| 皇帝的死亡哨声 | Bab - 6 |

1K 112 8
                                    

Jangan lupa Vote aku dan Share cerita ini.. Biar rameee... 🍀 🍀
Btw.. Happy New Year 2022..
Semoga di tahun ini kalian semua selalu bahagia... 🍀 🍀

=======

Aula kepemimpinan Kaisar Wei di penuhi dengan prajurit dari Kerajaan Jin. Mereka berbaris dengan rapi di sisi - sisi lain dari Aula. Tangan - tangan mereka sudah sangat begitu kokoh memegang gagang pedang yang siap di tarik dari sarung nya. Mata Kaisar Wei memicing tajam.

Bola mata nya berubah menjadi merah saat seorang menteri dari Kerjaan Jin terang - terangan menatap nya dengan tajam.

" Ketidak mampuan mu menjaga pangeran kami telah membuat nya sakit.." Menteri itu berucap saat Kaisar Wei baru sampai. Mata Menteri itu menatap penampilan Kaisar Wei dari atas kaki sampai atas kepala. Pakaian sutera tipis Kaisar Wei membuat bibir Menteri kerjaan Jin mengukir senyuman miring..

" Bersenggama dengan selirmu itu pasti nikmat. Kau bahkan sampai lupa dengan kewajiban mu menjaga Pangeran ku.."

" Tutup mulut mu, jangan bicara terlalu jauh. " tegur penasihat dari kerjaan Wei.

Namun sang Mentri abai dengan ucapan sang Penasihat dari kerjaan Wei..

" Aku bahkan belum bicara banyak. Tapi sudah di hentikan. Wah, hebat sekali.. "

Wuxian jelas sangat kesal. Tapi kewibawaan dan prinsip yang menganggap Tamu adalah Dewa membuat dia harus mati - matian menahan emosi nya sendiri.

" Menteri, Shu She. Bisakah kau bersikap tenang? Aula ku bukan tempat adu percakapan yang tidak perlu. Katakan padaku apa masalah nya.. " ucapan Wuxian mengundang decakan tak puas dari para Prajurit kerajaan Jin.

" Pangeran ku di temukan pingsan di dermaga mu, dia kehilangan setengah dari Inti Emas nya karena ulah seseorang!. "

" Siapa.. "

"  Sudah pasti itu kau! Selain kau tidak ada orang lain yang bisa melakukan ini!.."

" Jaga ucapanmu Mentri, Shu! Jangan berbicara terlalu jauh! Yang sedang kau ajak bicara ini bukan orang yang berkedudukan sama seperti mu!. "

" Lalu kalau kedudukan nya tak sebanding denganku haruskah aku takut?! Aku ingin keadilan!. "

" Keadilan apa yang sedang kau bahas di Aula milik Kaisar Ku, Mentri Shu.. "

Teguran dari suara yang lembut itu mengalihkan semua orang dari objek pandangan mereka. Kini objek itu mendadak berpindah ke seorang wanita cantik yang berjalan dengan anggun kearah Aula singgah sana Sang Kaisar Wei. Rambut panjang wanita itu bergoyang - goyang seiring dengan langkah kaki nya yang menyempit dengan gerakan lamban.

Harum bunga Lotus nya menguar manis di dalam ruangan. Di balik pakaian sutera indah berwarna Ungu itu tertutup perut nya yang membesar. Bibir berpoles warna dari bunga Mei Hwa tampak bersinar di terpa cahaya dari lentera - lentera yang berada di dalam Aula.

Wajah ayu nya begitu lembut dan mempesona. Melihat Permaisuri agung nya datang. Kaisar Wei lantas menjulurkan tangan nya. Lalu menatap Permaisuri nya dengan tatapan cemas.

" Mengapa datang, sudah ku kirim A-Tien untuk menjagamu. "

" Seseorang akan menjatuhkan kewibawaan Suami ku. Mana mungkin aku diam saja. "

[XianWang] Emperor Death Whistle Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang