tubuh nya dia condongkan kedepan. Meraup bibir plum Wangji dengan rakus. Menghisap dan menggigit nya penuh nafsu.

Sementara Wangji dia begitu menikmati nya. Meski lelah ia juga tak menampik bahwa ia juga sangat merindukan Wuxian. Sangat merindukan nya..

Ikatan tangan nya terlepas. Dengan begitu ia bisa bebas. Jemari lentik nya mengusap - usap punggung Wuxian yang basah oleh keringat. Meremat rambut sehalus sutera itu dan membalas lumatan Wuxian.

Tok.. Tok.. Tok..

" Kaisar Wei.. "

Wuxian menggeram kesal. Dia menghentikan gerakan pinggul nya dan mengusap perut Wangji.." Kau tidak tau batas Privasi tuanmu sialan!. "

" Maafkan saya Kaisar. Namun hal yang mengerikan sudah terjadi. "

Wangji berhenti mengelus Rahang Wuxian, begitupun dengan Wuxian. Ia menghentikan gerakan tangan nya mengusap - usap perut Wangji.

" Apa yang terjadi?. "

" Raja dari kerajaan Jin Lintai, Jin Jixuan di temukan tak sadarkan diri di dermaga Lotus. "

" Hm, pergilah. Aku akan keluar beberapa saat lagi. " ucap Wuxian.

" Maaf Kaisar Wei. Saat ini Anda sudah di tunggu oleh para menteri dan penasehat. Mereka ingin mengadakan persidangan di ruang Sidang. "

Wuxian mengupat kesal sekesal-kesal nya. Nafsu nya yang sudah hampir usai kini malah hilang karena kabar sialan yang bahkan tak ingin dia dengar.

" Keluar sekarang, atau aku yang keluar dan membunuhmu. "

Penjaga itu tentu takut. Dia mengucapkan salam dan bergegas pergi. Sementara Wuxian yang hendak melanjutkan Sexs nya bersama Wangji malah di Hentikan.

" Apa lagi sekarang?. " tanya dengan kesal.

" Lihat dulu, kita bisa lanjutkan nanti. " ucap Wangji dengan nada suara yang sangat lembut dan mendayu. Jemari lentik nya mengusap - usap otot perut Wuxian.

" Apa kau bercanda?!. " pekik nya kesal.

" Wei Ying, perhatikan bicaramu. Dan aku serius, temui mereka dulu dan lihat kondisi nya. Keselamatan para Raja dan putra mahkota adalah tanggung jawab kerajaan Wei. Kalau terjadi sesuatu kepada mereka, Kerajaan kita akan menjadi sasaran empuk penyerangan. "

Dalam hati Wuxian membenarkan ucapan Wangji. Dia dengan cepat menarik milik nya keluar dan meraih jubah tidur nya. Memakai nya dengan asal dan melangkah pergi dari dalam karena Wangji tanpa mengatakan apa-apa.

Wangji sendiri tertidur di atas ranjang dengan pasrah. Emosi Wuxian mudah sekali naik. Entah kenapa tapi itu cukup mengganggu. Wuxian tidak sesabar biasa nya. Bahkan Wuxian tampak lebih labil dari pada seorang remaja.

" Aku ingin makan Sup.. " gumam Wangji pelan. Dia memiringkan badan nya kesamping kanan. Menarik selimut dan menutup tubuh nya. Perlahan mata nya terpejam. Dia terlelap karena lelah.

Dia bahkan tidak sadar, jika sosok pria berpakaian merah semerah darah masuk kedalam. Mengusap pipi nya dengan jemari nya yang kokoh.

Telinga nya pria itu memanjang. Sepasang Anting terpasang di sana. Mata nya berwarna merah menyala. Bibir penuh nya mengukir senyuman kecil.

" Lan Zhan.. Lan Zhan... Lan Zhan.. " gumam sosok pria itu.

Lalu saat angin masuk kedalam cendela kamar sosok itupun menghilang. Berubah menjadi gumpalan asap hitam yang masuk kedalam seruling milik Kaisar Wei yang di letakkan di samping Bichen dan Suibien.

.
.
.
Tbch..

[XianWang] Emperor Death Whistle Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang